Chapter 1 - Kesan

3 1 0
                                    

ada seorang perempuan yang menarik perhatianku pada acara orientasi jurusan kampus. Waktu itu aku belum mengetahui nama dan di kelas berapa dia akan ditempatkan, karena pembagian kelas akan dibagikan secara online waktu itu. Yah kampusku memang sudah memanfaatkan teknologi begitu pesat, sampai pembagian kelaspun tidak disebutkan secara langsung.

Semasa orientasi, perempuan itu duduk di depanku. Dia selalu melirik ke sana kemari seperti mencari sesuatu. Aku yang kebetulan juga sudah mulai bosan dengan ocehan Senior di atas panggung, jadi tertarik untuk memperhatikan gerak geriknya. Ternyata dia sedang mencari penanya yang terjatuh tepat di bawah ku. Dengan inisiatif, aku mengambilkan penanya dan percakapan pertama kami pun dimulai.

"permisi, apakah ini punyamu?" aku menepuk pundaknya sambil memperlihatkan pena itu.

"Iyaa, aku daritadi mencarinya. terimakasih" dia berbalik dan mengambil pena itu.

DEG!DEG!

senyumnya sungguh manis sekali, aku merasakan wajahku memerah karena terpesona. sayangnya percakapan kami terputus sampai situ karena kami berada ditengah - tengah acara jurusan kampus.

"siapa ya namanya, aku tidak sempat melihat nametagnya" gumamku.

"seandainya ada kesempatan untuk mengobrol lebih lama" gumamku lagi, sampai akhirnya...

"Astagfirullah Putra sadarlah" ucapku dalam hati untuk kembali tersadar dalam lamunan.

setelah percakapan itu, aku kembali fokus memperhatikan arahan senior, dosen jurusan, dan petinggi petinggi kampus berbicara. setelah itu kami berkeliling kampus untuk mengenal gedung - gedung maupun fasilitas di kampus, dan telat aku sadari ternyata perempuan itu berada tepat di sampingku selama berkeliling kampus.

"kenapa aku gak menyadarinya?"

"tau gitukan tadi bisa ngajak kenalan"

"tapi mana berani akuajak kenalan lebih dulu, nanti dikiranya cowo buaya lagi"

karena terlalu fokus pada pertengkaran dengan diri sendiri, Putra sampai tidak menyadari bahwa selama berkeliling kampus, di sisi lain perempuan itu ada pria yang sangat dekat dan akrab dengan perempuan itu. berbincang dan bercanda seperti dunia hanya milik mereka berdua saja, tidak menghiraukan mahasiswa yang lain.

sungguh tidak pekanya diriku di situasi saat itu, dan masih berfikiran untuk mengajaknya kenalan.!?



To Love OR To Be Loved?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang