Hari ini kesalahan yang ia lakukan adalah membuat sekotak payet berhamburan di lantai, menusuk jarinya sendiri dengan jarum pin saat menyatukan toile, dan dua kali salah menggunting kertas pola. Kesalahan berikutnya, saat ada pelanggan datang, ia mengabaikan beberapa pertanyaan pelanggan tentang gaun rancangannya, kemudian kesalahan paling fatal adalah ketika ia terlalu banyak melamun dan tidak menyelesaikan satu sketsa pun hari ini.
Tatapan mata, wajah, dan suara Kim Taehyung tadi pagi membuatnya sulit berkonsentrasi. Terlebih saat Taehyung mengatakan bahwa ia memiliki maksud lain ketika mengajak Tzuyu bekerja di Kim Magazine. Mengenang masa lalu, hal yang Tzuyu benci dan pria itu menyeret-nyeretnya untuk kembali masuk.
Tzuyu turun dari owl bus yang ditumpangi, bus yang khusus beroperasi pada pukul dua belas malam hingga pukul lima pagi itu menjadi kendaraan langganan yang—setidaknya—ia tumpangi tiga hari dalam seminggu. Kakinya kini menjejak trotoar setelah melewati halte. Langkahnya lunglai, membuat kelly bag hitam yang dijinjing di tangan kanannya ikut terayun lemas. Ia memasuki gang sempit yang hanya diterangi oleh cahaya remang lampu jalan seadanya.
"Nunna!" Suara dan tepukan di pundak belakangnya, membuatnya berbalik dan segera melayangkan kelly bag dalam jinjingannya.
Setelah terdengar suara 'gedebuk' yang kencang dari pukulan pada pria yang tadi mengagetkannya, kini terdengar suara mengaduh yang mengenaskan. "Ya...!" Pria itu menarik hoodie dari jaket army yang tadi menutupi kepalanya.
"Kau...!" Tangan Tzuyu akan melayangkan lagi kelly bag pada kepala anak lelaki itu, namun terhenti dengan gerakan jengkel. "Aku hampir mati karena kaget!" Dan suaranya yang nyaring itu segera mendapat teriakan peringatan dari penghuni rumah di sisi gang tempatnya berjalan.
"Ini sudah malam. Kau membuat Eomma-ku khawatir, ia berkali-kali menelpon ponselmu, tetapi tidak aktif," ujar anak lelaki itu, Dae-Won.
Tzuyu terdiam. Seperti ada yang meniupkan uap hangat ke dalam dadanya, entah mengapa tiba-tiba ia merasa hangat. "Aku sudah terbiasa pulang larut malam. Lain kali tidak usah berlebihan."
"Berlebihan katamu? Menjengkelkan sekali." Dae-Won menggerutu dan Tzuyu kembali melangkahkan kakinya.
Mereka selesai menyusuri gang sempit dan kini mulai menaiki tangga curam yang banyak. Tzuyu baru saja melewati tiga anak tangga sebelum Dae-Won mengenyahkan keheningan sejak 5 menit tadi, anak itu berbicara tanpa diminta.
"Aku mengenal Taehyung Hyeong."
Kaki Tzuyu mendadak kaku. Kaki kirinya kini naik perlahan untuk berada di tangga yang sama bersama kaki kanan, ia berhenti melangkah.
"Saat itu aku masih SMP." Dae-Won masih berdiri di belakang Tzuyu. "Perlu Nunna ketahui, Eomma-ku bukan tipe wanita simpanan yang senang merepotkan suaminya. Ia tidak pernah meminta apa pun pada Appa. Kami tetap tinggal di komplek sederhana, di pinggiran kota yang jauh dari keramaian. Dan Eomma tetap bekerja serabutan. Selain materi, Eomma juga tidak pernah meminta banyak waktu pada Appa. Makanya, saat aku sakit dan Appa sedang berada di luar kota, Eomma tidak memaksanya pulang." Dae-Won menarik napas.
"Saat itu, sore hari, ada seorang pria datang. Ia membawaku ke dokter dengan mobilnya, membayar biaya pemeriksaan dan obat, ia juga membelikan banyak makanan. Ia mengatakan bahwa Appa yang menyuruhnya datang. Dan sejak saat itu, ia sering datang, entah untuk mengantarkan uang atau untuk membelikanku makanan." Dae-Won kembali mengambil napas. "Orang itu adalah Taehyung Hyeong."
Tzuyu merasa Dae-Won kini berada di sisinya. Anak itu menyenggol lengannya, lalu berkata. "Cepat jalan, Eomma sudah membuatkan galbitang untuk Nunna. Nanti keburu dingin." Dan kemudian berjalan mendahului.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Destiny
RomanceIni adalah cerita dari Novel yang aku baca. Jadi ini remake pake cast Taehyung BTS dan Tzuyu Twice. Chou Tzuyu Desaigner gaun pengantin yang belum bisa melupakan seorang pria dari masa lalunya. Pria dengan bahu lebar 45 centimeter. Bahu tempatnya b...