3

346 43 0
                                    

"awhhh" teriak Vania saat pria itu mulai mencambuki nya
"Aku akan melakukan lebih dari ini jika kau masih mencoba ingin kabur dari ku" ucap marah varon lalu kembali mencambuki gadis itu

Gadis itu hanya menangis dan pasrah dengan tindakan pria didepan nya itu
" Kumohon hentikan kan"ucap Vania mulai melemah dan terjatuh pingsan
"Begini saja langsung pingsan"ucap varon menghentikan kegiatan lalu mengangkat Vania ke kasur

"Aku ingin pergi ke London dan tolong siapkan semua nya"ucap varon berbicara Dengan seseorang di telfon

Keesokan hari nya

Gadis itu terbangun meringis sakit
Lalu ia berjalan ke kamar mandi, ia menatap nanar tubuh nya yang penuh dengan luka cabukan, gadis itu terduduk dan kembali menangis

" Sekarang aku apa lagi yang harus aku lakukan" tanya nya pada dirinya

" Apa yang kau lakukan di dalam sana" teriak pria itu dari luar
Ia pun segera mengusap air mata nya lalu berdiri
" Sebentar lagi aku selesai" jawab nya

Selesai mandi gadis itu turun ke meja makan melihat pria itu duduk di sana,gadis itu hanya berdiri

" Apa kau akan berdiri di situ saja" tanya pria itu tanpa menatap Vania
Vania pun berjalan ke meja makan lalu duduk di depan pria itu

Sejujurnya Vania senggan makan bersama pria itu,tapi perut nya terus berbunyi ia pun terpaksa makan bersama pria itu

Tidak ada perbincangan di antara kedua nya,sampai akhirnya Pria itu membuka pembicaraan

" Bersiaplah besok kita akan pergi" ucap pria itu
Gadis itu menghentikan kegiatan makan nya lalu menatap pria itu
" Apa maksud mu ingin membawa ku pergi" jawab Vania marah
"Setelah kau menculik ku, memperkosa ku dan menyiksa ku sekarang kau ingin membawa ku pergiku,kau pikir aku ini apa" ucap gadis itu marah menatap tajam ke pria itu

" Kau hanya perlu menurut ku" ucap pria itu singkat
" Tidak,aku ingin pergi dari sini dan aku tidak ingin tinggal bersama pria berengsek seperti mu" ucap nya menatap tajam Veron
" Jangan menguji kesabaran ku Vania "ucap Veron menahan amarah

"Apa hak mu,kau tidak memiliki hak untuk melakukan itu kepada ku,bagiku kau hanya pria pengecut yang hanya berani kepada wanita" ucap Vania menatap benci Veron

Pria mengebrak meja lalu berjalan ke arah Vania
" Sepertinya kau sudah mulai berani "ucap nya lalu mencium kasar Vania

Vania mencoba mendorong dan memberontak  tetapi tenaga nya kalah dengan pria itu  tenaga pria itu

Merasa jika Vania sudah sulit untuk bernafas Veron menghentikan ciuman nya

"Kau ingat ucapan ku tadi" ucapnya dingin lalu pergi
Vania hanya diam kepergian pria itu
Lalu kembali meneteskan air mata nya

" Tidak aku tidak boleh lemah seperti ini aku harus berusaha agar biasa keluar dari sini"batinnya menyemangati diri nya

Keesokan hari nya
Gadis itu terbangun lalu berjalan menuju kamar mandi selesai mandi,
Melihat pria itu sedang membereskan pakaian nya dan memasukkan ke dalam koper membuat gadis itu bingung

" Sebenarnya Dia ingin membawa ku kemana"batinnya

" Bersiap siaplah kita akan pergi sebentar lagi" ucap varon
" Sebenarnya kau ingin membawa ku kemana" tanya Vania
"Sudah ku bilang kau hanya perlu menurut dan diam"balas dingin nya

Vania hendak menjawab lalu ia hentikan percuma saja jika ia menolak pasti akan tetap memaksa nya,
Ia berfikir untuk sekarang harus menuruti kemauan pria itu lalu kabur secara perlahan lahan

" Pakai ini" Veron melemparkan berapa pakaian ke arah Vania
"Cepatlah ganti pakaian mu,aku sudah tidak punya waktu lagi"ucapnya tanpa menatap vania
Gadis itu menganti baju nya

Selesai Menganti baju ia turun ke bawah,
Melihat pria itu yang sudah bersiap dan menunggu nya


Pria itu menatap kagum pada gadis itu

"Aku tidak salah,dia memang lebih dari cantik"Batinnya masih memandang gadis itu

Vania hanya menatap canggung ke pria itu

" Ayo" ajak Veron lalu di ikuti Vania

Mereka pun masuk ke dalam mobil
Tidak ada perbincangan di antara kedua nya selama perjalanan
Sehingga mobil nya berhenti di sebuah bandara

" Apa pria itu akan membawa ku ke luar kota atau luar negri ya tuhan tolong lindungi aku" batinnya mulai agak gelisah

Tiba-tiba seorang menepuk pundak varon
" Apa kau sudah lama datang" tanya nya
" Tidak,"balas veon singkat

Pria itu lalu menatap ke arah Vania lalu tersenyum
" Apa dia gadis itu" bisik pria itu tersenyum ke varon
" Kau jangan macam macam" balasnya  menatap tajam
" Hai cantik kenalin aku aska teman dekat varon" ucap nya menggulung tangan nya lalu tersenyum
Vania menerima jabatan nya
" Vania" ucapnya tersenyum gugup
" Sudah penerbang akan dimulai bersiaplah kalian" ucap varon

Penebangan pun dimulai








Hai semua terimakasih banyak ya karena udah baca,
Tolong bantu dengan vote dan komen,
Semoga kalian suka sama cerita ku🤍








madness Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang