"Al, ini staff yang ngurusin jadwal lo ke depannya, ya." ujar manager Raynaldi yang kini tengah duduk di meja bar.
"Ohh, iya." Al hanya melihat sekilas perempuan muda yang ada di depannya. Memang terlihat muda, tapi usia perempuan itu lebih tua darinya.
"Cuma sementara aja, kok. Inggit kebetulan memang tengah cuti melahirkan."
Raynaldi hanya memanggut-manggutkan kepalanya.
Cukup sulit bagi Raynaldi untuk bisa berinteraksi dengan orang baru. Lelaki yang kerap kali di panggil dengan Aldi memiliki kepribadian yang cukup pendiam. Pendiam, tapi begitu di ganggu, maka ia akan seperti seorang yang tengah kerasukan.
Saat ini Raynaldi tengah duduk di meja makan di temani oleh Ika, yaitu staff pribadi Raynaldi. Raynaldi menjelaskan pekerjaan yang saat ini tengah ia miliki, ya walaupun Ika juga sudah mengetahui jadwal Raynaldi sebelumnya.
"Nanti malam saya kebetulan ada jadwal di radio MKS. Nanti Ka Ika stand by di depan dorm jam 5, ya?" ujar Aldi yang kini menutup layar ponselnya. Ia pun bangkit dan bersiap untuk meninggalkan gedung ini.
"Ini kamu mau kemana? Sini biar Ka Ika antar." kata Ika. Ia pun juga bergegas untuk bangkit, begitu Aldi sudah berada di depan pintu.
"Mau cari makanan. Laper soalnya dari tadi latihan dance."
"Ka Ika aja yang belikan. Kamu nanti tunggu di mobil diam-diam, ya?"
Raynaldi hanya mengangguk patuh, seperti seorang anak yang tengah di nasehati oleh orang tuanya.
---
Kedeketan Ika dan Raynaldi semakin lama semakin dekat, layaknya seorang kakak dan adik. Raynaldi yang mulai nyaman menganggap Ika sebagai kakaknya, begitu pun juga dengan Ika.
Kalau di tanya apakah Raynaldi memiliki perasaan terhadap Ika? Jawabannya adalah tidak.
Raynaldi betul-betul menganggap Ika hanya sebagai kakaknya saja. Karena memang Raynaldi tak memiliki saudara kandung.
"Lo suka sama Ka Ika?" bisik Hardian di telinga Aldi dengan pelan.
Plakkk
Raynaldi memukul paha Hardian dengan telapak tangannya.
"Ngaco ya, lo? Mana ada gue suka sama staff sendiri." ujar Aldi dengan kesal. Aldi pun bangkit dan berpindah tempat duduk saat ini.
"Ihhh padahal kan gue cuma nanya." ujar Hardian pelan dengan tangan yang mengusap pahanya sendiri.
Melihat pertengkaran kecil yang di lakukan oleh Raynaldi dan juga Hardian, Ika pun menghampiri kedua lelaki itu begitu selesai.
"Kalian berantem?" tanya Ika. Tangannya berkacak pinggang menatap kedua lelaki muda di hadapannya.
"Hardian duluan." ketus Aldi. Lelaki itu bahkan tak mengangkat kepalanya saat ini.
Hardian membelalakan matanya.
"Kan gue cuma nanya, Al. Lagian kalau pun enggak suka, ya lo harusnya enggak usah marah-marah ke gue." tukas Hardian tak terima bahwa dirinya disalahkan.
"Ka Ika enggak mau tau alasan kalian berdua apa. Tapi tolong jangan buat asumsi fans jadi berfikir yang tidak-tidak terhadap masalah kalian berdua. Kalian berdua bahkan sudah bersama sejak 9 tahun yang lalu. Masa hanya karena masalah ini, kalian jadi bertengkar hebat."
Keduanya diam tak berani membalas ucapan Ika.
"Tulis surat permintaan maaf, lalu kasih ke Ka Ika setelah recording selesai."
---
Kegiatan anggota grup pada hari ini cukup padat karena waktu comeback akan semakin dekat. Di mulai dari pagi, mereka sudah berada di ruang latihan untuk melatih dance bersama koreografi, lalu sampai malam pun mereka harus menyelesaikan recording untuk merekam suara mereka sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
ONESHOOT 21+
Fiksi Penggemara part of mature content 🔞 harap yang masih di bawah 21 tahun untuk tidak mampir. full content on trakteer