𝐁𝐚𝐠𝐢𝐚𝐧 𝟐𝟒

455 96 15
                                    

- ᴍᴇ ᴠꜱ ᴍᴀᴍɪ -

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

- ᴍᴇ ᴠꜱ ᴍᴀᴍɪ -

"Om."

"Ya?"

"Antar sampai gerbang saja."

"Kenapa? Saya mendapat perintah mengantar kamu sampai kelas, kan ingatan kamu belum pulih."

Sinb menggelengkan kepalanya. "Tidak apa-apa, sampai depan gerbang saja."

"Ah, saya juga sekalian mengecek putra saya. Dia satu kelas sama kamu."

"Begini saja, saya masuk ke kelas duluan, Om belakangan, jangan bareng-bareng," cerocos Sinb.

"Memangnya kenapa, sih?" tanya Taeyong. "Bukannya senang, ya? Akan diantar ke kelas sama saya?"

"Malas, nanti disangka simpanan om-om, tidak mau."

Taeyong terkikik. "Mana ada, kita ini lebih mirip kayak anak sama bapaknya."

"Kenapa Om keras kepala, sih?" tanya Sinb sewot.

"Kalo kepala saya lembek, serem!" jawab Taeyong.

"Ih, kenapa Om nyebelin begitu, hah?"

"Iyakah?"

"Iyalah! Om itu pria paling menyebalkan yang pernah saya temui!"

Kemarin Sinb seharian tidur di rumah, karena kata dr. Kim Jisoo dia harus benar-benar istirahat total. Dan hari ini, dia kembali ke sekolah dengan ingatan yang masih belum pulih sepenuhnya.

Taeyong turun dari mobil lebih awal, ia membukakan pintu untuk Sinb.

"Silakan, Nona muda."

Sinb membuka mulutnya tidak percaya, dia benar-benar hanya bisa duduk padahal pintu mobil sudah dibuka lebar oleh pria Lee. Taeyong mengulurkan tangannya seperti ia seorang bodyguard yang siap membantu atasannya untuk turun.

"Om, malu, dih!" kata Sinb, ia menepis tangan itu dan turun sendiri saja. "Om jalannya di belakang saja, mau mengecek anak Om saja, 'kan?"

Taeyong menutup pintu mobilnya, ia memandangi punggung Sinb yang semakin menjauh dari pandangan. Setelah belasan tahun tidak bertemu, kini mereka dipertemukan dalam kebetulan yang menguntungkan. Baginya menguntungkan, tapi Sinb sampai kehilangan ingatannya karena pertemuan ini.

"Eonnie!!!"

"Eonnie!!!"

"Sinb eonnie!"

"Eonnie!"

Kedatangan dua gadis dengan kehebohan membuat Sinb mengernyit, sorot mereka terlihat kalut ketika Sinb memandang dengan bingung.

"Aku, Ryujin!" Ryujin mengangkat tangannya.

"Haewon, aku Haewon!" sahut Haewon dengan semangat.

Sinb mundur selangkah menjauh dari keduanya. "Maaf, aku tidak bisa berinteraksi dengan orang asing."

ME vs MAMITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang