Running up that hill

327 33 6
                                    

Sesosok gadis kecil berambut gelap berjalan perlahan dengan wajah menunduk. Berulang kali membenarkan letak kacamata yang ia kenakan, mendongak dan memutarkan arah pandangnya ke jalanan sekitarnya ia berdiri sekarang. Kembali menatap secarik kertas yang ia genggam, mengeratkan kembali pegangannya pada strap ranselnya lalu melanjutkan kembali perjalanannya.

***
ISHIKAWA KAITO
PRESENTS
BETWEEN YOU, ME, AND
HIM
***

Hinata nampak memilah beberapa benang rajut yang akan ia beli siang itu. Langkah kakinya menyusuri beberapa rak dalam toko kerijnan tangan yang ia masuki beberapa saat lalu. Angin dingin musim gugur mulai terasa, dan ia pun berpikir untuk membuat sesuatu untuk Naruto. Selepas kenangan malam yang ia dan Naruto buat di toko 24jam hari itu, hatinya seolah tergerak untuk memberinya juga sebuah kenangan. Terkadang batinnya menentang ini, tapi di sisi lain ia merasa harus melakukannya.

'Sungguh prestasi luar biasa Hinata'

Monolog dalam dirinya masih sesekali datang untuk menyalahkan dirinya sendiri.

Bagaimana tidak?

Rekor percintaannya yang tak pernah mulus sebelumnya, berakhir dengan di manfaatkan, kini ia merebut kekasih hati orang lain. Orang yang sudah teramat baik di hidupnya. Rasa bersalah seketika menyelubungi relung hatinya yang paling dalam. Ia menarik Naruto perlahan dari lingkupan Sasuke, ia menarik keluar sosok Sasuke perlahan dari dalam diri Naruto.
Ia menyadari ia telah membuat kesalahan teramat besar saat Naruto mengatakannya.

"Hina.. aku ingin kau tau".

"Apa itu Naru-kun?".

"Mungkin, aku akan mencobanya".

"Mencoba? Apa?".

"Aku akan mencoba untuk mencintai orang lain selain Sasuke, dan itu kau".

DEG!!

Keringat berembun di setiap inci telapak tangan Hinata malam itu. Sungguh sebuah pengakuan yang mengejutkan keluar dari mulut Naruto.

"Sudah saatnya aku melepasnya pergi. Dan sudah saatnya bagi ku, untuk belajar mencintai mu yang selalu ada di sini, bersama ku.." sambung Naruto.

"Walau aku pun tak bisa menjamin, akan butuh waktu berapa lama hingga aku bisa melepasnya dan membuka hati ku untukmu. Tapi, aku bisa janjikan satu hal. Aku tak akan pernah melepas mu".

Wajah tampannya tersenyum lantas berderap memeluk Hinata yang masih mematung tak percaya dengan apa yang ia lihat dan ia dengar barusan. Naruto yang memaklumi hal itu lantas terkekeh pelan, ia sadar ia hanya orang bodoh yang berusaha untuk tulus ke dua kali nya. Harapan yang semula layu, kembali merebak seiring angin malam yang berhembus melewati mereka di antara pelukan hangat itu di pekarangan rumahnya.

***

Sasuke termenung menatap jendela kamarnya dalam diam. Isi kepalanya campur aduk dengan berbagai macam kejadian yang sebelumnya tampak tak masuk akal. Sekilas bayangan Hinata terlintas dalam kepalanya, hatinya berdesir kala mengingat senyum wanita itu beserta suara hangatnya. Teringat kembali akan ciuman sepihak yang ia lakukan sebelum kecelakaan itu terjadi, sedikit membuat wajah tampannya merona seolah anak remaja. Hatinya berdenyut kala mengingat bahwa hanya Naruto yang ada di mata wanita itu, entah kenapa ia merasa cemburu.

'Apa sekarang aku bisexual?' Innernya.

Kekehan ringan terlontar dari bibirnya saat terpikir hal konyol seperti itu. Seketika pintu kamarnya terbuka, nampak kepala bersurai gelap panjang itu menyembul dan masuk membawa beberapa jinjingan ke dalam kamar dengan rona wajah yang ceria.

Between you, me and HIMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang