열다섯

82 9 0
                                    

Dua hari setelah acara ulang tahun Jeno, Seungmin seperti biasa kembali mengantarkan makanan ke kantor suaminya yang sekitar lebih seminggu ini tidak ia lakukan mengingat beberapa urusan yang harus dia selesaikan.

Di sepanjang jalan menuju ruangan suaminya, Seungmin sesekali berpapasan dengan beberapa karyawan yang menyapa dirinya dan sesekali juga ada yang mengajaknya mengobrol hanya untuk menanyakan kabar, maklumlah istri CEO ditambah seringnya dia ke sini membuatnya sedikit akrab dengan cukup banyak karyawan bahkan para OB.

Tok tok tok

Walaupun sering datang, Seungmin tetap tau caranya menghargai privasi orang lain, meskipun itu suaminya.

"Masuk" mendengar sahutan dari dalam Seungmin bukannya langsung membuka pintu dan masuk, dia malah tertegun di depan pintu alasannya karena suara orang yang terdengar dia yakini bukan milik suaminya tapi juga terasa familiar untuk pendengarannya.

Setelah terdiam cukup lama, Seungmin akhirnya memutuskan untuk tetap masuk dan benar dugaannya yang dia dengar adalah suara bawahan sang suami, Minho.

"Ka Chan mana ka?" tanya orang yang mendapat julukan mongmong saat dia sudah duduk santai di sofa sebelah Minho

"Dia lagi ada rapat"

"Masih lama gak?"

"Kayanya bakalan lama sih Min, kamu pengen buru-buru ya?" tanya yang lebih tua

"Gak sih ka, yaudah aku tunggu aja deh"

Setelah itu dua insan itupun terhanyut dalam aktivitas mereka masing-masing.

Setelah beberapa menit ruangan sang CEO terasa sunyi dan sedikit akward, tiba-tiba ponsel si penyuka kucing berdering menandakan ada yang menelponnya. Minho segera saja mengambil benda pipih itu yang berada di meja di depan mereka.

"Hallo"

"Hai Ayah"

"Iya Sungchan, ada apa?"

"Tidak ada apa-apa Ayah, Uchan cuman kangen, Ayah kapan pulang?"

"Masih cukup lama sayang"

Terdengar helaan dari seberang telepon

"Yaudah, Ayah yang semangat ya kerjanya, jangan lupa makan siang, bye bye Ayah"

Setelah mengucapkan kata perpisahan panggilan video itupun terputus.

"Ka"

Minho menoleh ke sumber suara dan mendapati orang yang dari tadi duduk agak jauh di sebelahnya tengah menatapnya penuh tanya.

Minho hanya mengangkat alisnya untuk menanggapi panggilan Seungmin barusan.

"Itu siapa?"

"Siapa apanya?"

"Ituloh yang tadi di telpon"

"Ooo" Minho berhenti sejenak, menyandarkan badannya ke sofa lalu melanjutkan perkataannya "Dia anakku"
ucapnya tanpa menoleh ke arah sang lawan bicara.

"WAH!" Seungmin kaget tentu saja "K-kaka sudah punya anak?!"

"Iya, tapi dia tidak mempunyai Ibu"

"Memangnya kenapa? Kaka mengadopsinya?"

"Tidak" lagi-lagi Minho menjeda ucapannya membuat Seungmin sedikit mengkerutkan keningnya.

"Dia anak kandungmu?" tanya si lawan bicara karena si kelinci gimpo tak kunjung memberitahunya mengenai kepastian status anak yang beberapa saat lalu menelpon.

Minho menghela nafas sebelum akhirnya mengangguk lemah mengiyakan pertanyaan si pecinta olahraga baseball ini.

Setelahnya mulailah sesi curhat dengan Seungmin yang mengajukan beberapa pertanyaan seputar anak dari orang yang bisa kita sebut kaki tangan suaminya dan kabar baiknya pertanyaan-pertanyaan itu di jawab dengan baik oleh pria berhidung bangir itu.

DécisionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang