41. The Fault

224 24 6
                                    

Arshe kembali menginjakan kakinya di tempat yang mana telah ia tinggalkan untuk beberapa hari. Tidak pernah terpikir baginya untuk kembali ke tempat ini lagi karena Arshe merasa jika urusannya telah selesai dan tidak lagi memiliki alasan untuk tetap berada di tempat ini, di rumah yang hanya memberikannya penderitaan selama ini. Namun, nyatanya Arshe harus kembali lagi di saat ia mengetahui sesuatu hal yang mana langsung membuat tidak bisa berkata apa-apa setelahnya.

Maka, ia memilih untuk melangkah masuk usai lama berdiam diri di depan rumah untuk menatap keadaan rumah tersebut. Mungkin masih dalam keadaan bimbang, tetapi pada akhirnya Arshe pun memasuki rumah itu, mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi hingga membuatnya harus kembali datang ke mari.

"Arshe."

Hingga langkah kaki pertamanya untuk menempati ruang tengah, langsung terhenti karena suara seseorang yang sangat Arshe kenal. Eros yang rupanya sudah berada di sana, seakan sengaja menunggu kedatangan Arshe berdiri dan menghampiri wanita itu dengan raut wajah yang sangat lega di saat mendapati sang istri yang telah kembali ke hadapannya. Dan di sana pula, ada Ibu dan saudara perempuan Eros, yang juga menyambut kedatangan Arshe dengan tatapan lirih, namun tidak bisa ditebak.

"She, dengarkan aku." Eros mengambil alih untuk memfokuskan tatapan Arshe padanya, agar wanita itu mendengar apa yang akan menjadi penjelasannya saat ini.

"Aku terbukti bukan ayah dari anak perempuan itu, She."

Pernyataan yang tentu saja membuat tubuh Arshe menegang, bersamaan dengan tatapan Eros yang menandakan jika dirinya sangat senang saat memberi tahu perihal fakta yang sebenarnya pada Arshe. Pria itu sangat berharap jika penjelasannya ini akan membuat Arshe mempercayainya.

"Kamu harus percaya aku, Arshe. Aku sudah memakai segala cara untuk membuktikan jika aku bukan orang seperti itu," Eros melanjutkan lagi, "maaf karena harus membuat kamu menunggu lama, tapi bisakah kamu tetap bersama aku, She? Kita bisa melanjutkan hubungakan kita seperti kemarin."

Itu adalah keinginan Eros yang berpikir jika hubungannya akan kembali membaik dengan Arshe, namun tidak untuk wanita itu. Tidak ada kata baik dalam hubungan mereka, karena sesuatu hal yang telah terjadi pada Arshe yang telah menanamkan hatinya begitu kuat pada seseorang lain.

"Arshe, kamu dengat aku, 'kan?" ulang Eros merasa jika wanita di depannya sangat lama untuk membuka suara, hingga membuat Eros merasa agak takut jikalau Arshe masih menolaknya di sana.

"Apa alasan itu?" ucap Arshe ingin mengetahui mengenai pembuktian Eros yang mana telah berkata jika dirinya sama sekali tidak pernah memiliki anak dari perempuan kemarin.

Hingga bersamaan dengan datanganya perubahan wajah dari pria itu, yang mendadak menandakan penyesalan, seakan akan memberikan tamparan keras lagi untuk Arshe di sana. Juga datangnya saudara kandung Eros, yang mendekati Arshe dengan raut wajah lirih menandakan jika dirinya sangat merasa bersalah pada adik iparnya tersebut.

***

Muak.

Adalah kata yang menggambarkan perasaan Arshe saat ini. Tidka pernah terbayangkan jika ia akan mendapatkan sebuah kenyataan paling pahit dalam hidupnya. Arshe tidak menyangka jika dirinya harus dibohongi oleh Eros yang mana harus membuatnya menjadi korban kebencian dari keluarga pria itu sendiri. Hal itu hanya lah untuk menutupi aib dari pria itu? Sial, rasanya Arshe tidak bisa untuk menahan emosinya untuk memaki Eros saat itu juga.

Bahkan permintaan maaf pun tidak cukup bagi Arshe. Ia sudah terlanjur merasakan banyak kepedihan selama dalam pernikahan ini, dan rasanya Arshe tidak sanggup jika tetap bertahan dengan semua ini. Ia tidak bisa melanjutkan apa yang menjadi salah satu kehancuran bagi hidupnya, sangat tidak bisa.

The Chef's Love ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang