.
.
.
"Yerin, lukanya diobati dulu." ucap Taehyung seraya menarik selimut yang menutupi tubuh istrinya bak kepompong. Tingkah wanita ini benar-benar menguras tenaga sejak sejam yang lalu. Bergelung di dalam selimut dan selalu diam saat ditanya.
Jam sudah menunjukkan angka setengah tiga sore tetapi aksi merajuk istri jelmaan barongsai ini juga belum berakhir. Jika ditanya pria paling sabar untuk hari ini, Taehyung yakin dia sudah memenangkan Grand Price sebagai pemegang juara umum. Bahkan untuk urusan tirai jendela sekalipun, Yerin akan berteriak dengan emosi menggebu kalau tirai itu tidak boleh dibuka.
Kejadian tersebut terjadi sekitar tiga puluh menit yang lalu dan hal itu juga yang membuat Taehyung semakin pusing dengan tingkah absurd istrinya.
"Tanganmu perihkan? Haus? atau mau aku pesankan makanan online?" tawar Taehyung. "Atau kau ingin makan diluar? Apa kemarin namanya ... leblak? keblak?"
"SEBLAK!"
Taehyung terkekeh. "Ya itu. Ayo makan itu."
"MANA ADA MAKANAN ITU DI KOREA!"
"Ya sudah, kita beli ke negara yang ada leblak." ucap Taehyung kalem bersamaan dengan tangannya yang bergerak pelan, mencoba menarik selimut dibagian wajah Yerin.
"SEBLAK NAMANYA SEBLAK ... BUKAN LEBLAK."
"Iya iya, bangun dulu kalau begitu." bujuknya lagi setelah berhasil mengintip sedikit raut wajah istrinya dari balik selimut. "Kau tidak lapar? Tadi Jimin mengantarkan paket make up untukmu, tidak mau diperiksa?"
Sebuah gelengan dari dalam selimut membuat Taehyung kembali terkekeh.
"Kasih saja ke selingkuhanmu itu. Dasar bajingan."
Umpatan kasar istrinya dia terima dengan baik dan lapang dada, juga dia tau diri bahwa dialah yang salah disini. Seharusnya dia bisa menangani masalah tadi lebih cepat dan tidak perlu menghadapi tingkah merajuk ala remaja puber. Tangannya menyugar rambut setengah basahnya ke belakang dengan sebuah senyum kecil.
"Kau kira aku bodoh?! Wanita itu sedang hamil kan?!"
"Wanita siapa?"
"YA WANITAMU!"
Satu alis Taehyung terangkat. "Sejak kapan kau hamil?"
"BUKAN AKU BAJINGAN!"
Sebuah tawa terdengar, membuat Yerin mengintip kecil dari dalam selimut, memastikan tawa itu tidak berasal dari mahluk tak kasat mata. Tangannya bergerak cepat menutup kembali selimut saat tatapan keduanya bertemu, dia bisa merasakan sebuah langkah mendekat, membuat nafasnya sedikit tercekat. Dia yakin bahwa dirinya tidak akan mudah tergoyah begitu saja. Bujuk rayu sekuat apapun tidak ada yang akan menggoyangkan keteguhan hatinya. Taehyung pikir dia wanita murahan yang hanya ditawari sepaket make-up luxury brand langsung luluh begitu saja? Hell ... hanya mimpi.
Sebuah tepukan terasa di punggungnya. "Kenapa masih marah? Wanita itu sudah ku usir dari tadi. Katanya kau tidak suka dia."
"MEMANG IYA!"
"Kenapa?"
Bisa-bisanya pria ini masih bertanya seolah-olah tidak tahu apapun. "DIA MENJAMBAK AKU! KAU GILA SAMPAI MASIH BERTANYA?!"
"Sungguh?"
"Iya."
Tepukan dipunggungnya berhenti lalu beralih ke atas kepalanya, usapan lembut yang terasa sangat asing sekaligus membuat candu. "Coba ku lihat, mana tau ada luka lain dikepalamu."

YOU ARE READING
Not My World
Fanfiction[Revisi] Yerin Ayasari, perempuan biasa yang tinggal di korea sebagai perantau untuk mencari benih benih uang. Semuanya terasa biasa saja sampai sebuah kejadian aneh terjadi. Dia masuk ke dalam sebuah cerita novel. Oh shit! ...