.
.
."BHIVAN" Teriak Nalula dari ambang pintu.
"Lul... "
"Hey, are u ok van? " Tanya Nalula sembari menatap Bhivan sendu.
"Ya menurut lo gimana?!? " Ketus Maura yang ternyata masih ada di dalam ruangan tersebut.
"Maura, lo mending keluar. Makasih udah jagain Bhivan" Sarkas Nalula
"Lo dateng-dateng main ngusir aja. Emang lo siapa?!? "
"YA GUE PACARNYA"
"TAPI LO YANG BIKIN BHIVAN JADI BEGINI"
"KALIAN BERDUA KELUAR SEKARANG" Bentak Bhivan.
Nalula menatap Bhivan dengan pandangan kecewa. Ia pun segera melangkah keluar, ia sempat berpapasan dengan Arisha.
Arisha tau apa yang terjadi di dalam. Ia mendengar semuanya.
"Kak Bhivan, lo gila" Ucap Arisha kepada Bhivan dengan ekspresi datar.
.
.
.Nalula terus berjalan menyusuri koridor Rumah Sakit sembari menahan air matanya. Ia menundukkan kepalanya ke bawah, menatap lantai putih dari Rumah Sakit tersebut.
Keadaan koridor kala itu sedang sepi. Hanya ada beberapa orang yang berlalu lalang.
"Nalula, lo kenapa? " Tanya seseorang yang kini ada di hadapannya.
Nalula pun mengangkat kepalanya perlahan.
"Danish" Lirih Nalula
"Lula, lo kenapa nangis???!?! Siapa yang bikin lo nangis Lul??!? " Tanya Danish yang kini panik melihat kondisi Nalula.
Nalula hanya menjawab dengan gelengan.
"Gapapa, tapi kalau mau cerita sama gue bilang ya Lul" Ujar Danish sembari menepuk pelan pundak Nalula.
Tiba-tiba handphone milik Nalula berdering. Ia sontak segera mengambil handphone nya yang berada di saku celana miliknya.
"Dady... " Guman Nalula
Nalula segera menghapus air matanya, dan mengangkat telepon dari ayahnya.
((Dalam panggilan))
"Hi sweetie! How are you? "
"Hi Dady!!! I'm super fineeee!! How about you dad? "
"Glad to hear that Nalula, and how about me, hmmm"
Ayah Nalula memberi sedikit jeda diantara percakapan mereka.
" So am i Lul! But honestly dady agak kesepian disini"
" Daddd, are you ok? "
"Yes i am! But can i ask you 1 thing? "
KAMU SEDANG MEMBACA
Arisha Dan Janji
Teen Fiction"Kak Lula, Kak Bhivan! Pokoknya kita harus sahabatan selamanya sampai kita udah jadi kakek dan nenek nenek! " Ujar seorang gadis sembari menatap dua orang yang ada di hadapannya "Janji Sha! " "Nanti Arisan kalo udah tua pasti giginya tinggal dua!" "...