Seperti biasanya
Dengan issue yg ada didlm diri
Author.
Author kembali terserang virus kemalasan
Dan membuat-Dh, tanpa banyak cingcong, let's go!
🌳🌳🌳🌳
Dengan mengucap bismillah, aku, Rika Zulaikha Al Azalia, akan memulai hari dengan mood yang sudah aku setting sebaik mungkin. Bismilah, hari ini adalah hari yang damai. Aamiiiin!
Aku bergegas menyiapkan buku yang akan kubawa kedalam tasku. Memakai make up dan sebagainya dimukaku agar terlihat lebih fresh dan cantik tentunya.
"Ka." Sapa bang Jaya kepadaku.
"Ya?" Balasku mencoba sebaik mungkin.
"Kamu... Sudah siapin aku bekal?" Tanyanya.
Dan entah kenapa membahas tentang bekal, membuat aku ingin menumis tubuh bang Jaya sebagai lauk untuk bekalnya sendiri.
"Gak buat." Ucapku sesingkat mungkin, tak lupa sebagai pemanis kuberi bang Jaya sebuah senyuman penghias pagi.
"Oh... Kamu cantik kalau senyum." Katanya, nampak banget kalau dia lagi mau ngerayu aku. Gak bakalan mempan, tsayyy. Aku udah kebal sekarang. Kalau kamu masih mau aku tinggal dirumah ini. Maka perlakukan aku bagai ratu, bukan babu!
"Emang! Dah selesai, bang aku berangkat kerja dulu ya." Ucapku sambil bangkit dari meja riasku. Aku berlenggang melewati bang Jaya hingga...
Grep.
Bang Jaya tiba-tiba mencengkeram tanganku, membuat aku berhenti secara mendadak. Untung aku gak nyungsep kedepan karena kaget. Kalau nyungsep kan bisa malu-maluin.
"Kamu sekarang udah berani kurang ajar, ya ke aku?!" Bentaknya sambil menghempaskan tanganku yang dicengkeramnya tadi. Hingga mengeluarkan suara 'bugh' karena tertabrak dengan tubuh bagian bawahku. Dan itu sedikit sakit, Pemirsa.
"Bang, apa-apaan sih! Sakit tauk!" Ucapku ngegas.
"Sakit kamu bilang? Aku lo, Ka. Aku lebih sakit. Semenjak kamu kabur dari rumah dan kembali ke sini kamu sedikit pun gak liat aku. Kamu gak pernah anggap aku ada, kamu cuekkin aku. Kamu gak layani aku lagi. Apa bedanya aku dengan gak punya istri?!" Katanya dengan ekspresi wajah yang terlihat sedih dan sakit hati.
Hatiku sedikit tersentil, sedikit. Tapi disaat ada masalah gini, sempat-sempatnya aku mikir buat ninggalin bang Jaya dan menggantinya dengan pak Andi kemaren. Dasar aku istri durhaka.
"Kamu mau dilayani kan? Kamu mau aku jadi istri sesungguhnya kan? Kamu mau itu bang? Maka kamu rubah itu sikap kamu ke aku! Jangan pernah bentak-bentak aku lagi, jangan pernah ngomong kasar, jangan pernah banting pintu, tobat kamu ke Allah, sholat lima waktu, terus hormati kedua orangtuaku. Kalau kamu gak bisa, jangan harap aku mau layani kamu!" Ucapku penuh arogansi. Kali ini aku mau liat effort nya bang Jaya. Kalau dia mau berubah, maka aku juga harus berubah jadi lebih baik.
"Itu mau kamu? Oke, kita liat besok. Kamu bakalan terkejut. Kalau itu semua udah kulakukan kamu bakalan nangis-nangis minta maaf sampai kamu ketiduran."
"Oke, siapa takut!" Ucapku menantang nya.
Karena percekcokan tadi pagi, mood-ku yang udah aku setting sedemikian rupa hancur seketika. Dasar bang Jaya!
KAMU SEDANG MEMBACA
Fated To Love You
ChickLitDEWASA 1821+ "Satu kali lagi ya Sanjaya. Tenang aja nggak usah buru-buru" kata pak RT dengan wajah gelisah. Heleh dia yang nyuruh tenang. Tapi wajahnya bikin meriang. "Saya terima nikah dan kawinnya Rika Zulaikha Al Azalia binti Abdul Manab dengan m...