Aku kenal pria itu."Apa yang sedang kau lakukan?" Aku mulai menebak-nebak apa yang ia kerjakan di meja kerjanya. Ia mendengus kesal dengan kepulan asap cerutu ia arahkan tepat di wajahku membuatku tersedak. Bajingan!
"Tidakkah kau lihat? Aku sedang membenahi projek kita kau jalang bodoh!" Rutuknya dengan tatapan keji. Setan macam apa kau membentak darah dagingmu sendiri? "Untuk apa kau menghancurkan World Trade Center?" Layaknya seorang bocah aku banyak bertanya. "Mengambinghitam umat Muhammad! Sudah berapa juta kali aku jelaskan padamu anak haram? Sekarang pergi dan kemasi barang-barangmu! Kita pindah!!!" Oh brengsek! Bisakah sekali saja ia tak berteriak? Dasar kau penjilat konspirasi setan!!!
**
"Ayah, kau membunuh orang-orang itu dengan keji!" Umpatku sesekali mengusap air mata menyaksikan dentuman besar gedung itu. "Itu tujuanku!""Kenapa? Ibu ada di sana!!!"
"Siapa peduli? Dengar anak babi, aku memperingatkan jalang itu untuk tidak masuk ke dalam gedung! Tapi ia membandel dan memberitahu semua orang jika gedung itu akan meledak! Penusuk dari belakang!!!"
"Tapi dia istrimu kau keparat!!!"
"Sudah kukatakan! Siapa peduli! Terkadang kita harus berkorban untuk mendapatkan apa yang kita mau!"
"Nyawa sekalipun?"
"Ya kau gadis cabul!!!"
"Baiklah!"Tiba-tiba saja darah pria anjing itu memuncrat ke permukaan. Dari lehernya berhamburan cairan merah kental dengan belalakan matanya yang ia lempar ke arahku.
"Kau anak sialan!!!"
"Makan itu babi Na-zi! Aku bukan komplotanmu!"Aku keluar dari mobil dengan sekaan sapu tangan membereskan darah kotor ayah haram itu. Selanjutnya aku membalut pisau dengan saputangan bercak ini.
Aku menang.