02. Bab 2

135 5 0
                                    

"Teng teng teng" suara lonceng sekolah telah berbunyi , masih banyak  siswa yang siswi  berdatangan dengan berbondong bondong

"Ayo cepat.... gerbang akan ditutup" Itu dia Satpam sekolah yang terkenal tegas dan memiliki suara lantang, Parjo nama nya masyarakat sekolah sering memanggilnya Pak Jo.

Terlihat sudah tidak ada para siswa yang berada diluar , dengan cepat Jo menyimpulkan jika semua siswa sudah masuk ke area sekolah

"Tak tutup wae, Ben seng terlambat dadi urusan BK ,,, mantep pokok e"

Jo mulai mendorong gerbang sekolah itu, tetapi tiba tiba terdengar klakson mobil yang membuatnya terkejut

"Eh ayam ayam" Setttt mobil itu melesat dengan cepat

"Tint.....Tint....." Suara klakson berbunyi memenuhi telinga Pak Jo.

"Astaghfirullah,,,he sopo kui , engga sopan mentang mentang tumpak an ne mobil "

seorang pria turun dari mobil menggunakan sepatu Dallas yang begitu berkilau , tas hitam dengan gaya retro serta kacamata hitam yang melengkapinya.

"Hehe,,, maaf pak Jo maaf kita terburu buru" teriak mereka sambil berlari

"Ehh dasar cah Lanang Saiki ,, ga enek sopan sopane Karo wong tuek ,,, sabar sabar "

Tak lama kemudian terdengar deru suara motor dari kejauhan, pak Jo terdiam dan mendengar nya dengan seksama bibir nya tersenyum tipis

"Ini Pasti Nak Shenna dan kawan kawannya" ujar nya sudah hapal dengan deru motornya, siapa lagi yang memiliki suara motor seperti itu jika bukan Shenna dan kawan kawan

Jauh mata memandang terlihat 4 sekawan itu menuju ke gerbang sekolah, mereka melintasi pak Jo tak lupa sambil menyapa nya.

Grueng...

Grueng...

Grueng....

Mereka berempat memarkirkan motornya dengan berurutan Shenna, Dara, Fay dan Keysa. Bahkan tak ada yang berani menempati parkiran tersebut selain Shenna dan kawan kawannya.

Mereka mematikan mesin motornya , membuka Helm nya satu persatu dan seperti biasa mereka selalu mengibaskan rambutnya yang terlihat berkilau.

"Guys gue duluan ya udah telat banget ini" ucap Shenna terburu buru . Shenna terlihat sangat cantik dengan balutan jaket hitam dan sepatu tinggi nya yang menjadi ciri khas nya.

"Oke Shen" jawab Fay

"Udah telat nih yok" ajak Fay

"Ehhhh stopp stopp!!!!"... teriak nya menghadang mereka

Reflek Fay menutup bibir Dara dengan tangan nya, suaranya begitu mengusik telinga nya

"ISS Fay Lo apa apaan sih " tepis nya , memeriksa bibir nya

"Sakit telinga gue,,, sakit!!" Tunjuk nya

"Ya ya Sorry ,,," jawab nya merengek

"Ada apa lagi sih Dar?? Kita udah telat" Tanya Key menghela nafas

Dara mengambil sesuatu yang ada di kantong jaket nya
"Tara....( menunjukkan nya ) bedakan dulu lah ,,, biar tetep fresh dan cantik "

Fay dan Keysa saling menatap mereka menggeleng gelengkan kepalanya melihat tingkah nya itu

"Astaga,,, terserah Lo lah gue ga peduli " ucap Fay lelah melihat tingkah sahabatnya itu

Fay dan Keysa meninggalkan Dara yang tengah sibuk berdandan , dan memakai bedak.

"Eh eh tunggu gue Lo ,,, is jahat banget kalian woyy" gerutu nya kesal

******

Ketua OSIS memasuki sekolah dengan terburu buru, hingga di setiap langkah kaki nya ia terus saja melihat jam di tangannya kali ini ia pasti benar benar telat bukan telat memasuki kelas melainkan rapat OSIS yang harus dia hadiri.

