***
"Lee Jisung Lee Jisung" Jimmy bergumam sembari mencoba mengingat dimana ia mengingat nama itu lagi. Nama itu tidak asing baginya, dia memang sudah ingat siapa Lee Jisung, tapi dia merasa masih ada yang janggal dari nama itu.
"Apa yang gumamkan sejak tadi?" seorang pria tinggi lainnya bersurai blonde panjang dan diikat separuh itu menatap teman dekatnya.
"Riel, pernah dengar nama Lee Jisung?" tanya Jimmy langsung pada pria itu, Gabriel Damian Clarette.
"Lee Jisung? Sebentar..." Gabriel nampak berpikir, menggali memorinya, karena merasa tidak asing dengan nama itu.
"Bukankah dia bocah dua belas tahun yang dulu kita selamatkan dari penculikan?" tanya Gabriel.
"Aku juga ingat kalau itu, tapi masih ada yang janggal, aku seperti pernah dengar namanya tapi di tempat lain. Apa nama Lee Jisung sangat banyak di Korea?" Gabriel mengangkat bahunya, hingga tidak sengaja matanya menangkap sebuah pigura berisi foto tiga orang, salah satu dari mereka bertubuh lebih pendek dan memiliki senyum paling manis.
"Yuta- Lee Yuta- AH! ADIK YUTA!" ujar Gabriel mengagetkan Jimmy, suara bass pria itu membuat Jimmy mampu terlonjak dari tempatnya.
"Yuta?" Gabriel mengangguk, masih dengan mata yang menatap ke arah foto tersebut, foto mereka saat masih SMA, memakai gakuran khas sekolah Jepang.
"Nakamoto Yuta?" tanya Jimmy, PLAK! Gabriel menggeplak kepala temannya satu itu dengan penuh kekesalan.
"Lee Yuta! Marga aslinya kan Lee, kau tidak ingat? Dia punya dua puluh dua saudara, dan si bungsu bernama Lee Jisung!" Jimmy mengerjap, "ASTAGA! SUAMI LYSIE YANG LAIN!" Gabriel mengernyit, hawa tidak menyenangkan keluar dari sosok pria tampan bersurai blonde tersebut.
"Siapa maksudmu dengan suami Lysie yang lain?"
Jimmy tersentak sesaat, "Ah aku lupa, kau juga jatuh cinta pada Lysie."
***
Jimmy baru saja menjelaskan apa yang terjadi pada Lysander, tentu saja setelah ia mengirim pesan pada Lysander dan meminta izinnya, beruntung Lysander memberikan izin.
Sedangkan Gabriel yang mendengar cerita itu mencengkram sumpit kayu hingga patah menjadi dua. Jimmy menatap ngeri sumpit tersebut.
"Kapan dia ingun kepala wanita sialan itu?" tanya Gabriel.
"Dia tidak mengatakan waktu pastinya, semua tergantung kita, aku menerima tawaran untuk melenyapkan 'Jaemin', tapi kau tahu sendiri, aku tidak akan melakukan itu, aku justru akan balik menyerang mereka." Gabriel menatap ke arah Jimmy.
"Biarkan aku membantumu melenyapkan wanita sialan itu dan mengacak-acak keluarga Lee Do Hwan dan Lee Nari, atau perlu juga Lee yang lain?" Jimmy menggeleng, Gabriel saat marah lebih mengerikan dari dirinya.
"Tidak perlu berlebihan, Lysie bisa membenci kita nanti, cukup keluarga Lee Do Hwan, karena itu sudah pasti akan menjadi peringatan secara tidak langsung untuk Lee yang lain." Gabriel menghembuskan nafasnya, menenangkan gejolak emosinya.
"Ah selain itu, apa kau bisa mengirim dua anak buahmu untuk ikut Lysander besok ke Jeju?" tanya Jimmy.
"Jeju? Untuk apa?" tanya Gabriel heran.
"Theressa Gial, wanita itu menyuruh seseorang untuk 'membunuh' Lysie, pria yang dimintai olehnya sudah tertangkap dan sekarang ada di penjara bawah tanah milik Sanchez, pria itu baru mengaku siapa yang mengirimnya setelah benar-benar sekarat, dia mengaku untuk bisa mendapatkan minum. Kau tahu sendiri tahanan Sanchez akan dihukum dengan cara tidak diberi makan dan minum, kecuali jika pimpinan Sanchez benar-benar kesal maka luka di tubuh tahanan tidak bisa dihindari lagi, dan kemudian mereka meminta mati daripada disiksa lebih jauh." Gabriel mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
[ALL X JAEMIN] Different Soul
Fanfiction⚠️‼️ B X B ‼️⚠️ ‼️Don't Like Don't Read‼️ "Takdir yang membawa mereka bertemu" [NCT X JAEMIN] Start : 12/06/2022 End. : -