"Chika, ke kantin yuk" itu bukan suara Zara atau Ara si gadis buaya yg suka sekali menggoda Chika tapi suara Marsha si gadis anime yang biasanya cuek dengan sekitarnya kini jadi agak berbeda sejak Chika datang.
Chika hendak membuka suara tapi tidak jadi karena Ara tiba-tiba memanggilnya dengan suara keras
"Chika sayang~~~~" panggilnya sambil tersenyum sok manis "ke kantin yuk" ajak Ara
"Nggak, kalian aja sana" Jawab Chika yang masih stay di bangkunya, baru mau menanggapi hp ara berbunyi lebih dulu membuat gadis itu tiba-tiba pergi dari sana
"Yah kenapa sih gak mau ke kantin?? Ini kan udah jam istirahat siang emangnya gak laper?" Tanya Marsha dengan wajah penuh harap
"Heh wibu, lo gak denger Chika ngomong apa?" Zara yang baru saja balik dari kamar mandi menarik ponytail Marsha, lagi-lagi dia mengacau membuat Marsha kesal dan mengaduh
"Aduh, Zara sakit tau" pekiknya
Fiony yang sedang fokus menggambar di bangkunya sampai kaget, melihat Marsha memukul Zara dengan membabi buta untuk membalas ulah jahilnya. Keduanya seperti kucing dan anjing yang suka ribut , dan itu hampir tiap hari apalagi Zara dan Marsha bangkunya dekat. Fiony tertawa kecil, ia merasa kehadiran Chika di kelasnya membuat suasana jadi berbeda.
Itu membuatnya teringat akan masa-masa SMP, kehadiran Zara dan Chika selalu berhasil membuat orang-orang heboh, sayangnya kurang satu, tidak ada Eve di sini, Fiony sungguh ingin mengulang masa-masa itu.
Suasana mendadak jadi hening, saat lagi enak-enak memperhatikan Zara dan Marsha lagi ribut berlarian di kelas, ada seseorang yang masuk ke kelas. Memancing semua perhatian yang sekarang bertumpu pada sosok gadis yang melangkah dengan santai dan menguarkan aura charmingnya.
Seorang gadis yang gak asing lagi bagi Fiony, dia melongo sendiri dengan kehadiran gadis itu dan menunggu sosoknya sampai di hadapan dirinya.
"Hai," sapa gadis itu tersenyum menampilkan lesung yang menjadi favorit Fiony di pertemuan pertamanya.
Fiony mendadak gugup dan bingung, ditambah salah tingkah, dengan takut-takut dia tersenyum grogi dan mengangguk kecil membalas gadis itu
"Aku dari kemarin nunggu kamu , aku kira kamu bakal balik ke ruang seni lagi." Ucapnya tak peduli dengan tatapan di sekitarnya.
Gadis itu pun mengeluarkan sesuatu dari sakunya, lalu menaruhnya di atas meja Fiony.
"Ini punyamu kan, kemarin jatuh di ruang kesenian"
"Eh?" Fiony memandangi benda yang gadis itu berikan, kemarin ia percaya kalo pensil warna yang dicarinya sungguh hilang, dia mengambil dua benda itu dengan bodohnya, mengamati pensil itu untuk memastikan kalau yang dibawa gadis di depannya saat ini benar-benar miliknya, ya padahal memang punya Fiony
"Hm... makasih ya.." ucapnya ragu-ragu
Gadis itu tersenyum tipis melihat ke sekelilingnya, tapi dia seolah tidak melihat orang-orang yang ada di sana. Seperti 'jadi ini kelasnya Fiony', kata dia lewat tatapan matanya yang tenang sampai akhirnya mengulurkan tangan pada Fiony. " Aku Azizi panggil aja Zee," katanya dengan ramah. "Aku kelas 12".
Seketika Fiony bersorak karna tebakannya waktu itu benar, gadis itu memang anak kelas 12 , pembawaanya agak dewasa.
Terdiam sejenak Fiony menatap Zee, sebelum ia membalas uluran tangan gadis itu. "Fi...Fiony Alveria " jawabnya grogi.
"Nama yang cantik...," Zee tersenyum melepaskan uluran tangannya, dia terlihat ingin segera pergi karena menyadari sesuatu.
"Oke kalo gitu aku pergi dulu ya... senang ketemu kamu, sampai jumpa Fiony"
KAMU SEDANG MEMBACA
Princess sleeping (FIONY CHK)
Фанфик[Romance classic story] Manakah yang harus Fiony pilih Sahabat atau Cinta? SLOW UPDATE