10.IMAM PILIHAN APPA

5.9K 349 27
                                    

Jangan bodoh karena seseorang

Jessica geraldine

.
.
.

Assalamu'alaikum, jangan lupa prioritas kan Al-Quran. Jangan lupa shalawat dan Al-Kahfi nya juga♡♡♡.

.
.
.

Bismillahirrahmanirrahim

Happy reading
.
.
.

10.IMAM PILIHAN APPA

Di kamar yang ceria tetapi dengan pemilik yang sedang tidak berbahagia. Saat ini Aina tengah di bujuk sang ibu untuk makan, tetapi Aina terus menolak nya, dengan alasan suasana hati nya sedang tidak baik baik saja. Dia bersikap seakan dunia sudah berakhir.

Dia menatap jendela kamar dengan tatapan sendu dan pandangan kosong. Melihat rintik hujan yang turun begitu deras. Aina ingin sekali menangis layaknya langit yang mendung, kemudian mengeluarkan banyak air, mungkin itu melegakan, akan tetapi Aina tidak bisa, ntah apa alasannya.

"Makan dulu yu sayang, dari tadi kamu belum makan," tutur Hani, lembut. Aina hanya menjawab dengan gelengan di kepala nya.

Hani terheran heran dengan anak nya, tak biasa nya Aina seperti ini, "kenapa hm? Mau cerita ke umma? Yu cerita."

Penuturan Hani membuat Aina memandang wajah anggun Hani, lantas air mata Aina pun jatuh begitu saja dan langsung memeluk Hani dengan erat. Hani terkejut dengan aksi Aina baru saja, dia semakin yakin, putri nya sedang ada masalah.

"Hey kenapa sayang?" tanya Hani.

Hani mengusap kepala Aina yang terbalut  khimar instan. Aina menangis sesenggukan di dekapan ibu nya, entah apa yang membuat Hani merasa sakit melihat anak nya menangis seperti ini, dia ikut menangis, air matanya turun begitu saja.

Ibu mana yang tidak sedih melihat anak nya yang menangis sesenggukan, dia khawatir terhadap anak nya, apalagi anaknya itu perempuan. Hani menangis tanpa sepengetahuan Aina, ia segera menghapus air matanya, ia tidak mau terlihat lemah didepan anaknya.

"Jujur yu sama umma, apa yang terjadi?" tanya Hani.

Aina mendongak melihat wajah, "Umma inget Genta kan?" Hani berpikir sejenak lalu mengangguk.

"Dia kembali umma, dia kembali untuk Aina, tapi dia terlambat umma, besok Aina akan di pinang laki laki lain, aku cinta Genta umma, bukan pak Akhtar," balas Aina dengan tangisan yang masih terdengar pilu.

Hani menatap putri nya sendu, ingin sekali Hani membatalkan nya demi kebahagiaan anaknya, ia tak tega melihat anak nya sedih dan terpaksa menikah karena di jodohkan. Dia khawatir jika suatu saat nanti akan ada hal yang tak di inginkan terjadi di rumah tangga putri nya. Hanya karena pernikahan mereka atas dasar perjodohan.

Namun ini sudah keputusan Ardi, yang tidak bisa diganggu gugat, dia ingin anaknya bahagia dan dia juga ingin yang terbaik untuk putri nya. Dia hanya bisa berdoa dan berharap, supaya Aina dapat menerima Akhtar dengan cepat, dan pernikahan nya bertahan hingga maut memisahkan.

Imam Pilihan Appa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang