5

220 32 0
                                    

Vania berjalan mendekati gadis itu yang tengah menangis memeluk kakinya di toilet

"Apa kau baik baik saja"?tanya Vania kahwatir
Gadis itu mendongak dan melihat
Vania berusaha mendekati untuk menenangkan nya

" Sudah berhenti menangis,kau bisa cerita kepada ku mungkin aku bisa membantu mu" tawar Vania

" Tolong aku,aku tidak tau lagi harus bagaimana sekarang," ucapnya memohon
"Aku di jual oleh kekasih ku dia terus mengancam ku, kumohon bantu aku" mohon nya memegang tangan Vania

Vania pun hanya diam dan berfikir mungkin
Kini nasib nya sama dengan gadis itu

"Kumohon bantu aku disini aku tidak memiliki siapa pun"mohon gadis itu kembali menangis

Vania merasa iba dengan gadis itu

" Aku kan berusaha membantu mu" ucap Vania
" Jika boleh tau siapa nama mu?"tanya Vania
" Nama ku alin" ucap nya mengusap air matanya

"Baiklah alin aku Vania mungkin kita memiliki masalah yang sama" ucap Vania serius
" Masalah yang sama?apa kau juga di jual oleh kekasih mu? " Tanya nya
" Bukan kekasih lebih tepat nya orang asing" jawab nya
" Baiklah sekarang kita harus menyusun rencana"ucap Vania
" Aku setuju"balas alin

Mereka pun tersenyum lalu mulai menyusun rencana nya

Kembali bersama varon
Pria itu menunggu lama gadis yang tengah ada di toilet

" Kemana gadis itu pergi,apa dia berusaha melarikan diri" Guman nya marah

Beberapa menit kemudian Vania datang lalu menghampiri varon

" Kenapa lama sekali" ucap varon dingin
" Maaf aku tadi sangat sakit perut' bohong nya
" Baiklah ayo kembali ke acara" ajak varon seraya mengandeng tangan Vania

Acara selesai mereka pun pulang

Di perjalanan
" Apa dugaan ku salah tentang dia ingin menjual ku?" batinnya bertanya pada diri nya
" Tapi walaupun itu tidak benar aku harus bisa pergi dari nya, semoga rencana ku tidak gagal untuk kali ini" batin Vania

Sampai di rumah
Gadis itu memasuki kamar dan membersihkan diri untuk segera tidur

Tiba tiba pintu terbuka menampilkan varon

" Kau ingin apa kemari" tanya Vania
Varon hanya bejalan mendekati Vania
"Untuk apa kau bertanya seperti itu,ini rumah ku"balas nya

Pria itu kembali berjalan mendekat Vania
Membuat gadis itu melangkah mundur lalu mengangkat tubuhnya

Pria itu memajukan wajahnya
Lalu mencium bibir merah Vania

"Mmmhh" Vania berusaha untuk mendorong varon mundur
Namun pria itu malah memperdalam ciuman nya
Tangan nya tidak tinggal diam ia meremas kedua payudara gadis itu, membuat vania kembali mendesah

Merasa gadis itu kehabisan nafasnya varon pun menghentikan sejenak ciumannya

Ia mengangkat tubuhnya gadis itu ke kasur,lalu mencium nya kembali

Pagi pun tiba
Vania terbangun merasakan tangan kekar meringkar di Perut nya,ia pun perlahan melepaskan tangan pria itu

Ia menatap pria yang tenang dalam tidur nya
" Kau lebih tampan jika seperti ini" ucapnya lalu mengusap lembut wajah nya

" Apa seperti biasanya aku kurang tampan?" Pria itu membuka matanya lalu memegang tangan Vania

Gadis itu terkejut
" Kau sudah bangun" tanya nya gugup
" Menurut mu" ucapnya menggoda

" Aku kan ke kamar mandi" ucap Vania ingin beranjak pergi namun tangan nya di sekal oleh varon
"Tetap di sini jangan pergi" ucap varon memeluk perut Vania
Gadis itu hanya diam dan menurut

madness Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang