🔞
Reverie.
(n) a state of being pleasantly lost in one's thoughts; a daydream.
Sama dengan namanya. Reverie Throne.
Hal-hal yang menurutnya menyengkan hanya selalu ada di dalam pikirannya. Tentu akan hilang begitu saja karena itu hanyalah sebuah l...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
❤️🩹
Dor! Dor! Dor!
Suara pistol itu mengagetkanku. Aku tertunduk dan menutup telinga sedangkan Ace menutupi tubuhku. Badanku bergetar hebat dan nafasku tidak teratur.
Aku mengintip kecil dari celah tubuh Ace. Seketika ruangan ini di penuhi oleh orang orang bertopeng hitam dan senjata di tangan mereka, itu menyeramkan. Meskipun aku kadang terlibat di masalah seperti ini tapi bukan berarti aku tidak pernah merasa takut kan?
Ace meraup wajahku dengan kedua tangannya dan berbisik,
"It will be fine. Just look at my eyes and breath."
Aku menatap matanya, bukan tenang yang aku dapat tapi perasaan sesak dan salah tingkah.
Suara tembakan itu terdengar lagi, perasaanku sangat tak karuan. Khawatir akan keluargaku dan tamu-tamu yang ada disini. Ace menuntunku untuk pergi ke bawah meja.
"Reverie, listen to me. We planned it and you should go with me, okay?"
Aku masih bingung dengan perkataannya, "Wait what? What about mami and the rest of family?"
Ace diam dan mendorongku ke arah pintu keluar. Aku melihat orang-orang itu sedang saling menodongkan pistolnya begitupula dengan Papi dan laki-laki di seluruh ruangan ini. Ace membawaku pergi ke taman belakang rumah, "Revèrie, you'll safe with me." Dia mengusap pipiku tapi otakku masih mencerna semuanya.
Terlalu tiba-tiba. Ini semua tidak ada di briefing, apakah rencana ini hanya diketahui oleh beberapa orang saja?
"Ace! Stop! Stop!" Aku berteriak melepaskan genggaman tangannya. Aku diam terdiam di tempat. "Tell me everything."
"I'll tell everything but first, can you trust me?"
Aku merasa 50:50 tapi dia adalah sekutu dengan keluargaku dan mau tak mau aku akan mempercayainya. Meskipun aku tahu ada saja kemungkinan mereka berkhianat.
Dia membawaku ke dalam mobil dan menyetir secepat kilat keluar dari rumah ini. Aku menengok kembali ke Datura Thorn.
"Can you tell me?"
Ace mengangguk lalu dia bercerita kalau memang ini sudah di rencanakan. Konflik ini berawal karena kesalahpahaman dari aliansi lain karena clan Nakamoto menandatangi kesepakatan untuk mengikuti aliansi keluarga kami. Aliansi lain menganggap bahwa bergabungnya clan Nakamoto adalah ancaman besar karena itu memperkuat kekuatan kami di Asia.
Sehingga membawa clan Nakamoto untuk mengelabui musuh agar datang ke Audenshaw untuk bernegosiasi. Ace tidak memberitahu apa yang akan di negosiasi, aku tidak terlalu peduli dengan negosiasi itu. Yang penting adalah keselamatan keluargaku.
"Understand?"
Aku mengerti sekarang, "Yeah im understand and where we going?" Ace tersenyum. "Dont worry, i'll take you to safe place like your father said."
