Bab 25 - Harus sabar

622 182 40
                                    

Masih ada yang baca?

Kalau enggak ada, baiklah... Saya terima...

Semoga kalian enggak ada yang ngalamin macem dara


--------------------------------------

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

--------------------------------------

Kadang yang sering terlupa ketika sedang berusaha bukanlah doa, melainkan kesabaran di hati dan pikiran kita.

Seolah mengulang kembali kegiatan yang beberapa waktu lalu pernah Dara lalui, hari ini, lebih tepatnya pagi ini, dia sudah berada di sebuah perusahaan yang Dara nilai cukup besar. Menurut informasi panggilan kemarin yang Dara terima, perusahaan ini langsung tertarik ketika Dara melakukan apply lamaran di website tersebut.

Terlihat semudah itu memang. Namun yang Dara yakini proses ini terasa cepat karena mungkin saja perusahaan ini memang sedang membutuhkan pegawai atau karyawan baru dalam waktu yang cepat.

Karena itulah, setelah turun dari bis umum yang membawa Dara ke tempat ini, Dara langsung bergegas masuk ke dalam lobi dari gedung pengcakar langit di depannya.

Dua orang satpam menyambutnya dengan ramah. Setelah mengatakan bila dirinya ada panggilan interview pekerjaan, dua orang satpam itu langsung mengarahkan Dara ke meja receptionist untuk segera dibawa ke lantai yang tepat.

Hanya dengan menyebutkan apa keperluannya datang ke tempat ini, seorang receptionist langsung mengarahkan Dara ke lantai di mana interview akan dilakukan.

Lantai 7, begitulah info yang Dara dapatkan, segera saja Dara menuju ke lantai tersebut. Bermodalkan keberanian dan pengalaman yang pernah Dara dapatkan, dia berusaha untuk tidak gugup. Melangkah dengan anggun menuju lift, Dara sempatkan untuk menatap tampilannya pada dinding lift kaca yang akan membawanya ke lantai 7.

Menunggu sejenak, Dara melihat arloji di tangan kirinya. Jam memang sedang menunjukkan pukul 9 pagi, yang itu berarti ia sampai tepat pada waktu yang ditentukan. Akan tetapi entah mengapa anehnya tidak ada orang lain, selain dirinya, yang datang untuk melakukan interview. Apa mungkin memang hanya dirinya yang terpilih dari sekian banyak yang melamar? Ataukah memang tidak ada yang melamar posisi ini selain dia?

Sejujurnya Dara tidak paham. Padahal Dara yakin posisi sebagai staff admin keuangan adalah bagian yang paling banyak peminatnya, biasanya. Tapi kenapa kali ini berbeda?

"Aneh ..." gumam Dara bermonolog. Sambil menunggu pintu lift terbuka, Dara bahkan sengaja melirik ke area sekitarnya, semua terlihat sama seperti kantor-kantor pada umumnya. Yang akan terlihat sepi pada bagian lobi, namun ketika didatangi pada setiap lantainya pasti ramai karyawan yang sedang bekerja.

Buru-buru menghapus pikiran buruknya, Dara mulai memasang senyum ketika pintu lift terbuka. Ada satu orang, yang Dara duga pelamar baru, keluar dari lift tersebut. Ekspresinya terlihat kesal, seperti sedang memaki-maki seseorang yang tengah pelamar baru itu hubungi.

SPOSAMI! DANTETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang