Entah Selasa keberapa Ashel hidup tampa Marsha, hidup tampa sosok 'adik' sekaligus 'kekasih'
Ashel sudah berusaha semaksimal mungkin untuk melupakan Marsha atau lebih sering ia panggil Asha, tapi kenangan saat mereka bersama masih melekat di kepala Ashel
"Shaa kamu dimana yaa? Lagi apaa? Kamu udah nemuin 'kakak' baru belum? Ga mau cerita sama aku tentang keseharian kamu? Aku nunggu kamu balik, nunggu kamu ceritain tentang semua yang kamu alami, atau tentang hal baru yang kamu temuin"
"Balik ya Shaa, aku kangen" "kemarin kakak janji buat ngelupain kamu, tapi ternyata hati kakak ga mau tepatin janji yang kakak buat sendiri sha"
Entah sudah berapa kali kalimat itu ia ucapkan, dan entah sudah berapa Minggu dia kehilangan semangatnya
Anak yang biasanya ceria, senang bersosialisasi, senang bercanda, menjadi adik sekaligus anak yang bisa menjaga dirinya sendiri, sekarang malah jadi pemurung, penyendiri, dan sering membuat khawatir keluarganya
Dia memang tidak membuat rugi siapapun, tapi dia membuat khawatir semua orang yang mengenalnya
<---------->
Hari ini adalah hari Selasa, hari yang sangat dia benci, bahkan di atas hari Senin, alasannya? Karena pada hari Selasa Asha meninggalkannya
"Shel ayo turun, Sarapan dulu baru berangkat"
Setelah mendengar teriakan mamanya dia segera turun tampa menjawabnya
"Dek kamu dianter kakak ya habis sarapan, soalnya mang Udin lagi keluar"
Dia hanya menjawab ucapan sang kakak dengan anggukan
"Ashel kakaknya ngomong dijawab dong"
"Iya kak"
Jawaban singkat namun sudah cukup untuk membuat sang kakak terlihat sedih
Yessica Tamara Sankan, atau yang lebih sering dipanggil Chika, kakak dari Adzana Shaliha Sankan atau Ashel
Dia sedih adiknya yang biasanya dulu bawel, yang selalu menjawab apapun perkataannya sekarang malah menjawab singkat bahkan bisa tidak sama sekali seperti tadi
Tentu dia dan Anin -mommy mereka- tau penyebab Ashel jadi berubah, tentu saja Marsha, mereka tidak menyalahkan Marsha, bahkan mereka sangat tidak apa-apa jika mereka ber-2 berpisah dalam waktu yang cukup lama, namun jika melihat Ashel yang kehilangan semangat hidupnya karena kehilangan atau lebih tepatnya 'ditinggal' oleh Marsha sepertinya mereka akan selalu berdoa kepada tuhan untuk mengembalikan Marsha kepada Ashel
Selesai sarapan dengan roti yang diolesi oleh selai coklat Chika dan Ashel berpamitan dengan Anin untuk berangkat ke sekolah/univ mereka masing-masing
Ashel sudah kelas 12 sementara Chika sudah mulai kuliah, oleh karena itu Chika diperbolehkan mengendarai mobil miliknya, sebenarnya jika Ashel mau dia bisa saja membawanya tapi dia masih belum membuat SIM + dia juga belum bisa mengendarai mobil ataupun motor
"Dek kamu langsung masuk kelas ya, uang sakunya udah dibawa kan? Ga ada yang ketinggalan kan? Ntar kalo udh pulang telfon aja oke" jelas Chika disertai pertanyaan yang membuat Ashel sedikit bingung ingin menjawab yang mana dulu, tapi karena tidak mau berlama-lama di depan gerbang sekolah, Ashel hanya menganggukkan kepalanya sekali kemudian sedikit berlari ke arah kelasnya
TBC
Halo temen-temen, hehehe akhirnya up WP lagi, btw beberapa cerita sy, sy TD, ga ada niatan lanjutin soalnya, dan ini tes ombak aja yaaa, jadi kalo ini lumayan yg suka, kemungkinan akan dilanjutkan, jika tidak kemungkinan besarnya akan di TD, jadi yang mau lanjut di vote ya teman-teman
Kritik dan saran di titip di sini, saya bakal baca kok
Thank you <333