#DENYUT JANTUNGKU

68 5 0
                                    

"Kenapa kamu maen nyelonong-nyelonong
aja dihati saya? Ga sopan tau"
~Zahra Zeavana

Zahra sudah pulang beberapa hari yang lalu karna tubuhnya mulai stabil, tapi anehnya ia akan selalu melupakan Fatih di pikirannya.

Ketika Zahra sedang menyirami tanaman tanaman di depan kobongnya/kamar santriwati, kebiasaan yang ia lalukan ketika menyiramnya adalah sambil beenyanyi.

"وحد انت نسيبي،"
"، نور العين يا حبيبي"
"غيرك ما بعشق حدا"
"Denyut jantungku berdebar."

"Terasa indahnya."

"Dunia ini kita yang punyaaaa."

"Aku lah mataharimu."

"Kaulah kekasih ku."

Lalu tiba tiba ada seseorang yang menyambungi lagu itu, yaitu tak lain adalahh.....

"Kita kan bersama selamanya, benar begitu?" ucapnya serasa menyambungkan lagu.

"Dih orang ini ngapain disini." batin Zahra

"Lah Gus Fatih ngapain disini?" ujar Zahra seraya menatap mata Fatih lalu secepat kilat iamenunduk.

"Nyari hati kamu yang hilang." jawabnya tersenyum kepada Zahra.

"Cih ga sopan, maen nyelonong nyelonong aja ke hati saya." gumam Zahra langsung pergi dari hadapan Gus Fatih.

"Saya salah apa coba?" batin Fatih.

#back to Azlan:

"Adekk, dimana kamu?" teriak Azlan sampai sampai Alzan menutup telinganya.

"Woi ga usah teriak teraika Azlan." ucap Alzan pada Azlan, di atas tangga Zeyra pun menongol di sana.

"Apaan Bang?" pekik Zeyra.

"Pinjem Guling, punya Abang pengek gara gara si Alzan nih." ujarnya menampilkan muka datar.

"Astaghfirullah, bentar Zeyra ambilin dulu." ucapnya terkekeh kecil

"Nih Bang tangkep."

"Happ, makasih."

"Iye"

"Makanya kalo mau guling itu, harus nikah dulu biar istri lo bisa dijadiin guling." cerocos Alzan membuat tangan Azlan pun menjitak keningnya.

"Aduhh." ringis Alzan memegang jidatnya.

"Bang Fatih aja umur 18 belum nikah, lah kita baru umur 16 mau 17 dodol." lanjut Azlan

"Eh iya hhehehe." ketawa Alzan dengan cengingisan

"Ketawa lu."

Dikala aku mencintaimuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang