Esok harinya adalah perlombaan pensi yg di adakan di gedung sekolah. Sea sudah siap dengan baju bebasnya. Begitu juga sella yg masih merasa canggung pada sea.
"Ka sese" panggil letta membuat sella dan sea menoleh.
"Kanapa vio?" Tanya sella lembut.
"Kalian cantik" puji letta membuat sella terkekeh sedangkan sea hanya menatap sendu keduanya.
"Chel"
"Kenapa vi?"
"Kamu bakal pulang?" Sea tersenyum lembut pada letta yg kini menataonya sendu.
"Jangan gitu vio. Sea jadi ga tega tinggalin kalian" sella tersentak mendengar ucapan sea.
"Lo mau ninggalin gue?" Tanya sella.
"Di sini bukan tempat sea kak.. tempat sea sama bunda, kalo pun nanti kita berpisah aku ga akan lupain kaka" sella mengalihkan pandangan nya pada sea yg tersenyum sendu.
"Pergi laah. Apa perduli gue sama lo" setelah mengucapkan itu sella pergi meninggalkan sea yg menangis dan letta yg menunduk.
"Kamu bisa jangan pergi kan chel?"
"Maaf... hiks... vio" letta memeluk sea yg sudah menangis dengan terduduk di lantai.
"Jangan di masukin hati ucapan ka sese. Dia cuma belum bisa nerima kenyataan kalo nyatanya kamu bakal pergi chel"
"Tapi ka sella bahkan ga mau perduli sama aku. Seenggaknya habiskan waktu sebelum semuanya berakhir dan aku kembali"
"Aku bakal bilang ke kak sese chel, sekarang berhenti setelah pensi selesai kamu akan tampil" sea mengusap kasar air matanya lalu mengangguk memeluk letta.
"Makasih vio. Uda mau kenal sama aku." Ujar sea membuat perasaan letta tak enak.
"Kamu ngomong apa sih. Ayo kita samperin yg lain" mereka berdua pun pergi tanpa di sadari sella mendebgar semuanya dan menangis dengan diam.
Sea dan letta sampai di depan angel alga, arsen, alex, juga clara yg enggan menatap sea.
"Hay semua" sapa letta.
"Kamu bakal naik?" Tanya angel di angguki sea.
"Setelah pensi selesai."
"Emm kak..." angel menaikan satu alisnya kala sea memanggilnya.
"Makasih ya uda mau lindungin aku, uda mau selalu ada jadi tameng buat aku. Tau ga aku sayang ka angel bahkan sampe mati pun aku bakal sayang sama kaka" angel hanya diam ada perasaan aneh yg membuat sesak di dadanya.
"Kamu ngomong apa sih" ujar alga lembut tak mau sea berbicara seperti itu.
"Sea sayang abang juga. Abang cepetan tembak ka angel sebelum kak alex gebet kak angel" sontak alga melirik sinis alex. Alex hanya terkekeh melihat tatapan alga.
"Clara kamu ga mau peluk aku?" Clara diam. Sea yg awalnya merentngkan tangan nya kini tangan tersebut lemas ke bawah.
Brugh
Sea terkejut kala clara memeluknya debgan kencang. Bahkan isak tangis kini terdengar.
"Ja-jangan pergi donk se.. hiks.. gue sama siapa di sini" sea tertawa ringan menghalau sesak di dadanya.
"Makasih ya cla. Mau jadi sahabat aku. Ga tau gimana jadinya kalo kamu tetap clara yg dulu." Clara diam masih menangis di pelukan sea hingga tangan seseorang dengan kasar melepas pelukan itu dan memonopoli sea.
"Sella ih. Gue lagi mau kangen kangenan sama sea"sella tak menghiraukan ucapan clara hanya membawa pergi sea untuk duduk di kursi dengan tangan masih memeluk pinggang sea.
Setelah lama menunggu akhirnya pertunjukan terakhir adalah nyanyian yg di bawakan oleh beby. Sea menatap sella sebentar lalu beralih pada yg lain nya.
"Kak bahagia selalu ya. Walau sea ga ada di sisi kaka. Berhenti buat ngejar ka gala, ka arnold lebih pantes dapetin kaka. Sea ke depan dulu" sella hanya diam menatap langkah sea yg menuju belakang panggung.
Pip
Lampu tiba tiba padam dan sebuah layar proyektor menyala menampilkan sebuah video, berawal dari wajah beby yg tengah mengejel sea sampai adegan panas yg di lakukan beby dengan galaxy, juga seseorang.
"Ga ga ini pasti editan" gumam beby lirih.
"Gimana kejutan nya?" Tanya sea yg kini berdiri di tengah panggung, banyak bisik bisik terdengar dari tamu yg datang setelah melihat video berdurasi 1 menit itu.
Sedangkan galaxy, bastian, mengepalkan tangan nya marah. Namun keduanya tak dapat berbuat. Apa apa, karna malu yg terlalu ketara.
"Kamu.. kamu yg putar video editan ini kan?" Pekik beby.
"Rendahkan suara mu bitch. Aku emang yg memutar tapi ini bukanlah editan." Ujar sea.
"Bawa dia dan pria brengsek itu, jangan lupakan cari identitas pria satunya" teriakan tegas dari azril kepada suruhan nya. Wajahnya memerah menahan amarah.
"Kak bastian makasih buat waktunya yg singkat, sea sayang kaka. Tapi maaf. Om azril, cowo yg satunya itu kak bastian. Dia di jebak sama beby" ujar sea lantang. Bastian hanya diam ia pun pasrah.
"Perusak nama baik sekolah saja kalian. Bawa dia juga" sea berjalan menuju bastian namun lampu langit langit tiba tiba saja terjatuh mengenai tubuh sea.
Brugh
Pyarr
'Aakhh'
Gadis itu tak sempat menghindar, orang orang pun tak sempat menyelamatkan sea. Tubuh mungilnya tertindih lampu tersebut buru buru mereka menolong sea. Sella menepuk pipi sea menaruh kepala sea di pahanya, gaun putih sea kini berubah menjadi merah.
"Sea bangun see. Jangan tinggalin kaka.. kaka mohon sayang" pekik sella menangis dengan membelai tubuh sea yg kini memucat, dan dingin.
"Sea bangun jangan tinggakin gue. Lo harus di sini see.. hiks" teriak clara mengguncang tubuh sea. Alga menyentuh pergelangan sea mengecek nadinya.
"Ga mungkin" gumam alga.
"Sea ga papa kan? Alga sea ga papa kan. Dia pasti kuat ayoo bawa rumah sakit jangan diem aja" teriak bastian frustasi.
"Sayang bangun, jangan tinggalin bunda dan ayah lagi. Ayoo bangun naak" lisa terus menggosok tangan nya untuk menghangatkan tubuh sea. Mira sudah pingsan di pelukan juna.
"Lo jahat see. Lo tinggalin kita" gumam angel tak lama gadis itu pingsan dan dengan cepat. Di bawa alga.
Di sisi lain 3 orang menatap sendu mereka yg menangisi sea. Tangan mereka terkepal menahan gejolak ingin berteriak.
"Ayo pergi."
"Kita belum kirim dia"
"Dia sudah tiada ve"
"Dia harus pulang."
"Jangan keras kepala ayo pergi"
"Dia harus pulang kalian tau ga sih" pekiknya lalu pingsan begitu saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kenapa?...||Transmigrasi Chelsea (End)
Fiksi RemajaJudul awal: kenapa?.... Chelsea chandra seorang gadis yg jarang sekali keluar, jangan kan keluar melangkah menuju teras rumahnya saja ia tak berani, namun entah kesialan apa hari itu ia pergi menyusul bundanya setelah di kabarkan sang bunda kecelak...