2

620 50 1
                                    

Pagi pun tiba gadis itu terbangun dan melihat sekitar,pria itu pergi setelah melecehkan nya, mengingat itu membuat vania kembali menangis dan merutuki kebodohan nya

"Aku memang bodoh, bagaimana jika ayah dan ibu tau jika putri nya sudah tidak perawan lagi,mereka pasti sangat kecewa,kau bodoh sekali vania" ucap nya menyalahkan diri nya

Di tempat lain

" Apa kau sudah menemukan gadis itu" tanya salah satu pria bernama brian
" Iya,aku membawanya ke apartemen ku" jawab nya Santai
",aku harap kau tidak melakukan suatu yang berlebihan kepada gadis itu" ucap Brian menepuk pundah Veron
" Apa yang aku lakukan itu sama sekali bukan urusan mu" jawabnya menatap Brian,

Brian hanya menghela nafas nya dan menganggukan kepala nya

Kembali ke apartemen
Saat ini jam 01.05
Gadis itu hanya duduk di bawah tempat tidur
Dan melamun
Sendari tadi ia menahan rasa lapar karna sepulang nya ia dari kampus kemarin ia belum sempat mengisi perut nya
"Aku harus melakukan apa" batin nya

,pintu kamar di kunci dari luar mungkin pria berengsek itu yang menguncinya
" Ayah ibu aku merindukan kalain,tolong aku" batin Vania lalu kembali menangis

Malam pun tiba gadis itu terlelap di tepi tempat tidur dengan posisi yang tidak berubah

Pria itu memasuki apartemen nya dengan membawa makanan

Cklekkk

Veron pria itu memasuki kamar nya dan melihat gadis yang ia ambil keperawanan nya itu sedang tidur di bawa tempat tidur,
Ia pun mendekati dan menyentuh rambut  nya

" Cantik" batin nya pria itu tersenyum tipis
"Eghh" gadis itu terbangun karena terganggu
Melihat pria itu gadis itu langsung mengundurkan dirinya
"Pergi lah ke meja makan,aku membeli makanan pasti kau tengah kelaparan" ucap dingin pria itu lalu memasuki kamar mandi

Gadis itu hanya menatap jauh pria itu
" Apa pria itu tidak merasa bersalah, dengan apa yang dia perbuat semalam"batin Vania kesal

Di meja makan

Gadis itu melihat bungkusan makanan di meja makan
Ia merasakan perut nya sudah berbunyi

"Apa aku makan duluan tanpa menunggu pria sialan itu" gumam nya bingung

Vania pun duduk di meja makan dan menunggu Veron

"Kenapa dia lama sekali,apa dia ingin membuat ku Mati kelaparan menuggu nya"rutuk gadis itu
Vania mencoba mengintip makanan apa yang ada di bungkusan itu dan menoleh ke kanan kiri memastikan pria itu tidak melihat
Namun hal itu terlihat oleh Veron yang sendari tadi menatap gadis itu lalu terkekeh berjalan ke arah meja makan

" Kau bisa mati kelaparan jika menuruti gengsi mu" ucap pria itu lalu duduk di depan Vania
"Aku hanya menunggu mu"balas nya malu
Veron membuka bukusan nya dan menyajikan nya di meja
"Apa kau hanya menatap nya saja," tanya Veron melihat Vania hanya menatap makanan nya
Mereka pun makanan

" Bagaimana sifat nya bisa berubah seperti ini,apa dia memiliki kepribadian ganda"batin gadis itu
"Sekarang aku harus memikirkan bagaimana cara agar aku keluar dari sini, mungkin dengan berperilaku baik kepada pria ini aku bisa menemukan jalan keluar"

Selesai makan
Veron duduk di sofa sambil menonton tv
Gadis itu hanya berdiri tidak jauh dari ruang tv
Ia tidak tau apa yang harus ia perbuat

"Kenapa kau berdiri di situ" tanya Veron tanpa menoleh ke arahnya
" Emm ah aku sedang ingin ke kamar mandi" jawab gugup Vania
Tidak ada balasan dari pria itu ia pun pergi dan melihat isi aparteme berharap agar bisa menemukan jalan pulang

Namun nihil ia tidak menemukan jalan lain selain pintu utama ,
Melihat pintu utama tidak terkunci membuat vania berfikir mungkin ini jalan satu satunya

Vania berjalan pelalan ke arah ruang tv melihat Veron tertidur di sofa
Vania merasa keberuntungan memihak kepada nya ,ia pun berjalan mengendap ngendap kearah pintu keluar

Setelah keluar Vania pun berlari dengan kencang menuju keluar

Saat ini ia Berada di jalan besar
Vania merintih kaki nya lecet akibat belari tanpa menggunakan alas kaki

Gadis itu duduk di trotoar jalan ia menangis bingung tidak tau arah jalan pulang tempat ini begitu asing baginya entah dimana pria itu membawa nya

" Sudah puas berjalan jalan sayang" ucap seseorang
Membuat vania mencari sumber suara nya
Dan mata nya melihat pria yang ia hindari itu ada di depan tidak jauh dari nya
" Kau membuat ku lelah,mungkin setelah ini kau akan mendapatkan hukum mu lagi" ucap Veron menghampiri Vania

Ia hendak berlari namun rasa sakit kakinya kembali terasa dan membuat ia terjatuh

" Mungkin kau harus lebih cerdik dari ku"ucapnya meremehkan
" Kumohon lepas kan aku,aku tidak tau dimana letak kesalahan ku pada mu," ucap Vania yang sudah menangis
" Kesalahan? Mungkin saat ini kau tidak tau kesalahan mu" ucap dingin nya

Lalu ia menggendong gadis itu menunju apartemen nya
Pria itu membuka kamarnya dengan kasar lalu menghempas kan tubuh vania,
Sekarang gadis itu menangis ketakutan melihat Veron membuka sabuk nya entah apa yang akan pria itu lakukan kepada nya,

" ini yang kamu mau kan sayang" ucap nya tersenyum smrik berjalan menuju arah Vania
" Tolong jangan lakukan itu" ucap Vania ketakutan mendorong mundur tubuh nya

Dengan cepat varon mengambil dasi miliknya lalu mengikat kedua tangan Vania
Lalu menyebatkan sabuk nya ke tubuh vania







hai semua jangan lupa vote dan komen yaa,
Jika ada salah kata atau typo maaf yaa,
Terimakasih yang udah baca 🤍



madness Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang