Race

3K 142 3
                                    

Tempat itu dipenuhi oleh suara berisik motor, asap rokok, bau alkohol dan suara kencang musik aliran elektronik memenuhi udara. Mereka menyebutnya arena.

Tempat dimana para manusia saling menggoda, tempat anak orang kaya yang menjunjung tinggi harga diri dan ego, tempat dimana taruhan sudah menjadi makanan sehari-hari mereka dengan balapan. Arena tempat orang-orang melarikan diri.

Haruto jelas sudah terbiasa dengan suasana arena, dia terlalu sering pergi ke tempat ini hingga hampir semua orang disini mengenalnya.

Tak ada yang tak kenal dengan Haruto anak dari salah satu pasangan konglomerat di Indonesia. Tapi mereka hanya mengenal sebatas itu saja, Haruto terlalu membatasi pertemanannya dengan tembok yang dibangunnya.

"Hari ini turun ga, To?"

"Turun, mumpung gue lagi gabut" Asahi, salah satu teman Haruto sekaligus bartender di arena itu menyeringai tipis. Asahi menyodorkan segelas negroni kehadapan Haruto, pesanannya.

"Gue denger taruhan hari ini cukup menarik"

"Apa?"

Asahi nemutar kursi bar Haruto menjadi membelakanginya, dia menunjuk sekumpulan orang yang sedang sibuk tertawa dan mengobrol, bahkan beberapa disana sudah ada yang mabuk dan asik bercumbu dengan pasangannya masing-masing.

"Lo liat yang duduk paling pojok disana? Yang rambutnya warna coklat, pipinya tembem, gemes kan?"

"Dia bukannya pacar Noa? Jadi si brengsek itu numbalin pacarnya?"

"Kemana aja lo bisa-bisanya ketinggalan berita, dia sama Noa udah lama putus tapi denger-denger sih mereka sekarang jadi temen deket gitu terus juga katanya dia rela dijadiin bahan taruhan karena di iming-imingi balikan sama Noa"

"Namanya siapa, Sa?"

"Kim Junkyu. Kenapa? Lo tertarik?"

Haruto tersenyum tipis, Junkyu cukup menarik dimatanya apalagi dengan pipi tembam dan mata bulatnya oh jangan lupa juga dengan perawakannya yang cukup membuat Haruto menelan ludah.

"Iya, gue harap bisa bawa dia ke room nanti"

Asahi yang mendengar itu hanya bisa tertawa kecil, meremehkan.

"Gue masih inget ya minggu lalu lo kalah dari Noa"

"Sa, dia baru menang 1/10 dari gue"

"We'll see, To"

-Race-


"Long time no see Haruto"

Noa, musuh terbesar Haruto di arena. Salah satu laki-laki yang memiliki skil balap hampir mengimbangi dirinya.

Sapaan sok akrab itu Haruto balas menggunakan seringai tipis. Dua kubu saling berhadapan.

"Kita baru ketemu minggu lalu kalo lo lupa"

"Ahh yang waktu itu lo pulang bawa kekalahan?"

Kalimat itu disambut dengan tertawaan anak buah Noa, tapi hal itu tidak membuat Haruto melunturkan seringainya, dirinya malah terfokus dengan pria dibelakang Noa, Kim Junkyu.

"Gue pastiin hari ini gue bawa kemenangan dan..... orang yang ada dibelakang lo itu, No"

Noa menoleh kebelakang sekejap.

"Oh, jadi lo udah tau taruhannya?"

"Sure, he's beautiful tho. Gue gak sabar bawa dia ke room nanti" ucap Haruto sambil mengedipkan matanya ke arah Junkyu.

"Lo bisa bawa dia ke room, tapi pastiin dulu lo menang hari ini atau lo bakal nyobain dia setelah gue"

"Oke, gue tunggu lo lima menit lagi di garis start"

-Race-


Suara knalpot dan sorak sorai memenuhi area balapan, ada Haruto dengan motor birunya dan Noa dengan Motor merahnya. Kedua pembalap itu sudah siap dengan posisinya masing-masing.

Ditengah keduanya seorang perempuan dengan pakaian terbuka mengangkat bendera merah melambai lambai tertiup angin.

"Ready, boys? Go!"

Bendera dijatuhkan, kedua kendaraan itu melaju pesat dengan kecepatannya yang tak kira-kira. Penonton semakin bersorak keras saat melihat motor Noa memimpin balapan ini.

Haruto tak ingin kalah menambah kecepatan sehingga keduanya sekarang berada di posisi yang sama.

Garis finish sudah terlihat, Haruto menyeringai menambah kecepatan meninggalkan Noa dibelakang. Haruro sudah bisa merasakan kemenangan, sorak sorai penonton semakin jelas terdengar di telinganya saat Haruro berhasil melewati garis finish disusul oleh Noa sepersekian detik.

Haruto memarkirkan motornya dekat dengan kumpulan kubunya, lalu menghampiri Noa yang sedang mengusak rambutnya marah.

"Gue akuin lo emang hebat, tapi gue bakal kalahin lo lagi suatu saat nanti"

Haruto tidak meladeni ocehan Noa dia malah menanyakan bagaimana dengan Junkyu.

"Soal Junkyu, lo bebas mau apain dia terserah lo"

Junkyu yang sedari tadi memperhatikan pertandingan kini sudah ada ditangan Haruto, meninggalkan Noa dan kawan-kawannya yang pulang membawa kekalahan. Kini Haruro menatap Junkyu lekat.

"Hi pretty"

Junkyu membalas tatapan Haruto dengan senyum miring "hai"

-Race-


"Ahh"

Hentakan Haruto tepat mengenai g-spot Junkyu. Sedari tadi dirinya tak bisa berhenti menahan desahan liar dibawah kungkungan Haruto. Pahanya terbuka semakin lebar siap menerima hentakan Haruto yang semakin keras dan cepat.

"Tell me how does it feel, darl"

"It's so.... ahhh....good. Fuck me more!"

"As you wish darl"

Haruto menghentak semakin keras dan semakin dalam menyerang titik manis Junkyu tanpa ampun sampai tidak ada kata selain desahan putus asa yang bisa Junkyu keluarkan.

Tubuh keduanya menegang dan semakin panas kala keduanya akan menjemput pelepasan.

Junkyu keluar lebih dulu mengotori perut Haruto disusul oleh Haruto yang mengeluarkannya di dalam, Junkyu mengerang merasakan hangat memenuhi perutnya.

Nafas keduanya tak beraturan, Haruto menatap Junkyu yang berada dibawahnya wajah mengkilap penuh oleh keringat entah kenapa menambah kadar keseksian Junkyu. Keduanya masih betah berada diposisi itu tanpa melepas tautan keduanya.

"Jadi, kenapa lo mau dijadiin bahan taruhan sama si Noa?" Haruto bertanya kepada Junkyu, juga tak lupa ia merapikan helaian rambut yang menempel di wajah Junkyu oleh keringat.

"Gak ada alesan spesifik, gue mau aja"

"Bukan karena di iming-imingi lo balikan sama dia?"

Haruto tak menyangka bahwa pertanyaannya akan dibalas oleh tertawaan- yang mana itu malah membuat Junkyu berkali lipat lebih cantik.

"Lo pikir gue pernah cinta sama dia? Fffpt kebalik dia yang cinta sama gue kali, gue mah cuman morotin duit dia doang"

Haruto mengecup bibir Junkyu.

"Duit gue lebih banyak dari pada mantan lo itu"

Bibirnya disambut oleh cumbuan liat dari Junkyu.

"Then, I'm all yours, Watanabe Haruto" ucapnya kembali mengetatkan holenya membuat kejantanan Haruto kembali bereaksi.

"Shit"

.

.

.

Wkwkwkwkwkkwkwkwkw ya ampun percaya gak percaya pas gue ngetik ini mati lampu anjrot mana gue dirumah sendirian malem malem🤧🤧🤧

-ka 🐺

COLAMILK | HarukyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang