Lokasi terbakarnya SUV Diego
Area Barat,
09.00
Mobil Diego yang hangus terbakar sudah tinggal rangka, api sudah dipadamkan sejak semalam, garis polisi juga masih melingkari area TKP. 3 tubuh yang hangus terbakar sudah dibawa oleh tim forensik ke rumah sakit polisi untuk dilakukan penyelidikan dan otopsi.
Dari jauh, ada sosok yang mengenakan kacamata hitam, di dalam mobil memperhatikan mobil Diego yang terbakar itu, sambil terdiam hanya mengamati. Ia bersama sesosok lain di samping kursinya.
“Jadi… kamu belum bisa memastikan siapa saja… yang mati terbakar?” Tanya sosok itu sambil menghisap cerutunya, dengan nada berat dan pelan, sambil melihat mobil Diego.
“Belum bisa Pedro. Ketiga mayat itu terbakar habis hingga tulang mereka.” Ucap sosok agak tua dan bertubuh gemuk itu di sebelahnya.
“Lauda, aku mau hasil forensic-mu sudah tersedia malam ini.” Ucap Pedro seraya menghambuskan asap cerutunya.
“Untuk kasus tubuh hangus seperti ini, laboratorium forensik memerlukan tes DNA, dan itu memerlukan paling tidak 1 bulan. Paling cepat 3 minggu. Aku tidak bisa memaksa siapa pun di lab itu untuk mempercepat proses, karena semua sudah by system, mengancam atau menyuap tidak ada gunanya. Lagipula untuk apa kamu memerlukan hasil itu secepatnya? Sudah jelas itu Diego dan anak buahnya kan?” Jawab Lauda.
“Aku tidak bisa menghubungi anak buahku itu, semua handphone mereka tidak aktif.” Ucap Pedro sambil mematikan cerutunya.
“Dan ada alasan yang lebih utama, tadi pagi Gilbert menghubungiku dan dia harus memastikan seseorang yang ada di mobil itu musnah terbakar.” Lanjut Pedro.
“Siapa?”
“Seorang gadis muda, dia adalah seorang pelacur amatir, gadis itu pernah bekerja di bawah agensi ku, dia sudah keluar… namun dia kemungkinan memegang satu rahasia yang tidak boleh bocor ke public, dan Gilbert menduga gadis itu adalah kiriman dari Milena, istrinya, untuk menjebaknya, terkait perceraiannya minggu depan. Gilbert tidak mau harta gono gini jatuh mayoritas ke tangan istrinya… calon mantan istrinya itu.”
“Oh… gadis itu jadi saksi? Atau memiliki bukti?”
“Dua-duanya, dia berbahaya bila tiba-tiba muncul di persidangan besok. Dan alasan dia keluar dari agensiku juga cukup mencurigakan, dia harus menebus sejumlah uang, cukup besar dan dia mampu membayarnya… aku tahu pasti ada sponsor, pasti pihak Milena yang membayarnya. Tidak mungkin gadis itu memiliki uang sebanyak itu.”
Lauda terdiam dan memikirkan ucapan Pedro itu.
“Jangan lupa, Lauda, siapa yang membayarmu menjadi sponsor untuk menjadi komisaris, tahun lalu, kita semua tahu dia adalah Gilbert.”
“Paham… Lalu… Gilbert ingin kamu membunuh gadis itu?”“Tidak, hanya minimal sampai persidangan saja, dia tidak boleh muncul, dan kalau muncul dan membuat kesaksian, baru dia perlu kita bunuh, setelahnya.”
“Siapa namanya?”
“Kory. Nanti anak buahku akan mengirim foto dan ID nya padamu.”
“Oke, akan kucoba ke lab, minimal dari forensic tanpa DNA test harusnya bisa, dari tinggi badan dan ciri-ciri fisik.” Ucap Lauda.
Pedro menyipitkan matanya melihat seseorang yang baru datang di dekat SUV Diego.
“Hei… wow… look who we got here…? lihat siapa itu…” Ucap Pedro sambil menunjuk ke arah SUV Diego dan melepas kacamata hitamnya.
“Siapa?”
“Itu putra dari Jonathan Gilbert bukan? Yang sedang melihat-lihat mobil itu?”
“Oh, iya.”
“Berarti benar kecurigaanku, Miss Milena terlibat dengan semua ini. Kalau tidak… apa urusannya putra nya kemari?”
“Benar.”
“Dan… wow… aku kenal gadis itu, yang ada di samping putra dari Gilbert, dia bekas anak buahku juga… sepertinya aku sangat beruntung kali ini…”
“Maksudmu?”
“Gadis itu, memegang formula utama ZD yang disembunyikan oleh Andrew, tapi setelah Andrew kembali, aku tidak tahu gadis itu ada dimana, namun jackpot… kini dia ada di depan kita…”
Pedro pun mengambil handphonenya.
“Halo, Damien, aku melihat Rania, bawa timmu, kita harus segera mendapatkan gadis itu. Aku di Sommerset, dekat café Ignitio.” Ucap Pedro.
“Baik boss…!”
Pedro menutup telponnya, dan menengok ke Lauda.
“So, commissioner, aku harus melakukan kejahatan, sebaiknya kamu jauh-jauh dariku, ingat, kamu harus segera menuntaskan hasil forensikmu malam ini.”
“Ok. Akan ku info segera.”
Lauda pun keluar dari mobil Pedro dan berjalan kembali ke mobilnya. Ia masuk dan segera menelpon.
“Halo?”
“Halo, Thomas, aku melihat gadis itu… Rania.” Ucap Lauda.
“Kamu dimana?”
---------------------------
Di dekat SUV Diego, yang masih dijaga oleh beberapa polisi.
“Maaf ini area terbatas, ada urusan apa kemari? Kalian wartawan?” Tanya salah satu petugas itu, mencegah Rania dan Devan mendekati police line.
“Bukan, kami hanya mencari teman kami, kemungkinan menjadi korban di kecelakaan mobil ini.” Ucap Rania.
“Area ini dilarang didekati, kecuali petugas atau keluarga, silahkan ke Interstate central hospital atau ke Precinct Police HQ yang ada di barat untuk memastikan identitas korban.”
“Apakah ada korban?” Tanya Rania.
“Ya, ada 3 orang.” Jawab petugas itu.
“Apakah salah satunya wanita?” Tanya Devan.
“Kami belum mendapatkan informasi apa pun terkait identitas korban, silahkan ke Precinct saja. Tugas saya adalah menjaga TKP ini dari kontaminasi.”
Devan terdiam dan menengok ke Rania.
“Aku coba hubungi Mike, temanku yang anak seorang polisi, siapa tahu dia bisa membantu, aku ambil handphone ku sebentar ya Rania, ada di mobil…”
“Iya Devan, aku mau coba lihat mobil ini dulu deh, dari luar police line, siapa tahu ada barang-barang wanita… milik Kory…”
KAMU SEDANG MEMBACA
SEX and The City 2
RomanceSeason 2 dari SATC 1 yang telah mencapai 200 parts. Ini adalah story lanjutan petualangan cinta, seks dan kehidupan Julia, Vero, Nadine, Louise, Rania, Devan, Alexa, Lucas, Andrew, Takizawa, Thomas, Trevor dan karakter lainnya yang sukses menembus 1...