[FOLLOW SEBELUM MEMBACA!]
Sagraha Jeaksara. Lelaki yang biasa di panggil Sagra. Putih, tinggi dan pintar bernyanyi, pintar main bola basket, memiliki bola mata berwarna biru terang dan rambut yang alami kecoklatan, membuatnya terlihat sangat tampan...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
hi all how are you?
sudah berapa abad aku tidak up hehe. uda cukup ya ini hiatusnya. setelah ini aku usahain buat rajin update.
jujurly ak agak sibuk, ga si so sibuk aja sebenernya.
mikir alur ini, takut ga nyambung huhu💢☝🏻
semoga sehat selalu!
ini part bakal panjang sebagai tanda kembali aku untuk lanjutin cerita ini hehe, jadi jika ada typo komen saja yup.
selamat membaca ><
________
HARI Senin sudah kembali datang. Hari yang banyak di hindari murid SMA Heagle. Lantaran upacara yang mereka rasa itu membuat lelah karena harus berdiri dalam waktu yang lumayan lama. Kini para siswa-siswi SMA Heagle sudah berbaris rapi di lapangan untuk melakukan upacara.
"Shut, kabur lah." ucap Regan yang berbaris di bagian belakang.
Alderik yang berada di sebelah Regan pun segera melirik sinis ke Regan, "Lo kalo mau kabur gak usah ajak-ajak."
"Gaya lo gak mau kabur."
"Heh kambing, inget ye, gue di hukum bersihin toilet selama seminggu gara-gara lo yang ngajak gue kabur pas upacara. Dengan anjingnya lo malah ga ketahuan kabur, karena lo pura-pura pingsan." kesal Alderik.
"Ahaha mampus lu, gak cerdas si lo." ejek Regan.
Alderik mendengus kesal, "Gak cerdas bapak kau."
"Berisik." tegur Akta yang berada di depan Alderik dan Regan.
"Ta, lo pura-pura sakit deh. Tar gue anter ke uks." ucap Regan sambil mencolek-colek bahu Akta, yang hanya di anggap angin lalu oleh Akta.
"Akta mah gitu." pura-puranya merajuk.
"Diem atau tendang?" tanya Revan yang terkesan mengancam.
"Wush, bapak ketua ngeri. Hehe, iye ini diem ini."
"Eh btw, anak cewek ntar balik sekolah mau nonton. Lo pada ikut kagak?" tanya Revan.
"Yee ngeghibah juga kan." ucap Alderik.
"Girls time or not?" tanya Akta
"Maybe yes." tebak Sagraha, "Karena tadi malam Ayesha juga bilang ke gua katanya dia gak balik bareng gua. Mau bareng Arxhiona karena mau main dulu, Arxhiona bawa mobil sendiri kan tadi?" atensi Sagraha beralih ke arah Revan.
