"Maaf Adekku Sayang. Abang terpaksa melakukan ini ...," sedu seorang laki-laki saat mencekik leher adik perempuan satu-satunya ini. Si adik yang berumur lima tahun ini menggeliat, meronta dan mencoba melepaskan cekikan itu tapi semuanya percuma. Tangan mungilnya menggapai-gapai, maunya berteriak tapi tidak bisa. Mata anak kecil ini membelalak. Akhirnya dia lemas tak berdaya. Mati di tangan kakak kandungnya sendiri.
Faisal, anak pertama dari keluarga itu tega membunuh adik kandung sendiri demi warisan orang tuanya. Dia sedang terjerat utang dengan rentenir. Belum lagi tagihan debt collector. Di kampung dia, sudah adat dan peraturan bahwa nanti setelah orang tua meninggal dunia semua, harta warisan akan jatuh di tangan adik paling kecil atau anak yang terakhir entah; itu laki-laki atau perempuan. Sekarang orang tuanya tinggal si ibu yang berada di rumah sakit. Bapaknya sudah lama meninggal. Laki-laki ini tidak terima jika dia nantinya tidak dapat apa-apa. Maka beberapa hari yang lalu dia berpikir, apa yang akan dilakukan.
Iblis berbisik mesra di hatinya, "bunuh adikmu agar warisan itu jatuh ke tanganmu. Setelah dia mati, pastikan juga ibumu juga nanti mati entah itu karena sakitnya atau karenamu. Cepat! Orang-orang itu sudah menunggu uangmu!"
Dia menurut. Langkah pertama sudah berhasil.