"Gina! Kejar Kevin cepat!"teriak Sella.
Gina dan Sella berlari dikoridor lantai 4 sekolah dimana memang kelas mereka disana. Mereka berdua mengejar Kevin yang sudah berlari menjauh.
"Cepat Sella, tinggal lari aja lama amat!" Teriak Gina sambil sesekali menatap kebelakang dimana Sella yang sudah tertinggal.
Bukhh
"Aw!"
Bukhh
"Anjing sakit!"
Semua orang tertawa melihat Gina dan Sella terjatuh mengenaskan di ubin. Awalnya hanya Gina yang jatuh karena menabrak punggung Kevin yang tiba-tiba berhenti, Sella tidak siap akhirnya ikut terjatuh menabrak kepala Gina yang sedari awal sudah terduduk di ubin.
"Sella anjing! Kepala gue huaa! Nanti kalau gue bego gimana?"
Sella meringis merasakan sakit dibokongnya, sama halnya dengan Gina yang bukan hanya bokong, tapi kepalanya yang terbentur lutut Sella juga ikutan sakit.
"Kalian ngapain duduk dilantai? Noh, ada kursi."ucap polos Kevin sambil menunjuk kursi yang disediakan didepan kelas.
Dengan kesal Gina berdiri, dia menarik kasar telinga Kevin menahan kesal. Sella ikut berdiri sambil membersihkan roknya yang sedikit berdebu.
"Sakit bangke! Lepasin tangan lo!"teriak histeris Kevin.
"Ngapain lo berhenti mendadak ha? Terus dengan begonya lo bilang kita duduk dilantai? Dasar setan!"Kevin menatap Sella memohon. Dia berharap Sella mau membantunya, tapi harapannya sia-sia, Sella hanya menaikkan bahunya acuh.
"Ada Al didepan mengkanya gue berhenti." Sella yang mendengar itu mengerjap. Dia memiringkan kepalanya karena Kevin dan Gina menghalangi pandangannya. Benar saja ada Aldebaran yang berdiri dihadapan Gina dan Kevin.
Sella tersenyum lebar melihat Aldebaran yang berdiri dengan gagah, tangan yang dimasukkan kedalam kantong celananya.
"Hai sayangkuu..."ucap Sella setengah berteriak sembari berlari kecil menuju Aldebaran dengan tangan yang direntangkan seakan ingin memeluk Aldebaran.
Kevin dan Gina yang melihat itu saling pandang dengan kedua alis mengkerut.
Sementara Sella yang hendak memeluk Aldebaran berakhir jatuh mengenaskan lagi, karena Aldebaran yang menghindar. Sella yang tersandung kakinya sendiri alhasil kembali jatuh.
"Phffff..."
Sebisa mungkin Kevin dan Gina menahan tawa mereka melihat betapa lucunya wajah Sella yang terduduk di lantai dengan cemberut.
"Tolongin gue dong, Al."rengek Sella sambil menjulurkan tangannya kepada Aldebaran yang hanya berdiri diam menatapnya. Melihat tidak ada respon dari Aldebaran Sella beralih menatap dua orang yang sedari tadi berusaha menahan tawa mereka.
"Gue tau kok isi otak-otak dongo kek kalian, pasti mau ngetawain gue kan? Mau ngeledek gue kan?"akhirnya Kevin dan Gina menyemburkan tawa mereka. Ditambah wajah kesakitan Sella yang seperti haus belaian.
"Al, mending lo bantuin dia deh, kasian."ucap Kevin kepada Aldebaran setelah meredakan tawanya.
"Gue gak butuh di kasiani."ucap Sella dan berdiri sendiri tanpa bantuan siapa pun.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALDEBARAN
Фэнтези"Cukup! Lo itu murahan Sella!" Ucap Aldebaran dingin. "Ini gue Sella, Al! Kenapa lo lupain gue? Gue kangen Aldebaran yang dulu." Sella berkata lirih. Cerita gabut kebelet ending. pasti END!