NCT Dream — Jaemin
Pagi hari di Bulan Juli tidak pernah terasa baik bagi Sinb. Apalagi ini masih minggu-minggu promosi Loveade. Dengan malas, wanita itu duduk. Menoleh ke samping dan tersenyum. Ia menuduk, mencium bahu telanjang pria di sampingnya yang tidur dengan posisi menyamping.
Sinb melirik ke belakang punggung lebar itu, melihat beberapa cakaran bekas semalam meninggalkan tanda di sana. Well, syukurnya pria ini tidak suka mengumbar badan.
"Na, bangun! Aku harus ke MBC satu jam lagi."
Na Jaemin bangun, namun matanya masih tertutup. Menoleh ke kiri kanan sebelum mendarat kembali ke bahu Sinb. "Aku juga akan ke MBC, mau ikut aku saja?"
"Yakin mau datang bersama? Bukankah kau datang ke sana untuk membangun imej Support Boyfie untuk kekasihmu?"
Topik sensitif itu membuat mata Jaemin terbuka dan duduk dengan posisi benar. Menatap Sinb malas sebelum merengek. "Kalau aku tidak mengenal noona dengan baik, aku bisa beranggapan kau tengah cemburu saat ini."
Sinb bangkit dari kasur, melakukan peregangan kecil. "Tidak ada hal yang patut aku cemburui dari kekasihmu yang manis itu. Bukankah dia yang seharusnya iri padaku? Aku yakin tidak ada yang sehebat aku dalam memuaskanmu di ranjang."
Jaemin kalah. Tidak menyangkal fakta tersebut.
"Aku mandi dulu. Kau tolong pesan sandwich untuk sarapan kita." Sinb akan masuk ke kamar mandi jika saja Jaemin tak bersuara.
"Tidak bisakah aku bergabung dengan noona saja di kamar mandi? Setelah itu kita akan aw!" Pria Na itu meringis kesakitan usai mendapat lemparan botol mineral yang masih tersegel.
"Lebih baik kau pikirkan bagaimana cara menutupi kissmark buatanku semalam. Terlihat jelas di lehermu hahaha."
"NOONAAA!!"
Sinb keluar setengah jam kemudian. Tampil dengan lebih segar tentunya sudah keramas. Di meja makan, sudah ada Jaemin yang makan sandwich tapi hanya memakai boxer bahkan wajahnya masih mengantuk.
"Noona melanggar kesepatakan. Bukankah sejak awal tidak boleh meninggalkan tanda di tempat yang terlihat. Aku saja menandaimu di paha semalam, betapa baiknya aku." Jaemin masih mengomel masalah kissmark yang sebenenarnya hanya satu tapi ya warna memang mencolok di leher putih pria itu.
"Aku baca concealer, bawel! Lagipula, orang yang keras kepala minta dicium di sana itu kau!" Jawab Sinb agak berapi, padahal masih pagi.
"Aku kan minta dicium bukan digigit."
"Bla bla bla." Ucap Sinb asal, tidak mau mendengar lebih banyak ocehan Jaemin. Wanita itu memilih berdiri dengan sandwich di tangan kanan sementara tangan kirinya meraih jaket dan tas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tubthumping : SinB ✔
FanfictionSinb with boys Two shot ver Entertainment Life Only ©ichichu, 2022