6 || Sisi lain dalam dirinya

50 13 0
                                    

"Sell, Sin. kalian tau gak, gue tadi pas-pasan sama Reyzal dikoridor."Sella dan Sindi yang awalnya diam menunduk malas langsung melebarkan mata mereka mendengar nama Reyzal.

"Terus ya dia nyapa gue, gak cuma itu dia bilang gue cantik."

"Gin, gua saranin sama lo, gak usah ladenin dia."ujar Sindi yang membuat Alis Gina bertaut tidak mengerti.

"Kenapa?"

"Dia-"

"Dia mantan gue, lo mau emang make bekas gue?"potong Sella.

Sindi mentap Sella dengan mengerutkan dahi bingung, sementara Sella yang mengerti menggeleng kecil.

"Seriusan dia mantan lo?"Sella hanya mengangguk."lagian biarin aja sih, gue juga kagak suka sama dia."

"Lo tau kan dia pacar Naya?"Gina mengangguk mendengar ucapan Sindi.

"Udah putus."

Gina dan Sindi menatap Sella bertanya.

"Siapa yang udah putus? Reyzal sama Naya?"tanya Sindi yang diangguki Sella."Lo tau dari mana?"

"Kemaren tu sampah bilang sama gue."

"Jangan bilang dia mau deketin lo lagi?"Sella menggeleng.

"Kalau iya pun gue kagak mau, kan gue udah ada ayang Al."Sella tersenyum bodoh menatap lurus kedepan dimana ada Aldebaran dan teman-temannya tengah menyantapi makanan mereka.

Sella dan dua temannya yang duduk dikantin tanpa ada makanan dihadapan mereka. Membuat semua orang yang tidak kebagian tempat duduk mengumpati mereka, kalau tidak pesan apa-apa harusnya mereka pergi dari sana. Dasar tiga manusia tidak tau diri!

"Jangan mulai lagi sell."ujar malas Gina.

Brakk

Tiga orang itu tersentak mendengar gebrakan meja tepat dihadapan mereka. Sontak mereka bertiga berdiri sambil menatap nyalang Tiga gadis yang menatap mereka tidak kalah nyalang.

"Maksud lo apa hah?!"Kesal Sindi menatap salah satu dari mereka tajam.

Gadis itu memutar bola matanya malas.

"Gue gak ada urusan sama lo."gadis itu beralih menatap Sella yang hanya acuh. Sella mengangkat sebelah alisnya.

"Jangan bilang sama gue?"ucap Sella sambil menunjuk dirinya sendiri.

"Kalau iya, kenapa? Takut?"Sella tertawa.

"Gue takut? Yakali takut sama modelan kayak lo?"gadis itu mengepalkan tangannya erat.

"Lo!"

Sella melipat tangan diatas dada."emosi banget, Emang ada masalah apa sih sama gue?"

"Gue peringatin sama Lo, jauhi Al."Sella yang mendengar itu tertawa sumbang.

"Lo siapa ngatur-ngatur gue?"Ucap Sella menantang.

"Lo harusnya tau diri, tiga tahun lo ngajar dia gak ada hasilnya. Gue udah muak liat muka kegenitan lo tiap hari tau gak."Sella menatap sinis gadis yang berdandan sedikit menor dihadapannya.

ALDEBARANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang