Before Midnight

Jadi, mana yang harus aku pilih? Lari atau mati?

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Tinggal sebulan lagi, ia harus sabar. Menatap anak laki-laki yang tertidur pulas di ranjang. Pipinya ranum, dan bibirnya merah. Bulu mata lentik dan rambut sehalus rambut bayi.

Makanannya siap dipanen...

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Yeonjun turun dari kamarnya, berlari girang menuju sang ayah. Memberinya kecupan pagi di pipi.

"Good morning Daddy...!!!"

Ayahnya tersenyum sedikit. Senyumnya nampak, menambah kesan menawan.

"Good morning son."

Yeonjun duduk di kursinya, mengayunkan kedua kakinya bahagia. Seorang pelayan membawa sarapan untuknya dan sang ayah.

"Daddy...sebulan lagi aku 17 tahun. Menurut Daddy aku akan minta apa??"

Pria itu terlihat berpikir, kemudian dia membersihkan remah roti gandum di sudut bibir anaknya.

"Entahlah, Yeonjunnie ingin apa?"

Yeonjun tersenyum. Meminum segelas susu lalu membersihkan mulutnya dengan sapu tangan. Menuju ke arah ayahnya dan bermain dengan kancing kemejanya.

"Ingin selalu bersama Daddy selamanya!!!"

Yeonjun tertawa menggemaskan. Sang ayah mengusak rambutnya. Wajah ayahnya masih sama, dingin. Seolah senyumnya tak sampai ke matanya.

"Tentu saja...mari berangkat."

Choi Yeonjun mengangguk, menggandeng tangan ayahnya menuju mobil di garasi mereka.

Sekolahnya tak terlalu jauh, 15 menit dan kalian bisa sampai kesana jika naik kendaraan.

"Bye Daddy...oh iya.."

Yeonjun mengecup lagi pipi ayahnya.

"Hehehe bye!!!"

Yeonjun turun dari sana, berlari masuk ke gedung sekolahnya. Meninggalkan sang ayah yang menatap punggungnya.

"Cepatlah besar Yeonjun..."

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Soobin kembali ke rumahnya. Dia tidak akan bekerja hari ini. Sebenarnya ia tak perlu bekerja juga tak akan kehabisan harta.

Masuk ke kamar putranya.

"Choi Yeonjun room's"

Putranya bernama Choi Yeonjun. Yah anggap saja memang putranya. Kenyataannya? Bukan.

Choi Soobin adalah satu dari sekian makhluk malam yang suka memangsa manusia. Mari sebut dia vampir? Tapi dia bukan sembarang vampir. Dia vampir generasi pertama. Usianya lebih dari 10 abad.