Chapter 42

1.8K 125 5
                                    

Di pagi buta Kana membangunkan Mew karena merasa perutnya sangat sakit dan hal itu membuat mew sangat khawatir bagaimana tidak kandungan Gulf sudah tinggal menunggu hari saja mew dengan segera membawa kana kerumah sakit yang sudah sejak 1 bulan yang lalu di pesan untuk dokter dan rumah sakit siap 24 jam.

"Hiks sakit hiks dedek bayinya gigit perut kana hiks phi Miu hiks"ujar Gulf menangis di pelukan Mew dengan Mommy dan Daddy di bangku depan .

"Sabar ya sayang sebentar lagi kita sampai"Mew menenangkan Kana, megusap perutnya pelan, agar sakitnya tidak terlalu sambil memberi kata penenang untuk kana.

"Hiks hiks sakit phi Miu ,pukul dedeknya hiks biar Ndak gigit perut kana terus"

Mereka sampai di rumah sakit dengan segera mew menggendong Kana menuju kamar yang sudah dirinya pesan sejak lama yang sudah di buat seperti kamar pribadi.

Semua dokter profesional segera masuk kedalam ruangan membiarkan Mew mendampingi Kana selama operasi berlangsung.

"Maaf tuan saya akan memeriksa bagian bawah nyonya kana"ujar dokter pemimpin.

Setelah di rasa siap untuk di lakukan operasi dokter dan suster segera meyiapkan semua kebutuhan operasi Kana.

Semua dokter bekerja sama membuat persiapan berlangsung dengan cepat semua dokter profesional ada di dalam sana memantau operasi yang akan segera berjalan semua suster Mew sewa untuk mempermudah dokter saat membutuhkan sesuatu.

"Siap tuan?kami akan memulai operasinya"ujar dokter pemimpin.

"Iya silahkan"ucap Mew .

"Maaf tuan sebelum operasi di mulai anda harus menandatangani surat perizinan dulu takutnya terjadi hal yang tidak di inginkan maka dari itu tuan harus menandatangani tanda menyetujui semua prosedur dan resiko nantinya"ujar sang dokter sambil menjelaskan isi-isi dari surat yang harus Mew tanda-tagani.

Setelah selesai operasi segera di mulai Mew dengan rasa takut dan paniknya berulang kali megecup kening Kana serta tidak henti-hentinya berdoa dalam hati untuk keselamatan kedua jantung hatinya.

Tidak jauh beda dengan Mommy dan Daddy yang sedang berada di kamar samping ruangan operasi Kana yang mana kamar itu yang akan di jadikan tempat inap kana nanti.

"Mommy tenanglah Kana dan calon cucu kita pasti akan baik-baik saja"ujar Daddy menenangkan mommy yang teros mondar-mandir di depannya.

"Bagaimana mommy bisa tenang dad sedangkan kana tidak melahirkan pada waktunya mommy takut"

"Kana hanya melahirkan tidak tepat jam saja mom bukan tidak tepat hari, mungkin dedeknya sudah tidak sabar mau lihat kita semua"

Mendegar ucapan Daddy membuat Mommy sedikit lebih tenang walaupun masih ada rasa takutnya melihat sang menantu tidak melahirkan di waktu yang sudah di tentukan Kana melahirkan lebih awal dari jam yang sudah di prediksi.

Dokter bisa bernapas dengan lega setelah bayi mungil berhasil keluar dari perut sang Buna begitu juga mew menangis haru melihat sang anak tepat lahir di depan matanya .

Sosok bayi munggil dan imut itu tidak menangis sedikit saat keluar dari perut sang Buna dirinya hanya diam hanya tangan saja yang bergerak kesana-kemari sambil menunggu dokter ahli memandikannya.

Sambil dokter menjait kembali perut kana Mew di suruh untuk keluar dengan suster yang akan mengantarkan bayi Mew kedalam kamar inap kana, terserat rasa takut saat Mew meninggalkan kana di dalam sana bersama dokter-dokter namun demi kebaikan bersama Mew lebih memilih mengikuti apa yang dokter katakan .

