3. SENJA

19 2 0
                                    


Hallo guys apa kabar? Semoga baik-baik aja, dan semoga makin suka sama petualangan Kayla. Oiya, ajak temen-temen atau saudara kalian juga untuk ramein cerita ini yuk.

Jangan lupa kasih vote nya, biar Kayla bahagia, authornya juga lebih semangat lagi buat nulisnya.

Yaudah lah jangan banyak basa-basi yakan...

Happy reading.☺☺☺

Setelah menuruti keinginan Kayla, mereka kini tengah mengerjakan tugas sambil makan, tapi lebih tepatnya kerjain tugas 30% sisanya makan sambil ghibah.

Soal ghibah adalah hal yang paling biasa di lakukan oleh manusia, mulai dari membicarakan yang terdekat hingga terjauh. Apalagi membicarakan soal wanita bagi Rofiq dan Ridwan. Terkecuali Yusri, oke! Wajib di garis bawahi terkecuali Yusri!

"Cuk, ambilin siomay gue" pinta Kayla pada Rofiq yang berdekatan dengan siomaynya.

Rofiq melempar satu bungkus siomay pada Kayla dan melanjutkan lagi tulis menulis yang di ikuti mulut sambil berbicara.

"Terus hubungan lo sama dita gimana?" tanya Rofiq kepo.

"Udan lama putus gue sama dia" jawab Ridwan sambil melahap batagor miliknya.

Rofiq sontak terkejut,pasalnya hubungan Ridwan dan dita itu selalu terlihat baik-baik saja,"Kok gue gak tau"

"Ngapain juga gue laporan sama lo" telak Ridwan pedas.

"Iya juga sih, terus sekarang gak ada gebetan lagi?"

"Kepo lo Fiq, lo sendiri punya gak gebetan?" timpal Kayla jadi ikut-ikutan.

"Nah bener tuh kata Kayla, lo sendiri gimana?"

Rofiq terdiam, kenapa menjadi berbalik pada dia. Kayla dan Ridwan menunggu jawabannya.

Ada yang sepesial di hati Rofiq, bahkan mungkin terlalu sepesial, entah sejak kapan rasa itu mulai tiba.

"Woy, di tanya malah bengong" Ridwan melempar kacang, menyadarkan lamunan Rofiq.

"Hah?, eung... Ada sih tapi gak mungkin" jawab Rofiq sedikit pelan. Ekspresi wajahnya berubah menjadi agak murung.

"Kok gitu?" tanya Kayla penasaran, ternyata sahabatnya ini sedang suka seseorang. Tapi kenapa Rofiq begitu sedih membahasnya.

Rofiq tersenyum ke arah Kayla, seraya menatapnya dengan tatapan yang tidak bisa di artikan, "gue gak akan ngungkapin perasaan gue"

Situasi menjadi canggung tiba-tiba. Kayla terdiam melihat tatapan Rofiq yang tidak bisa di artikan. Tatapan itu yang belum pernah Kayla lihat sebelumnya.

"Ekhmm... Fokus sama Pr, kalian kapan selesai kalau ngobrol terus" Yusri yang diam-diam memperhatikan langsung memecahkan keheningan.

"Gue sampai mana yah tadi" Ridwan langsung pura-pura membuka lembaran buku.

Rofiq juga berusaha mengubah ekspresi wajahnya menjadi normal lagi dan melanjutkan pr nya.

Kayla malah berdiri meninggalkan mereka semua.

"Mau kemana?" tanya Yusri saat melihat Kayla hendak pergi.

"Ke dapur bentar"

"Oh"

Kayla tak menghiraukan Yusri lagi dan segera pergi ke dapur untuk mengambil piring dan sendok. Kayla berniat ingin memindahkan siomaynya pada piring.

Setelah beberapa menit, Kayla kembali membawa sepiring siomay yang sudah ia pindahkan, tak lupa membawa beberapa jus untuknya dan teman-temannya yang di bantu oleh bi Ani.

Natijah Cinta KaylaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang