***
Lysander, Xavier, dan Asher memilih untuk beristirahat sejenak di mansion utama Lee, terlebih masih banyak yang harus dibicarakan.
"Ah! Aku lupa bilang pada Riel kalau malam ini kita ke Jeju!" Pekik Lysander di kamar yang dulu pernah Jaemin tempati.
"Apa harus menghubunginya?" Lysander menoleh dan menemukan Jeno juga Haechan memasang wajah kesal, cemburu tepatnya.
"Ne, harus, karena dia bisa diandalkan untuk urusan ini. Lagipula aku ke Jeju bukan untuk liburan." Jeno dan Haechan duduk di kanan-kiri Lysander.
"Kau dan Gabriel itu benar-benar sangat dekat?" Lysander yang baru saja selesai mengabari Gabriel segera mematikan ponsel dan meletakannya di atas meja nakas dalam keadaan terlungkup.
"Wae? Kalian iri?" keduanya mengangguk dengan jujur, Jeno meletakkan tangannya di belakang, menyangga tubuh tegapnya.
"Saat melihat bagaimana Gabriel memperlakukanmu, memoriku memutar tanpa sadar kepada kejadian lama dimana aku juga memperlakukan Jaemin seperti itu, tapi saat itu hubungan kami hanya teman, semenjak menikah aku memang tetap memperhatikannya tapi tidak seintens saat kami berteman." Jeno nampak menerawang, Lysander dan Haechan saling pandang.
"Kau merindukan Jaemin?" tanya Lysander.
"Mm" jawab Jeno, sebuah senyum kecil terukir di bibir Lysander, 'Jaeminnie, bagaimana kabarmu di sana? Mereka merindukanmu, dan aku- juga merindukanmu. Kita hanya bertemu saat menjadi jiwa, semoga di kehidupan selanjutnya kita bertemu lagi, entah menjadi teman atau keluarga.' Lysander memejamkan matanya dan berdoa untuk Jaemin.
"Hey, kau bilang ke Jeju bukan untuk liburan, lantas untuk apa?" tanya Haechan, Jeno pun kembali menatap Lysander yang sudah membuka matanya.
"Ingin tahu?" tanya Lysander, keduanya mengangguk. Lysander menyeringai lucu, "Membuat lautan!"
"....N-Ne?"
***
"Riel!!! Jimmyyy!!!" pekik Lysander senang saat melihat dua sosok itu datang menjemputnya dia berlari kecil dan melompat, niatnya untuk memeluk tapi tidak jadi, dia baru diingatkan lagi kalau dia sudah menikah. Dia jadi hanya berhenti di depan kedua pria berbadan tinggi tersebut.
"Ne, boleh aku memeluk mereka?" tanya Lysander pada para suaminya, Johnny tertawa kecil dan mengangguk. Mendapat izin, Lysander melompat dan merangkul kedua leher pria tingg di depannya.
"Astaga! Pelan-pelan" Jimmy dan Gabriel reflek memeluk pinggang ramping Lysander.
"Aku terlalu senang karena bertemu kalian hehe" kekeh Lysander.
"Sudah siap semua?" tanya Xavier pada dua pria tersebut setelah lepas dari pelukan Lysander.
"Sudah, berangkat sekarang?" tanya Jimmy sembari menata rambut Lysander, sedangkan Gabriel merapikan pakaian Lysander yang tadi sempat tersingkap.
"Lysie, ayo pamit! Kita berangkat sekarang, lebih cepat lebih baik, Feng dan Seth (Suho), sudah berada di sana menunggu kita." Ujar Xavier, Lysander mengangguk.
"Nee~" Lysander melangkah mendekati kakek dan nenek Lee.
"Kakek~ nenek~ Nana pergi dulu ya~ seminggu lagi kembali kok!" ujar si manis dengan senyum penuh keceriaan. Heeyoung mencubit gemas pipi Lysander.
"Astaga menggemaskan sekali!" Daewon mengusap kepala Lysander.
"Baiklah, hati-hati selama di sana, ya?" Lysander mengangguk, dia beralih pada para mertuanya, hal yang sama ia katakan pada mertuanya, juga pada para suaminya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[ALL X JAEMIN] Different Soul
Fanfiction⚠️‼️ B X B ‼️⚠️ ‼️Don't Like Don't Read‼️ "Takdir yang membawa mereka bertemu" [NCT X JAEMIN] Start : 12/06/2022 End. : -