Gadis cantik itu menaiki anak tangga , pandangan mata nya jelas terlihat jika ia ingin cepat cepat sampai hingga sampai di tangga kedua dia dikejutkan oleh seorang pria yang menghadang nya.

Shenna berhenti dan melihat siapa pria tersebut yang berani menghadang nya di situasi penting seperti ini.
Pria tersebut langsung berada di depannya dengan tangan yang masih menghalangi nya.

"Pagi Shena" ujar nya ,,,itu dia  Daniel Angkasa teman masa kecil Shenna yang juga satu sekolah dengannya

Daniel Angkasa salah satu pria tampan di sekolah Tunas Bangsa, bahkan seluruh siswa dan siswi tau bagaimana kedekatan Daniel dengan Shenna.
Sejak ibu Shenna memutuskan untuk tinggal di Bandung, Daniel lah yang diperintahkan untuk menjaga Shenna bukan tanpa alasan,  karena Shenna anak satu satunya ditambah ia seorang wanita yang mencintai jalanan lebih dari apapun.

"Niel gue ga ada waktu buat ngobrol sama Lo" keluh nya pikiran nya tak tenang ia hanya memikirkan rapat OSIS nya yang sudah terlambat 15 menit.

"Oke oke , silahkan entar gue tunggu Lo di perpus" ucap nya tersenyum

"Iya terserah Lo" sahut Shenna berlari, ia  mengejar waktu yang terus saja berjalan.

Persahabatan mereka terjalin sejak lama, tetapi Shenna selalu merasa  risih  bila di dekat Daniel,  dikarenakan Daniel selalu membuntuti nya dimana pun dan kapan pun. Bagai ekor yang selalu membututi,  Shenna selalu dilarang ini dan itu alasan nya terus menerus karena ibu nya menitipkan untuk menjaga nya.

*****
Shenna terus saja berlari hingga tiba di depan ruang OSIS, ia melihat sudah banyak sekali anggota nya yang menunggu kehadiran dirinya.

"Permisi maaf semuanya gue terlambat" ujar nya , Shenna langsung menduduki kursi Ketos nya yang biasa ia tempati.

Anggota lainnya memaklumi Shenna yang terlambat karena untuk pertama kali nya gadis cantik itu terlambat ya jadi bukan hal yang harus diperbesarkan.

Mereka semua sangat menghormati Shena dan menghargai nya tetapi tidak sedikit orang juga yang begitu tidak menyukai nya salah satunya adalah dia

"Jabatan sih Ketua OSIS  kelakuan kayak siswi pemalas" ucap wanita di sebelah nya, dia adalah  Olive wakil ketua OSIS yang sangat membenci Shenna

Sejak mereka memperebutkan gelar OSIS Olive selalu berusaha untuk menjatuhkan Shenna, dan terdengar kabar Gadis centil itu sedang mengincar Daniel. Banyak sekali siswa dan siswi mengetahui hal tersebut.

"Maaf,,  gue  bukan pemalas , ada kejadian kecil yang membuat gue terlambat" sahut Shenna tegas

Olive selalu berusaha untuk menjatuhkan citra Shena di SMA ini , bahkan kedekatan Shena dan Daniel selalu ia permasalahkan.

"Tau tu Lo kenapa sih Liv selalu saja sinis sama Shenna" jelas anggota lainnya

"Kalian ga usah ikut campur deh" sahut nya lebih tegas

"Udah udah lebih baik kita mulai rapat hari ini " ucap Shenna membuka rapat dengan masalah Siswa yang kerap meresahkan sekolah dan mencoreng nama baik disekolah ini.

"Gue heran kenapa kalian lebih memilih dia daripada gue,,, " gerutu nya

Shenna menghela nafasnya, kali ini ia harus mengendalikan emosinya ini bukan saatnya bertengkar ada situasi dan masalah yang lebih penting daripada itu

Bahkan sudah berkali kali mereka masuk ruang BP tetapi sama sekali tak memberi efek jera padanya.

Kini di tangan Shenna sudah ada beberapa daftar siswa yang menjadi target utama, ini adalah perintah dari guru BP mengusut siswa yang selalu dicap siswa nakal disekolah ini

AnantareksaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang