• Epilog •

156 31 0
                                    

SELAMAT DATANG DI CERITA
BACKSTREET

⚠️ WARNING‼️ PLAGIAT DILARANG MAMPIR ⚠️

HAPPY READING
-

Hening.

Hanya ada Vina dan Gala di bangku taman sekolah. Hernia dan Zila memang sudah pergi, tapi Vina tahu mereka tidak benar-benar meninggalkannya. Mereka masih ada di sekitar, mengawasi dari jauh, berjaga-jaga jika sesuatu terjadi.

Vina duduk dengan kedua tangan saling meremas di atas paha, sementara Gala menundukkan kepalanya. Tidak ada yang bicara. Hanya suara angin yang berhembus pelan.

Setelah sekian lama, akhirnya Gala membuka suara.

"Maaf."

Vina menoleh. "Maaf untuk apa?" tanyanya, suaranya terdengar lebih tenang daripada yang dia kira.

Gala menghela napas, lalu menatap Vina. "Maaf karena aku jadi laki-laki brengsek. Aku selingkuhin kamu."

Perih.

Rasanya seperti dihantam kenyataan sekali lagi. Vina tahu, dia sudah mendengar semuanya dari rekaman suara dan gosip yang beredar, tapi mendengarnya langsung dari mulut Gala sendiri? Itu berbeda. Itu lebih menyakitkan.

Vina menatap lurus ke depan, mencoba menahan air mata yang hampir jatuh. Dia sudah cukup menangis.

Lalu Vina mengalihkan pandangan ke Gala. "Kamu tau, Gala? Kamu itu cinta pertama aku," katanya pelan. "Bahkan jauh sebelum kamu pacaran sama Maura."

Gala terdiam.

"Kamu gak tau, kan? Aku suka sama kamu dari lama. Tapi aku gak pernah ngusik hubungan kamu sama Maura. Aku cuma bisa diem. Dan waktu tau kalian putus, jujur aku seneng. Aku pikir, aku punya kesempatan, walaupun kecil."

Vina tersenyum pahit. "Tapi jujur aja, aku selalu insecure, Gal. Karena kamu dari keluarga kaya, sedangkan aku cuma dari keluarga biasa. Aku gak yakin kamu bisa suka sama aku."

Gala masih tidak menjawab.

"Makanya, waktu kamu nyatain perasaan kamu ke aku, aku gak mau nyia-nyiain kesempatan itu. Aku terima kamu. Walaupun aku terpaksa sembunyiin hubungan kita dari orang lain karena aku takut."

Vina menarik napas dalam. "Aku takut sama fans kamu. Aku gak mau hidup aku jadi berantakan kalau mereka tau aku pacaran sama kamu."

Dia tertawa kecil, getir. "Tapi ternyata... bukan mereka yang bikin hidup aku berantakan. Kamu sendiri yang ngelakuin itu."

Gala mengepalkan tangannya, tapi tetap diam.

Vina menatapnya lurus-lurus. "Aku cuma mau tanya satu hal, Gal. Maksud kamu apa? Kenapa kamu nyatain perasaan kamu ke aku, kalau nyatanya kamu masih sayang sama Maura?"

Gala menatap ke bawah, tidak menjawab.

Vina menghela napas. "Kamu harus tau soal ini. Selain karena yang tadi aku sebutin, ada alasan lain kenapa aku sembunyiin hubungan kita."

Dia menggigit bibirnya. "Orangtua aku gak ngizinin aku pacaran. Dan lebih dari itu, mereka gak mau aku ada urusan sama orang kaya."

Gala menatapnya kaget. "Kenapa?"

"Karena pengalaman keluarga aku tentang orang kaya itu buruk," jawab Vina, suaranya sedikit bergetar. "Orang kaya itu punya kuasa, dan mereka selalu semena-mena. Orangtua aku takut aku bakal disakitin."

Dia tersenyum pahit. "Dan aku, aku bodoh banget. Aku nekat mau buktiin kalau kamu beda. Makanya aku nunggu waktu yang pas buat ngenalin kamu ke keluarga aku."

"Tapi ternyata, ketakutan orang tua aku itu terjadi."

Lalu Vina menghembuskan napas panjang. Tenggorokannya terasa kering, tapi dia harus mengatakannya.

"Kita putus."

Gala tersentak. "Apa?"

Vina menatapnya, berusaha tegar meskipun hatinya berantakan. "Aku gak mau ada di hubungan ini lagi. Kita selesai."

Gala menggeleng cepat. "Gak, Vina. Jangan gini. Aku tau kalau aku salah, aku brengsek, aku udah nyakitin kamu. Tapi aku beneran sayang sama kamu."

Vina terkekeh, tapi matanya tetap dingin. "Sayang?" Dia menatap Gala penuh luka. "Kalau kamu sayang aku, kenapa kamu balikan sama Maura, padahal kita masih punya hubungan? Kenapa kamu selingkuhin aku!?"

Gala terdiam.

"Kamu gak usah kasih aku alasan apa pun, Gal," lanjut Vina. "Aku cuma mau kamu ngerti satu hal. Aku gak mau jadi pilihan."

Gala menatapnya, napasnya tidak beraturan. "Kamu bukan pilihan, Vin! Aku sayang kamu-"

"Tapi kamu juga masih sayang Maura!" potong Vina tegas. "Dan itu cukup buat alasan aku pergi."

"Jangan, Vin. Aku gak mau putus."

Vina tersenyum pahit. "Tapi aku mau putus. Kita selesai, Gala!"

•••
SELESAI
YUPS! SAD ENDING GUYS!

YA KALI UDAH DISELINGKUHIN TAPI TETEP HAPPY ENDING? BIG NO! SELINGKUH ITU PENYAKIT YANG BIKIN KETAGIHAN!

eh maaf lupa matiin capslock haha.

kasih tau aku ya kalau ada yang aneh atau belum terselesaikan. tapi aku rasa udah sih, gak ada yang ganjel. eh tapi gak tau kalau kalian.

so, don't forget to vote n comment ‼️

sampai jumpa di cerita selanjutnya!

rekomendasi cerita : STEP-MOTHER (SELESAI)

langsung cek ke profil ku aja ya 。⁠◕⁠‿⁠◕⁠。

BACKSTREET (SELESAI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang