part-11

6K 392 19
                                    

Jangan lupa tinggalkan jejak.

Beberapa hari yang lalu, setelah kejadian dipasar itu. Asya sudah tidak mendapat kabar lagi dari Ariz, bahkan Zhela mengeluh dan mengatakan rindu dengan Papanya itu.

Mungkin laki-laki itu sedang sibuk bersama dengan istrinya, sudahlah, lagi pula bukan ini rencananya sejak pertama datang kemari.

"Mama!"

Asya terjangkit kaget kala mendengar teriakan Zhela, ia menatap putrinya dengan ekspresi kaget.
"Apa? Jangan teriak-teriak."

"Hehehe maap." Anak itu menyengir dan menghampiri Mamanya.

"Kenapa?"

"Ma, diluar ada temannya Om Bagas!" Histeris Zhela.

"Terus?" Satu alisnya terangkat.

"Ihhh Mama! Mama masih ingat nggak teman Om Bagas yang cantik ditambah ganteng itu?" Zhela menatap greget wanita disampingnya.

Cantik dan ganteng? Siapa?

Mata Asya membulat saat mengingat seseorang, lantas ia berdiri dari duduknya dan berlari naik ke lantai 2 menuju kamarnya.

Zhela menatap linglung kearah pergi Mamanya.
"Lah, Zhe kira dia mau nyamperin." Mengelengkan kepala, Zhela lebih memilih mendatangi dua orang pria yang baru saja masuk kedalam.

"Hai Zhe, kamu tambah gemuk ya?" Laki-laki bertubuh tinggi dan agak kurus itu tertawa memperlihatkan gigi kelincinya. Kalau kata Asya sih gemesin.

"Apa! Gemuk?" Anak itu menatap tidak percaya.

"Hmm Kebiasaan makan mie, padahal tidak baik loh." Bagas ikut berbicara setelah mendudukkan bokongnya diatas sofa.
"Lang Xiao mari duduk." Lanjutnya mempersilahkan tamu sekaligus temannya saat masih di China.

Pria cantik yang bikin insecure itu duduk sembari menarik tangan Zhela agar duduk disampingnya.
"Bagaimana sekolahmu? Kamu memiliki banyak temankan?" Lang Xiao mengusap rambut panjang milik Zhela.

Dengan ogah-ogahan Zhela menjawab.
"Dulu tidak, sekarang sudah banyak." Ia masih kesal dikatakan gemuk.

"Hao hao hao, paman cuma bercanda. Zhela itu cantik dan kurus seperti lidi."

"Benarkah?" Seperti ada yang bersinar, mata Zhela memancarkan binar kebahagiaan.

"Benar, dimana Mamamu?"

"Di-"

"Jangan mencariku Tuan, aku disini."

Ketiganya mencari asal suara dan menemukan seseorang berdiri dibawah tangga.
"A-Asya?"

Zhela dan Bagas seketika terperangah melihat penampilan wanita itu, daster yang sempat Asya pake tadi dan memiliki banyak tempelan dipermukaannya, mendadak berganti dengan dress berwarna putih dengan motif bunga-bunga.

Oh jangan lupakan kepang yang disampirkan kesamping dan kipas ditangannya, membuat Asya terlihat semakin estetis.

"Bagaimana? Kecantikan mu tidak akan membuatku insecure lagi." Asya menatap acuh lang Xiao.

"Pfff jika aku memakai hanfu..." Pria itu mengantung ucapannya.

Sontak Asya melempar kipasnya dan berjalan kearah lang Xiao.
"Aku tau kamu cantik, dasar laki-laki sombong!" Asya menarik jaz laki-laki itu dengan brutal.

"Hahahaha maaf maaf, Asya maafkan aku." Tawa lang Xiao benar-benar merdu, membuat Zhela tanpa sadar terdiam dengan ekspresi orang bodoh.

Asya pun ikut terdiam, tanpa melepas cengkraman dijas lang Xiao ia menatap laki-laki itu. Lang Xiao yang menyadarinya tersenyum miring dan menarik wanita itu kedalam pelukannya.

Aku Tokoh Utamanya : Penyesalan II (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang