Terik matahari tang menyurutkan langkah seorang gadis muda untuk menyusuri jalanan.
Gadis itu berjalan dengan wajah ceria yang nyata, walaupun tetesan keringat jadi penghias wajah nya.Dia Yuki Amalia, gadis dengan segudang prestasi itu kini membawa kakinya melangkah menuju rumah nya.
Yuki bukan anak orang kaya, pendapatan ayahnya tidak lebih dari 3jt. Namun ia di ajarkan oleh ayahnya untuk semua lalu bersyukur apapun keadaan nya.
Yuki anak ke 2 dari 4 bersaudara. Abang nya kini tengah menimba ilmu di sebuah universitas di kota Bogor, sementara itu ke dua adik nya masi belajar di sekolah buah pondok pesantren yang ada di kota nya.
Tak terasa sudah 15 menit berjalan kaki akhirnya Yuki sampai di rumah nya.
"assalamualaikum" ucap Yuki kelika memasuki rumah, tak ada satuan tetapi yuki sudah biasa seperti itu. Ayah nya belum pulang kerja.
Setelah membersihkan diri yuki pun bergegas ke dapur untuk memasak makan siang sekaligus makan malam.
Aaa ada ikan patin, buat asam pedas aja lah ka ayah suka asam pedas. Monolog nya dalam hati.
Setelah hampir satu jam akhirnya masakan nya pun siap. Ia mengatakan nata makanannya di meja makan, ada asam pedas ikan patin, sambal, dan juga tempe goreng, setelah itu ia langsung makan tanpa menunggu ayahnya karena ayahnya biasanya pulang sekitar jam 18.00.
Sekitar jam empat sore setelah selesai sholat ashar ia berniat belajar untuk ujian tes beasiswa di universitas Indonesia.
Ting
Baru Saja mau mengambil buku Yuki di kejutan dengan suara ponsel nya.
Setelah di lihat ternyata ada e mail di ponsel nya.
Setelah di periksa ternyata e mail dari nick nam yang menggunakan huruf kanji dan katakana. Kemudian ia membaca dan memahami isi e mail tersebut ia terkejut.
"ya ampun, ni lulus bener, masak sih?, perasaan kan cuma iseng aja" ucap Yuki yang kaget dan tak percaya bahasan nya ia lulus dan diterima menjadi penerima beasiswa dari sebuah perusahaan di Jepang."ya ampun ini terlalu nyata untuk aku yang Cuma iseng" tambah Yuki lagi.
Dia memang iseng mengikuti tes beasiswa di Jepang tersebut.Awalnya Yuki mendapat rekomendasi dari guru bahasa Jepang di sekolah nya untuk mengikuti tes ini di karenakan bahasa Jepang Yuki sudah sampai level N1. Oh iya di sekolah Yuki mata pelajaran penguasaan bahasa asing nya itu Bahasa Jepang. Jadi Yuki iseng mendaftar karena ia juga tak yakin bisa lolos karena ia tak percaya sama kemampuan otak nya. Iya sih Yuki itu pintar di sekolah, tapi kan sekolah Yuki itu dan tak sebagus sekolah di kota besar seperti Jakarta, Jogja, Bandung atau apa pun itu.
Hari ini jam menunjukkan pukul 20.00wib Yuki kini tengah berada di meja makan bersama ayah nya.
"yah, kemaren tu kan Yuki iseng nih daftar beasiswa di Jepang kan, terus kan tadi dapat pengumuman kan yah, terus Yuki lulus yah" ucap Yuki.
"boleh gak yah kalau Yuki ambil beasiswa nya?" lanjut nya lagi."emang kalau kamu ambil kamu uang jajan nya gimana? Di sana tu jauh yu," jawab ayah yuki
"kalau itu semua udah di tanggung semua yang sama orang tu"
"yaudah kalau kamu merasa sanggup ayah gak papa" jawab ayah nya lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cahaya Di Timur Asia
Short StoryNamaku Yuki Amalia seorang gadis yang hidup di tengah tengah pulau Sumatera. Berjuang melanjutkan pendidikan dan menaikkan derajat orang tua adalah cita cita ku. Tentu jalan yang ku lalui tidak lah mulus, banyak kerikil kecil yang sesekali neusuk ka...