9.ICE CREAM RYAN

9 8 0
                                    

PAGI- PAGI  sekali ryan sudah bangun,dan merapikan selimut beserta bantal yang ia gunakan semalam,ia berniat mengetuk pintu kamar namun takut mengganggu icha yang mungkin saja belum bangun,jadi ryan mencoba memutar kenop pintu dan hasilnya pun pintu terbuka,

"Ceroboh banget sih ga di kunci"gumam ryan sambil lalu masuk ke dalam kamarnya

Tempat tidurnya sudah rapi dan tanpa penghuni,tandanya icha sudah bangun,setelah kembali melangkah menuju kamar mandi ternyata sedang ada orang di dalam,ryan memilih menunggu senbari tiduran di atas ranjangnya,matanya masih mengantuk karena semalam ia baru tertidur jam dua belas malam setelah bermain game online,alhasil ryan kembali tertidur dengam posisi terlentang

Sekitar lima belas menit kemudian icha keluar dari kamar mandi dengan sudah berseragam rapi,namun rambutnya masih setengah basah,ia tidak kaget dengan keberadaan ryan,karena ia langsung sadar ini bukan kamar miliknya

Icha melirik jam weaker di atas nakas sudah menunjukkan jam enam pagi dan ryan belum bersiap-siap untuk ke sekolah,icha berisiatif membangunkan ryan dengan hanya memanggil sambio dirinya mengeringkan rambut dengan hairdrayer milik ryan

"Bangun ryan udah jam enam ini" panggil icha sedikit berteriak,namun yang di panggil tetap tidak bergerak sedikitpun

Karena ryan tak kunjung bangun,setelah selesai dengan urusan rambutnya icha beranjak ke dekat tempat tidur dan membangunkan ryan dengan memukul pelan lengan pria itu

"Bangun ryan ihhh,kok kebo sih" sungut icha karena sudah beberapa kali ia mencoba tapi ryan tetap tidak memberikan respon apapun

"Kalo lo gamau bangun juga,gue cekek ya sampe gabisa nafas" kali ini icha bukan hanya memukul pelan namun sedikit menambah tenaganya hingga menjadi pukulan kecil dan berhasil membuat ryan menggeliat

"Hmmmmmmhhhhh,udah jam berapa?"

Argghhhhhhh suara cowok pas baru bangun tidur itu sensasinya kayak yang make jantung icha gak aman

"Enam lima belas,cepet bangun siap-siap,gue mau liat vano " icha berbalik hendak melangkah menuju kamar vano,namun gerakannya di he tikan oleh tangan besar ryan yang lebih dulu mencekal lengan kecilnya

Icha kembali berbalik dan menoleh ke arah ryan,pria tampan dengan muka bantalnya yang neomu kwiyeowo  di mata icha,pagi ini aksen cuek dan dingin milik ryan benar-benar hikang bergantikan muka bantal yang amat sangat tidak ramah untuk cowom setampan ryan

"Apalagi ?"

Ryan ikut berdiri dan mendekat ke arah icha di hadapannya,setelah posisinya tepat di depan icha ryan memperhatikan lekat wajah icha dan sedikit tersenyum

"Kok cantik sih" singkat jelas dan padat,suara serak ryan dengan sangat tidak sopan masuk ke telingan icha.setelah perbuatan nya ryan berlalu memasuki kamar mandi,dan icha segera keluar menuju kamar vano

Karena memang kamar vano dekat dengan kamar ryan,hanya di pisah oleh sebuah ruangan yang icha tidak itu ruangan apa,kamar vano tidak di kunci dan membawanya segera masuk,bocah tampan utu sudah tidak ada di ranjang nya ,tempat tidurnya sudah rapi dan bersih

"Mandiri banget sih si vano" gumam icha sambik tersenyum dan berlalu duduk menunggu vano yang sepertinya memang sedang mandi

Tak lama kemudian vano keluar dengan sudah berseragam dan wajah tak lagi pucat seperti kemarin,

"Ehhh Nuna udah lama di sini?" Beo vano terkejut karena icha sudah ada di kamarnya

"Aaaaaahh anii,nuna baru saja sampai,nuna pikir kamu belum bangun,ternyata kamu sudah mandi dan tampan sekali pagi ini"

Dear R °Ryan,Raisa Dan Rioter°Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang