Berhasil

15 10 0
                                    

" Every problem must have a way. Don't in this way you loosen the rope of our friendship " — Lyanna Arcane Maylea.

Gadis yang sedang berjalan menuju sebuah pohon besar yang berada tidak jauh dari keberadaan sekolahnya.

Pohon itu sangat lebat, dan sangat nyaman bagi seorang gadis yang kini telah sampai dan bersandar di batang pohon yang besar itu.

" Kenapa kamu pergi? Bukan maksudku yang sebenarnya menyuruhmu pergi " lirih gadis itu dengan tatapan sendu.

" Aku tau, ini semua bukan jalan yang terbaik.Tapi ini yang harus aku lakukan,Aku tidak mau kamu terkena sial jika bersama ku " Ujar gadis itu,dia Zie atau bisa di panggil mulai sekarang dengan nama Vanna.

" I want to hubungan kita seperti dulu Lya,tapi ku rasa itu tidak bisa lagi,setelah wanita itu memperingati aku agar tidak mendekat denganmu " lirih Vanna dengan cairan bening yang sudah membasahi pipinya.

Sedangkan di tempat lain kedua insan sedang memperhatikan gadis yang sedang duduk di bawah pohon yang lebat itu.

" Kan gue bilangin juga, dia pasti ngerasa kesepian karena ga ada Lo " Cetus seorang pria dari belakang gadis itu,dia adalah Zaxklyn Drometea Pritag dan gadis yang bersamanya adalah Lyanna Arcane Maylea.

" CK, diem Lo! Berisik! " Sarkas Lya kepada Zaxk,pria itu sangat berisik,ia hanya takut rencana ini gagal.

" Keluar kalian berdua dari situ " Ungkap seorang gadis yang sepertinya sejak tadi menyadari kehadiran kedua insan itu.

Mereka berdua tercengang, jantung gadis itu berdegup kencang.Mau tidak mau gadis itu melangkah mendekati gadis yang duduk di bawah pohon itu.

" H-hai " Sapa Lya pada gadis itu.

Gadis itu mendongak menatap tajam Lya, ia berdiri lalu berjalan mendekati Lya.

" Kan gue bilang juga apa!pasti Zie bakalan marah sama gue!Awas saja kalau masalahnya makin besar,jangan harap Lo lepas dari cengkraman gue zaxkk! " Batin Lya yang menatap tajam pria di sampingnya itu.Sadar akan tatapan sepupunya pria itu menggedikkan bahu tak perduli dengan tatapan yang tersirat oleh Lya.

BRUKK

Gadis itu memeluk tubuh Lya dengan erat,dirinya menangis.

" M-maaf....maaf Lya atas perlakuan kasar aku hiks...hiks...kamu jangan pergi ya...kamu jangan pindah sekolah...tetap di sini temanin aku hiks... hiks... " Ucap Vanna di sela-sela ia menangis.

" Lo kan yang mau gue pergi menjauh,trus kenapa sekarang Lo mau gue tetap di sini?" Tutur Lya yang belum membalas pelukan dari Vanna.

" Hiks...l-lya itu semua tidak benar,itu hanya di perkataan aku Lya hiks... Bukan  kehendak aku sendiri " jelas Vanna yang menghapus air matanya.

" Terus wanita yang Lo maksud itu siapa?jelaskan sama gue yang sebenernya terjadi!" Ujar Lya dengan tegas.

" D-dia.. " Ungkap Vanna yang terlihat sangat gugup.

" explain now!" Sela Lya dengan tatapan mengintimidasi.

" D-dia bilang dia ibu kamu Lya, waktu itu di jalan aku bertemu dengannya,dia mengancam ku jika aku masih berteman dengan mu dia akan melukai kamu Lya,jadi sebab itu aku menjauhi mu Lya " Terang Vanna menatap netra coklat Lya.

" Zaxk? " Ujar Lya yang kembali menatap pria itu,merasa di tatap akhirnya pria itu membuka suara.

" Nyokap Lya sudah lama meninggal dunia sejak dirinya masih kelas 4 SD,dan orang yang Lo temui jelas itu bukan nyokapnya Lya " tutur Zaxk memberitahu.

Hal itu membuat gadis itu membulatkan kedua matanya.Lantas,siapa yang mengancamnya itu?

" M-maaf Lya,aku tidak tau " ujar Vanna dengan tatapan sendu.

" Gue tidak masalah.Intinya apapun yang terjadi tolong Lo cerita sama gue,biar gue sebagai sahabat Lo berguna..." Ucap Lya dengan lirih.

" Maaf,Lya" ujar Vanna sekali lagi.

" Iya, lain kali Zie ga boleh nyimpen semua sendirinya,aku tau tiap orang punya privasi.Tapi jika kamu ingin cerita,maka cerita sama gue ya Zie " terang Lya tersenyum dan memeluk tubuh gadis itu.

" Panggil gue Vanna " ujar Zie memperkenalkan panggilan baru yang ia buat.

" Van-vanna? " Tanya Lya dengan gadis itu.

" Yes, from now on call me Vanna.Panggilan Zie itu, hanya masa lalu gue yang kelam,dan gue yang akan membersihkan kekelaman itu dengan diri gue sendiri " tutur Vanna dengan tegas.

" Berarti sekarang kita baikan dong! " Seru Lya tersenyum merekah.

" Yep, that's right!dan tidak ada yang boleh merenggangkan tali persahabatan kita " Ucap Vanna tersenyum tulus.

" Tapi, aku juga minta maaf na, sebenernya surat kecil itu adalah fake, itu hanya rencana agar kita bisa kembali seperti dulu...Maaf ya na " Jelas Lya memberitahu kejadian yang sebenarnya.

" I already know, even before you tell " Ucap Vanna.

" W-what? How do you know?" Tanya Lya dengan Vanna.

" There's no need to think about it anymore. It's not a big problem so it must be explained " Tutur Vanna yang melenggang pergi meninggalkan kedua insan itu.

" HEY VANNA,LO MAU KEMANA?" Teriak Lya karena jarak mereka sudah sangat jauh.

" GO HOME " Balas Vanna yang sudah menaiki motor kesayangannya itu.

" ALRIGHT, SEE YOU TOMORROW,VANNA " bales teriak Lya.

Gadis itu hanya mengangkat jempolnya, mengarah ke Lya  tandanya ok.

Ia melajukan kecepatan motornya dengan kecepatan sedang.

" Gue suka Zie yang baru " gumam Zaxk yang teryata di dengar oleh Lya.

" Cieeee, ada benih-benih nih " seru Lya yang berlari meninggalkan pria itu.

" Lo pasangan gue dan Lo harus menjadi milik gue.No one can touch and belong to you but me Baby  " Tutur Zaxk yang tersenyum tipis.

" WOI!! MAU SAMPAI KAPAN LO SENYAM-SENYUM KAYAK PENGHUNI RUMAH SAKIT JIWA?? BURUAN KE SINI!PERUT GUE UDAH BERDISKO RIA! " Teriak Lya yang sudah berada di dalam mobil.

Mau tidak mau Zaxk melangkah menuju keberadaan mobilnya terparkir.

" Lama Lo ! " Sentak Lya yang berada di samping Zaxk.

" noisy!" Cetus Zaxk yang mulai melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang.

▆ ▇ █ ▆ ▇ █

Hai sebelumnya terimakasih banyak sudah sempatin vote, Coment yaa..

Jangan lupa untuk Vote, Comennt,follow, dan share yaa....

" Terimakasih "

Zievanna (On Going )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang