• AFTER MARRIED •
Jaenonace_•••
Pria itu tersenyum memandangi sosok wanita cantik yang sedang bermain bersama dengan pria kecil. Deburan ombak membuat rambut sang wanita menutup sebagian wajah manisnya.
Lee Taeyong menghampiri keduanya, meraih lengan sang istri dan membelai sayang pipinya. Keduanya pun saling tersenyum, memandangi satu sama lain.
Taeyong mengambil kuncir rambut hitam yang berada di sakunya, lalu mengikat rambut Daeun dengan perlahan dan hati-hati. Ia sudah terbiasa mengikatkan rambut istrinya.
"Jangan terlalu cape, kasian bayinya." Ucapnya sembari mengelus perlahan perut buncit istrinya.
"Iya, mas."
Taeyong yang dipanggil seperti itu, terdiam. Jarang sekali istrinya memanggil dirinya dengan embel-embel "mas".
"Kok diem?" Tanya Daeun heran.
"Kamu kalau mau bikin salting jangan disini dong." Taeyong sedikit memanyunkan bibirnya.
Daeun yang melihat itu langsung terkekeh. Suaminya sangat menggemaskan, bahkan disaat melihat kegemasan suami ia sampai lupa bahwa ada anaknya yang sedari tadi kesal karena diabaikan.
"Papa! Jangan rebut bundaaa," Rengek Yongdae menjejakkan kaki kesal.
"Bunda kan punya papa, papa suaminya." Ucap Taeyong memeluk pinggang Daeun.
Yongdae yang melihatnya semakin kesal, lalu membalikkan tubuhnya membelakangi mereka.
"Kak, jangan begituu. Kasian adek." Daeun melepaskan pelukan Taeyong lalu menghampiri anaknya yang berumur hampir 5 tahun itu.
"Sayang, sini sama bunda." Daeun dengan hati-hati menyamakan tingginya dengan sang anak.
"Papa udah ngalah terus loh sama kamu, Yongdae. Kamu gantian ngalah sama papa dong."
"Ndaa, wleee." Yongdae menjulurkan lidahnya.
Taeyong menghela napasnya perlahan, menggelengkan kepalanya lalu tersenyum atas tingkahnya sendiri yang meladeni dirinya versi kecil.
"Hati-hati, Daeun. Si Dingdong," Daeun yang sadar langsung mengangguk dan berdiri dari posisinya.
Taeyong kini makin sensitif pada Daeun dan kandungannya. Ia tidak ingin kejadian yang lalu terulang kembali. Hal buruk yang tidak pernah keluarga ini inginkan.
Kejadian buruk yang membuat dirinya dan keluarganya sedih, terutama istrinya. Ia sangat dibuat terpuruk akan kejadian itu. Menangis seharian dan tidak ingin berbicara dengan siapapun.
Ia menyalahkan dirinya sendiri. Daeun merasa dirinya sangat ceroboh dan tidak bisa menjadi ibu yang baik. Ia selalu berpikir bahwa dirinyalah yang membunuh putri mereka.
Meski Taeyong sudah menjelaskan bahwa hal itu adalah ketidaksengajaan, tetap saja Daeun terus menyalahkan dirinya. Hampir setengah tahun Daeun memendam pemikiran itu, hingga akhirnya ia bisa ikhlas dengan perlahan-lahan.
"Bunda, adek mau esklim." Youngdae menatap keatas mencoba menatap wajah bundanya sembari menarik kecil ujung baju Daeun.
"Dek, kamu udah gede masih cadel aja." Taeyong terkekeh.
Sementara Youngdae menatap papahnya dengan tatapan sebal, namun hal itu malah dianggap sangat menggemaskan oleh kedua orang tuanya.
"Udah ah, kalian ini berantem terus."
"Papa nyebeyin!"
"Papa ga ngapa-ngapain lho, dek." Taeyong menggaruk belakang kepalanya yang tak gatal.
"Ya udah, sebagai permintaan maaf dari papa nanti adek minta beliin jajan yang banyak aja." Ucap Daeun mencoba menjahili sang suami.
Taeyong yang mendengar itu, menoleh dan mengernyitkan dahinya. Ia menatap istrinya dengan penuh tanda tanya.
"Kamu kok begitu?"
"Ya, ga apa-apa. Sesekali nyenengin anak, kak." Daeun menyunggingkan senyum paling manis guna untuk meluluhkan hati suaminya.
"Nyenengin Youngdae, atau kamu? Kamu yang mau jajan banyak, kan. Tapi alesannya pake Youngdae."
Daeun hanya meringis, ia terkekeh malu-malu.
"Jajanan yang sehat aja, ya. Biar Dingdong, kamu, dan Youngdae juga tetap sehat." Taeyong mengelus sejenak perut buncit Daeun.
Daeun dan Youngdae saling beradu pandang sekilas lalu mereka membentuk postur hormat. Keduanya sangat serasi ketika berhubungan mengenai perjajanan.
• À suivre •
- Lee Bubu small version -
KAMU SEDANG MEMBACA
Pacar [After Married]
Fanfiction/𝘍ollow first before you read and to get more information/ Sebuah Cerita baru mengenai kelanjutan hubungan antara Lee Taeyong dan keluarga kecilnya. Hidup memang tidak bisa ditebak. Selalu ada lika liku disetiap jalannya. Slow update! Story by ©Jae...