Ketika andai menjadi nyata, lalu semesta melebihkannya.
.
.Elna Velehry, atau Eve. Nama yang diberikan oleh orangtuaku. Terlahir dari keluarga kaya, namun penampilanku begitu sederhana dan mungkin itu menjadi salah satu alasan kenapa aku tidak terlihat menarik.
Aku menatap lurus pada sepasang kekasih yang sedang mengobrol di bangku taman kampus. Terlihat seru sekali, sampai-sampai aku jadi iri pada gadis yang berhasil membuat pria bersurai coklat gelap itu tersenyum hingga memperlihatkan deretan gigi rapinya. Jika dibandingkan dengan gadis di depan sana, aku selalu merasa kurang. Ia begitu modis, ceria, dan menyenangkan. Gadis itu bahkan bisa melakukan sesuatu yang tidak bisa kulakukan.
Rasanya sedih sekali.
Padahal pria itu selalu menampilkan wajah dingin tak bersahabat padaku. Tapi, mengapa orang lain dengan mudah mencairkan hatinya, sedangkan aku mengobrol dengannya saja sangat sulit.
Pria itu adalah kakakku. Namanya Darrel Velehory, aku biasa memanggilnya kak Erel. Lalu, gadis di sebelahnya itu adalah Hanna, ia adalah pacar kak Erel.
Orang benar, pria dingin memang sangat cocok dengan perempuan periang.
Aku menghela nafas berat.
Hubunganku dengan kak Erel tidak terlalu baik, itu sebabnya aku kadang merasa iri dengan kak Hanna yang bisa sedekat itu dengan kak Erel.
Aku tidak tahu kenapa kak Erel begitu membenciku. Ia pernah berkata, bahwa ia membenciku bahkan sejak aku dilahirkan. Katanya aku bukan adiknya, ia tidak ingin mempunyai adik sepertiku. Kalimat terpedasnya adalah..
"Mati saja, Eve!" dia berteriak dengan lantang di depan wajahku 10 tahun lalu.
Bahkan ketika aku menangis karena kalimat kejamnya, kak Erel tetap mengabaikanku.
Mama bilang, mungkin kakak hanya bercanda saat mengatakannya tapi bercanda tidak mungkin sampai bertahun-tahun seperti ini, kan? Apa sangat salah jika aku dilahirkan menjadi adiknya?
Aku juga tidak pernah mengadukan segala sikap buruknya padaku ke Mama dan Papa hanya karena agar kak Erel tidak tambah membenciku. Dulu kakak bilang ia tidak suka pada anak yang suka mengadu, maka aku tidak akan mengadu.
Dari dulu kak Erel juga sangat populer di sekolah, kami selalu satu sekolah, dia dua tingkat di atasku. Namun, tidak ada seorangpun yang tahu bahwa aku adalah adiknya, kami selalu berlalu layaknya orang asing, seolah tak saling mengenal.
Bahkan saat teman-teman seangkatanya merundungku 3 tahun lalu, kak Erel tak bereaksi apapun, ia hanya duduk dan menonton tindakan temannya yang menarik rambutku, menyeretku dengan paksa ke gudang sekolah, dan menumpahiku dengan cairan busuk. Semua itu tetap tak membuatnya merasa iba, malah ia ikut andil dalam perundunganku.
Aku selalu bertanya-tanya, tidakkah secuil saja ia menyanyangiku? Aku adiknya! Kenapa dia begitu kejam padaku? Aku juga ingin membencinya, sayangnya aku tidak bisa membenci pria itu.
Sekali saja aku ingin ia memelukku, mengatakan padaku bahwa ia menyanyangiku. Kurasa itu akan membuat hatiku jauh lebih tenang.
Aku tak memiliki teman, orang bilang keluarga adalah orang yang paling mengerti kita. Setidaknya jika Mama dan Papa tak bisa melakukan itu, aku ingin itu datang darinya, tempat terakhir dimana aku bisa bersandar.
Tapi itu hanya angan!
Nyatanya ia begitu sulit digapai, bahkan untuk didekati. Ia seolah memasang tembok tinggi supaya aku tidak masuk ke dunianya. Membuatku benar-benar merasa dikucilkan olehnya. Tidak tahukah ia, bahwa aku merasa kesulitan sampai dititik aku mempertanyakan pada sang pencipata kenapa ia menghadirkanku di dunia.
Darrel, aku membutuhkan pria itu sebagai sosok kakak.
Status kami memang sedekat minggu ke senin, namun nyatanya kami begitu jauh seperti senin ke minggu.
Orangtua kami adalah orang yang gila kerja, entah berapa bulan sekali mereka pulang dan meninggalkan aku bersama kak Erel di rumah. Saking muaknya ia melihat wajahku, kak Erel bahkan pernah berniat untuk tinggal di apartement sendiri, tapi Papa melarangnya dengan alasan..
"Jangan tinggalkan adikmu sendirian"
Seandainya kak Erel sedikit lebih hangat aku mungkin tidak akan setakut ini padanya. Bahkan berdiri di sebelahnya aku tidak berani.
Namun semesta itu lucu sekali, ia mengabulkan anganku hanya dalam hitungan jam!
Karena malamnya, pria itu datang padaku, melakukan sesuatu yang membuat hatiku menghangat. Bahkan aku bisa merasakan belaian halus telapak tangannya di pipi mulusku. Aku juga bisa menatap manik matanya dari jarak yang sangat dekat.
Matanya indah.
Hanya hal kecil yang manis, namun bisa membuatku kecanduan. Aku ingin merasakan kasih sayangnya yang manis itu, lagi dan lagi. Tidak ada yang salah, hingga akhirnya aku menyadari aku bisa terluka karena sikap manisnya berhasil membuatku jatuh padanya.
Pipiku memerah.
Jatungku berdebar begitu kencang.
Aliran darahku menjadi cepat.
Aku tak pandai tentang cinta, pria itu yang memperkenalkan perasaan itu padaku. Perasaannya benar, namun yang menjadikannya salah adalah dengan siapa aku jatuh cinta.
Dia kakakku.
.
.TBC
SEXY BROTHER~😌
.
.SEBENARNYA PENGEN DI POST NANTI, TAPI YAUDAHLAH 1 PART DULU.
AKAN DI LANJUT KALO RAME!
Ini 21+, jangan di report kalo gak suka!
TERIMAKASIH
KAMU SEDANG MEMBACA
SEXY BROTHER
Romance⚠️21+🔞 HARAP BIJAK MEMILIH BACAAN, INI CERITA DEWASA YANG BERARTI DITUJUKAN UNTUK ORANG DEWASA! JANGAN REPORT CERITA INI! . . Ini tentang gadis naif bernama Eve yang selama 19 tahun hidupnya tidak pernah mengenal cinta. Hingga akhirnya perasaan tab...