"Mew"baru saja masuk sudah terdengar suara Mommy yang tepat berdiri di hadapannya.

"Saya permisi tuan/ nyonya"ujar suster dan keluar dari dalam kamar inap Mew .

"Kana di mana Kana?"tanah mommy melihat kana tidak ada bersama dengan anaknya.

"Mommy tenanglah Kana masih berada di kamar sebelah dokter masih harus menutup luka operasinya dulu jadi tenanglah Kana baik-baik saja istriku orang yang kuat"ujar Mew .

"Syukurlah Mommy bisa lega sekarang,dan di mana cucu mommy"tanya Mommy"kamu terlalu panik sayang sampai tidak menyadari jika cucu kita sudah berada di gendongan kakeknya "ucap Daddy dengan kekehan kecil.

Hal itu membuat mew ikut tersenyum melihat betapa khawatirnya sang ibu sampai-sampai tidak menyadari jika sang cucu sudah berada di sana bahkan sedang di gendong oleh Daddy sediri di sampingnya.

Sambil menunggu Kana di pindahkan kedalam kamar inapnya Mew menghubungi orang rumah untuk datang membawakan kebutuhan kana serta kebutuhan dirinya.

Sedangkan Daddy dan Mommy asik dengan cucunya bahkan tidak menghiraukan keberadaan Mew yang ada di sana membuat mew sedikit bosan tidak ada obrolan ataupun hal yang harus dirinya kerjakan.

Tidak lama pintu kamar terbuka lebar dengan belasan dokter dan puluhan suster masuk dengan brankar Kana di hadapan mereka Kana di pindahkan dengan hati-hati keatas kasur besar miliknya yang mana sudah di siap jauh hari bahkan desain kamar itu sudah seperti kamar pribadi sediri tidak nampak seperti kamar pada rumah sakit umumnya.

Mew juga mengucapkan banyak terimakasih kepada dokter dan suster yang sudah bekerja sama dalam menangani sang istri bahkan siap 24 jam di rumah sakit dengan alat dan kamar lengkap walaupun ada rasa penyesalan di dalam hati mew karena sang istri sempat kesakitan parah karena melahirkan tidak tepat waktu seharunya Mew menginapkan Kana di rumah sakit 1 hari sebelum melahirkan agar kana tidak merasakan sakit yang amat membuatnya menangis histeris.

Mew menatap wajah pucat sang istri yang sedang terbaring lemas dengan infus pada tagannya, megecup bibir dan kening sang istri Tampa sadar air mata mew jatuh tepat pada pipi Kana .

Mew tidak pernah merasa bahagia, sebahagia ini Tuhan terlalu amat baik kepadanya telah memberikan istri dan anak yang amat berarti bahkan istri yang spesial membuat mew tidak henti-hentinya mengucapkan terima kasi yang amat dalam atas apa yang telah Tuhan titipkan kepadanya.

Tok tok tok...
Semuda yang berada di sana memandang kearah pintu yang masih belum terbuka.

"Masuk"ujar Daddy.

Terlihat dua tengil masuk kedalam kamar dengan hebohnya membuat bayi Mew menangis karena terkejut.

"Cup cup cup sayang Sains Jack jangan berisik"ucap Mommy.

"Kamu sih"ujar Sains.

"Kok Jack sih jadinya orang phi Sains kok yang heboh duluan Jack hanya ikut-ikutan saja"

"Makanya gak usah ikut-ikutan "

"Ya maaf"

"Maaf ya Tante om sama phi Mew dedek bayinya juga habisnya sains kelewatan senang' sih "

"Gakpapa mana barang-barang phi?"

"Hmm,,,itu phi"Sains sedikit kaget dengan perubahan Mew karena beberapa bulan sebelum dirinya keluar dari rumah itu Mew masih dengan wajah diginnya serta perkataan yang amat format bahkan tidak pernah berbicara jika tidak terlalu penting.

Tapi kali ini mew kembali berbicara dengannya bahkan lembut seperti dulu tidak seperti terakhir kali Sains pulang kerumah orangtuanya.

Sains senang atas perubahan itu....

Bersambung....

🌞🌻

My husband(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang