siap?leztgo!
.Kring!, kring, kringg!.
Dengan malas seorang Gadis itu mengeliatkan badannya dan mencari benda yang membuat tidurnya terganggu.
Brakk.
Gadis itu melempar Jam wekernya itu kesembarang arah, gadis itu kembali menarik selimutnya dan menutupi setenggah tubuhnya lalu menutup matanya kembali. Tak lama Handphonenya berbunyi Gadis itu berdecak kesal.
"Ck, sialan!. Siapasih Pagi-pagi buta Nelfon, kurang kerjaan banget!"omel Gadis itu sambil menarik tombol berwarna hijau itu keatas.
"Halo?"
"Apaan?,lo gaada kerjaan apa ya. Pagi-pagi gini udah Nelfon gue aja?"pekik gadis itu, dengan mata yang masih Merem-melek karna masih mengantuk.
"Pagi palalo?, ini udah jam 11. Lo punya janji jalan sama gue jam sepuluh!. Gue nungguin lo dari tadi sampek bedak gue luntur!".
Gadis yang tadinya mengantuk itu langsung Reflek duduk dan menatap Ponselnya dan melihat Jam. Gadis itu menepuk keningnya sendiri dengan tanganya, bagaimana dirinya bisa lupa mempunyai janji berjalan-jalan bersama Sahabatnya itu?, dan apa ini? dia Bangun jam 11 siang? bisa mati dia kena omel oleh Mamanya.
"Oke, tunggu gue 30menit langsung sampek depan Rumah lo. Oke?"sambung gadis itu pada Ponselnya. Karna sambunggan Telfonnya belum ia matikan.
"iya"
Tutt..
Jennie Kim, gadis yang mempunyai Pipi chabby, dan Rambutnya yang tak begitu panjang itu langsung meranjak dari tempat tidurnya. Ia harus segera bersiap-siap dan menghampiri Sahabatnya itu yang besok sore akan berangkat ke London, Rosee. Dan Jennie ingin banyak menghabiskan waktunya dengan Rosee, karna sahabat Satu-satunya yang selalu mendengar curahan hatinya akan Pergi jauh untuk beberapa Waktu yang Mungkin Lama.
Setelah selesai membersihkan badannya Jennie menuruni satu persatu anak tangga menuju Ruang tamu dan berpamitan pada Orang tuanya.
"Jennie"
Jennie yang merasa dipanggil namanya itupun menoleh kebelakang dan tersenyum setelah melihat seorang Laki-laki Parubaya yang berjalan menuju kearahnya, "Papa gak kerja?".
"Kalo papa Kerja gak mungkin disini Jennie"jawab Papa Jennie, dengan tawa. Jennie hanya mengangguk kecil sambil tertawa.
"Bener juga, tapi kenapa gak kerja? biasanya kalo Papa gak kerja ada Urusan penting lainya. Bener gak?"jawab Jennie.
"Bener"
Jennie clingak-clinguk sambil melirik kearah dapur, "Mama kemana?"tanya Jennie.
"Keluar"jawab Papa Jennie lalu berjalan mendahului Jennie dan duduk disofa empuknya. "Jennie jangan kemana-mana ya, nanti ada tamu."
"Tamunya Papa kan?" Lelaki tua itupun mengangguk meng-iyakan bertanyaan Jennie, "Yaudah Papa aja yang nemuin sama mama. Jennie mau main sama Rosee, dia besok ke London soalnya"sambung Jennie.
"Kalo Main-main aja, tapi sebelum makan Malam harus udah Nyampek Rumah"ucap Papanya, Jennie yang mendengar pun membelalakkan matanya, "Kamu taukan Jennie, papa tidak suka dibantah."sambungnya.
Jennie hanya menghela nafasnya kasar, jika seperti ini Jennie susah untuk membantah Papanya, "Oke, Jennie pergi dulu."setelah berpamitan pada Papanya Jennie berjalan keluar Rumahnya menuju Garasi dan mengambil Mobilnya, lalu pergi meninggalkan Rumahnya menuju Rumah Rosee yang sudah lama menunggunya.
Disepanjang jalan Jennie hanya mengomel tak jelas, Siapa sih tamu yang dimaksud oleh Papanya itu? Apakah tamunya sangat special hingga Jennie harus ada dan ikut Makan Malam bersama? ishh,berlebihan sekali pikir Jennie.
Jennie tak ambil pusing Oleh hal yang takbegitu penting menurut Jennie, yang bikin pusing sekarang adalah Jalanan yang sangat macet. Untung saja macetnya tak terlalu lama seperti biasanya. Jennie kembali menyetir Mobilnya dengan kecepatan rata-rata.
Jennie berhenti dilampu Merah dan menunggu lampu itu berubah menjadi Hijau.
Brakk!
Mobil Jennie yang tadinya diam kini sedikit bergerak maju membuat Jennie kaget. Jennie melihat kebelakang dan mengeram kesal, "Ck, sialan!".
Jennie keluar dari Mobilnya dan menuju belakang Mobilnya untuk melihat mobilnya, untung saja tak banyak orang dilampu Merah. Jennie membulatkan matanya melihat Mobilnya yang beset karna ditabrak oleh orang dibelakangnya tadi. Dan orang itu dimana? masih didalam mobil? kurang ajar sekali.
Jennie berjalan mengedor-ngedor Kaca mobil orang itu. "WOI, KELUAR GK LO?!" teriak Jennie dari luar kaca Mobil.
Jennie mundur untuk beberapa langkah karna merasa pintu Mobil itu akan dibuka oleh sang pemilik, Jennie mengangkat kepalanya dengan angkuh, dan tangannya yang berada dipinggangnya itu.
Ketika orang yang menabrak Jennie keluar, Jennie sempat mengangga karna yang keluar adalah Pria yang berjas Rapi, dan Rambut yang sedikit berantakkan karna dimainkan oleh tangannya sendiri. Namun dengan cepat Jennie mengelengkan kepalanya dan menepis pikiran kagumnya pada Pria didepannya ini.
"Lo kalo masih belajar jangan dilampu Merah!"pekik Jennie.
"Maaf, gue gak liat tadi"
"Bisa-bisanya lo gak ngeliat mobil segede gini?bener-bener ya lo?, sekarang lo ganti Rugi!"kata Jennie dengan tatapan tajam.
"Oke."jawab Pria didepannya.
Jennie mendelik mendengar jawaban dari Cowok didepannya, "Oke doang?".
"Terus?"
Jennie berdecak kesal, "GANTI RUGI!"ucap Jennie penuh Penekan dan menatap Tajam.
"Sini atm lo, gue Transfer sekarang"jawab cowok itu dengan mengambil Ponselnya dari Saku celananya. Jennie kesal dengan cowok di depannya ini. Sombong sekali, bukannya Minta Maaf. Jennie kesal dan berbalik badan meninggalkan Cowok didepannya ini.
"Bukannya Minta Maaf ,malah Sok-sokkan!" omel Jennie sambil melajukan mobilnya, "Orang salah itu mintamaaf mulu, dia malah cuma sekali doang. Dasar!"sambung Jennie dengan pipi yang mengembung lucu.
Cowok itu masih menatap mobil yang tadi ia tabrak, dan kini meninggalkan dirinya begitu saja. Tadi Ngomel-ngomel minta gantirugi tapi malah Pergi begitu saja, Cowok itu tersenyum miring menginggat kejadian tadi.
"Dasar Cewek Aneh"
KAMU SEDANG MEMBACA
U and I- TAEENNIE!
Ficção AdolescentePerjodohan yang awalnya sangat ditolak oleh Jennie, namum demi membuat kedua Orangtuanya bahagia ia harus mengorbankan kebahagiaanya. Bagaimana cara Jennie dan Taehyung menjalankan Rumah tangganya dengan dasar tak saling Cinta? siapsiap baper yaa te...