Gedung tertinggi di kota seoul yang sudah terbengkalai itu menjadi tempat pertukaran barang antar dua kelompok mafia yang paling di segani, yaitu kelompok mafia Tiger dan Vlcak. Bunyi tembakan terdengar dimana-mana, mengundang kebisingan di malam hari itu.
Seharusnya pertukaran yang mereka lakukan tidak seperti ini, dan seharusnya berjalan dengan lancar. Namun kelompok mafia Vlcak memutuskan untuk berkhianat hingga membuat pemimpin dari kelompok mafia Tiger murka.
Seorang ayah dan juga putri kecilnya menjadi barang dalam pertukaran itu. Sang ayah berusaha sebisa mungkin menyelamatkan sang anak. Meskipun dengan luka tembakan di lengannya ia tetap berlari mencoba melindungi sang anak.
Hingga di satu titik ia di sudutkan dengan banyaknya anggota mafia Vlcak yang menyergap mereka.
Hingga saat pistol itu sudah tertuju pada keduanya. Sebuah tendangan keras membuat pria yang ingin menembak mereka itu terjatuh. Terlihat seseorang dengan kaos dan jacket tebal yang ia gunakan. Mulai berkelahi dengan beberapa anggota mafia itu.
Ia mendapatkan luka yang banyak di tubuhnya akibat perkelahian itu. Namun untungnya ia memenangkannya.
Ia segera menghampiri ayah dan anak itu yang terlihat ketakutan sambil berpelukan.
"Kalian tidak apa?"
Tanyanya dengan khawatir. Dan terlihat darah mengucur dari kepalanya. Wajahnya terlihat sangat manis walau dengan raut terluka."Kami tidak apa.."
Ucap sang ayah."Apa yang terjadi?"
Tanyanya sekali lagi."Aku..aku tidak bisa mengatakannya"
Ucap pria itu dengan gugup. Ia menoleh kearah anaknya yang tengah menangis dalam diam, lalu setelahnya ia mendorong anak kecil itu kearahnya."Jagalah anak ku! Bawa dia dari sini..ku mohon.."
Ucapnya yang sudah menangis. Ia berlutut di depan orang yang sudah menolongnya itu."Apa yang-!?"
Dor!
Sebuah peluru berhasil menembus dada pria itu, mengakibatkannya meninggal di tempat.
Kedua mata si manis membola begitu juga dengan anak sang pria yang menatap kaget kearah ayahnya yang sudah tidak berdaya.
Ia menoleh ke arah samping dan langsung di hadapi dengan beberapa anggota mafia Vlcak yang sedang membidik kearah mereka.
Ia tidak bisa melakukan apapun, selain melindungi anak itu di dalam pelukannya.
Hingga ketika mafia itu ingin menembaknya. Ia malah tertembak duluan, beserta dengan anggotanya yang lain.
Anak itu membuka kedua matanya mencoba menyelidiki apa yang sedang terjadi sebenarnya. Dan ia sangat terkejut saat melihat para anggota mafia yang tadi menodong mereka sudah tertembak semua.
Ia membalik tubuhnya, melihat apa yang sebenarnya terjadi.
Terlihat seorang pria tampan dengan senjata di tangannya. Beserta dengan beberapa pengawal yang ada di belakangnya.
Pria itu menatap datar kearahnya namun senyuman tipis terlintas di bibirnya.
Ia mengeratkan pelukannya dengan anak itu, mencoba melindunginya.
Pria itu menyimpan pistolnya lalu menoleh kearah anggotanya.
"Biarkan dia pergi"
Ucapnya lalu setelahnya ia pergi meninggalkan tempat itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mafia Secretary (MarkNo)
Teen FictionJeno yang merupakan mantan anggota detektif kepolisian harus rela di keluarkan dari pekerjaannya karena telah menolong seorang anak dari anggota mafia. Namun siapa sangka jika ketua mafia itu malah menjadikan Jeno sebagai sekretarisnya. Story from...