Herpaan angin malam dan suara jangkrik bagaikan lantunan lagu yang menemani Rintaro saat ini. Jaket yang melekat ditubuhnya menandakan bahwa dia sedikit kedinginan dengan suhu malam ini, tapi dia tetap ingin mendinginkan pikiran. Rintaro sekarang duduk di sebuah ayunan di taman bermain, kakinya sedikit dia angkat agar mempermudahkan dirinya untuk mengayun, maklum terlalu tinggi.
Dia hanya melamun, melamun dan melamun. Dia tidak tahu harus melakukan apa sekarang, intinya Rintaro akan pergi jauh tidak lama lagi. Persetanan dengan sekolah, dia sudah pusing memikirkan hal ini.
"Suna? Ngapain jam segini?" Suara menyapa indra pendengaran Rintaro dan itu sontak membuatnya menoleh. Ternyata itu adalah teman satu klub, Miya Osamu.
"Cari angin, lo sendiri?" Tanyanya.
Osamu tidak menjawab, dia mendekat lalu mendudukan dirinya di ayunan kosong tepat di samping Rintaro. Setelah duduk, baru dia membuka mulut untuk menjawab.
"Jalan-jalan aja." Rintaro berdehem panjang sebagai respon. Sekarang suasana kembali di dominasi oleh suara jangkrik yang entah darimana asalnya.
"Gue denger-denger lo mau pindah, kenapa?" Osamu memulai pembicaraan. Dari tadi pagi sekolah sudah dikejutkan dengan berita bahwa salah satu dari klub voli akan pindah keluar negeri dan ternyata itu adalah Suna Rintaro.
Rintaro termasuk populer di sekolah, jadi tidak heran berita kepindahannya menjadi topik hangat para siswi.
"Ada masalah, itu doang," Jawab Rintaro.
"Boleh gue tau? Yah, mungkin gak sopan gitu. Tapi gue 'kan temen akrab lo nih, lebih bagus lagi kalau lo cerita sama, biar beban lo hilang sedikit. Gue gak maksa sih, tapi kalo mau cerita silahkan." Mendengar itu Rintaro hanya menghelakan nafas panjang. Cerita dengan Osamu sepertinya tidak ada salahnya, dia adalah teman akrabnya.
Sedetik kemudian, Rintaro mulai menceritakan semuanya. Dari awal sampai kejadian kemarin, jujur bahwa dirinya selama ini adalah seorang omega dan [Name] seorang alpha, semuanya ia ceritakan. Osamu? Osamu mendengarkan cerita temannya dengan mulut yang terbuka. Dia sangat kaget saat mengetahui bahwa label Rintaro itu adalah omega, dia kira alpha karena memang auranya sangat mengintimidasi.
Rintaro kembali menghelakan nafas, "maaf, gue selama ini udah nyembunyiin ini," Maafnya.
Osamu masih ternganga, Rintaro rasanya ingin tertawa. Osamu menggelengkan kepalanya, lalu berdehem.
"Jadi? [Name] gamau tanggung jawab?" Rintaro mengangguk, tapi kemudian berbicara. "lebih tepatnya, bapaknya yang gamau anaknya tanggung jawab."
"Wah, bener-bener. Kita samperin rumahnya." Osamu bangkit dari ayunan, dia marah dan berniat untuk menghampiri rumah [Name] dan memukul ayahnya. Osamu tidak peduli lagi dengan yang namanya sopan santun, niat hatinya adalah menghajar mereka.
Belum sempat melangkahkan kaki, Rintaro menahan tangannya sambil menggeleng. Mengisyaratkan untuk tidak melakukan itu, takutnya terjadi sesuatu pada Osamu karena ayahnya [Name] adalah orang yang berpengaruh.
Osamu kembali duduk di ayunan. Suasananya menjadi hening, entah kemana sekarang jangkrik tadi.
"Gue bakal tanggung jawab." Rintaro kembali menjawab dengan deheman. Sebelum dia sadar arti dari ucapan yang temannya lontarkan. Dia tersentak kaget di ayunan, menatap Osamu dengan tatapan tak percaya.
"Woi, lo sinting?" Tanya Rintaro, tentu saja itu hanya bercanda tetapi Osamu malah menjawab dengan anggukan. Anggukan bukan sembarang anggukan, dia mengangguk dengan yakin dan mata yang serius.
Osamu berucap-- lebih tepatnya mengaku, "gue sebenarnya udah nyimpen rasa sama lo sejak dulu. Tapi karena setau gue lo itu alpha dan gue beta, gue tau kita gabakal bisa bareng jadi gue coba buat buang perasaan ini--"
KAMU SEDANG MEMBACA
【Fanfiction Haikyuu】 SECRET [Suna Rintaro] ⚠
Short StorySemua orang memiliki rahasia, bukan? begitu juga dengan Suna Rintaro dan [Full Name]. Mereka memiliki rahasia yang saling melengkapi. Omegavers!¡ Femdom area¡! !READERS X KARAKTER HAIKYUU¡ language: Indonesian warn! OOC, typo bertebaran Haikyuu...