Five

24 4 1
                                    

Haikyuu By Haruichi Furudate

Tabun By RamaLina

Berada di rumah tingkat 2 terbengkalai seorang diri tanpa bisa keluar, membuatnya kesepian. manik birunya hanya bisa memandang luar dari dalam kamar, anak-anak yang bermain, pria-wanita dewasa yang berangkat-pulang kerja, dan siswa yang pergi ke sekolah.

Kenangansebelum ia benar-benar terjebak di rumah ini masih terekam jelas dalam benaknya, teruntuk suara pantulan bola, kedua maniknya akan melebar- berbinar senang, mengingatkannya akan masa-masa emas yang tidak bisa ia ulang kembali.

"Bagaimana aku bisa keluar?" gumaman pelan darinya terdengar, maniknya menatap kesekeliling dimana banyak barang-barang yang sudah tertutup oleh kain putih, bahkan ia tidak pernah lagi melihat kakak dan kedua orang tuanya, "apa karna nilai terakhirku maka mereka meninggalkanku?"

Pesimis, ia hanya berharap bisa pergi keluar sekarang dari rumah ini, dan itu terjawab saat ia mendengar suara pintu yang terbuka. 

Tidak ada salam, panggilan, pintu itu terbuka begitu saja dengan suara beberapa langkah yang masuk ke dalam rumahnya. Mengingat ia merasa diasingkan oleh keluarganya sendiri, ia bertekad untuk menjaga rumah saat ini dari apapun yang terjadi, meski ia sendiri merasa mustahil.

'Tak'

Glinding

Kepalanya terlepas, niat menakuti kini ia panik setengah mati mengira jika dirinya akan mati karna kepalanya terlepas begitu saja. sampai pandangannya tertuju pada sosok Atsumu Miya, menatap terkejut sampai tidak sadar ia melebarkan matanya namun terlihat seperti melotot.

"SETAN!!"

Atsumu lebih dulu berteriak ketakutan, keluar dari rumah tingkat 2 dengan ekspresi pucat, mengabaikan Akaashi yang memanggilnya dari belakang meminta untuk menunggu sebentar lagi.

"He?" butuh beberapa saat baginya untuk merespon apa yang saat ini terjadi, manik biru melirik kearah lain, sosok pria dewasa berseragam polisi tengah berlari memanggil nama Atsumu dari ambang pintu.

setelahnya pria itu mengusap wajah gusar, menghela napas berat dan kembali melihat ke dalam ruangan. Mencari penyebab seorang Atsumu Miya yang berlari keluar rumah tanpa mendengar panggilannya sekalipun.

"Seharusnya aku selidiki sendiri aja tadi," Akaashi kini melangkah- mengambil senter yang ditinggalkan Atsumu,

kedua manik milik Akaashi bepapasan dengan manik biru miliknya, dengan manik masih melebar terkejut- beranggapan jika Akaashi akan memiliki reaksi yang sama dengan Atsumu sebelumnya.

"Tidak ada apa-apa, apa dia sekarang takut dengan laba-laba?" Akaashi bergumam, setelah bangkit membersihkan debu yang menempel dari barang-barang terbengkalai sekitar, tubuhnya kini berbalik menuju pintu yang terbuka, memilih pergi meninggalkan rmah tingkat 2 yang menjadi TKP saat ini.

'Sret'

Manik birunya berkedip polos, pandangannya terlihat lebih luas dari beberapa saat lalu. Kageyama sadar, ia kembali berdiri saat ini setelah insiden kepalanya yang terlepas beberapa saat lalu dan membuat seorang Atsumu Miya melarikan diri sambil berteriak ketakutan di siang hari.

kedua manik birunya menatap kearah kedua tangannya, beberapa saat masih mencerna. Setelahnya ia melebarkan kedua mata menatap panik dan keakutan sambil berlari tanpa arah hingga menabrak dinding lalu kembali terjatuh dengan kepala yang terlepas.

"K-.. kepalaku?" Kageyama bergumam pelan dengan suara parau, ia bisa melihat tubuhnya yang tergeletak di lantai penuh debu tanpa sebuah kepala, "a-aku .. mati!!!" kini pria itu memekik panik.

Tabun (Atsumu x Kageyama)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang