Banyak yang gregetan sama Dante. Karena sikapnya.
Wah, pasti kalian belum baca bab yang udah diposting di Karyakarsa. Makin2 tuh laki...
--------------------------------------------------
Disaat aku mulai optimis, pada saat itu pula takdir akan bertindak statis. Seolah semesta tidak pernah mendukung apa yang sedang kulakukan.
Dara menatap tampilan wajahnya di cermin bulat yang dipegang oleh sebelah tangannya. Jika boleh dia deskripsikan bentuk wajahnya kini sangat-sangat mengenaskan. Keriput di bagian bawah mata yang menghitam menjadi faktor utama penyebab tampilan wajahnya tidak secerah biasanya.
Dulu, sewaktu dia masih bekerja untuk d'Express bentuk wajahnya tidak sehancur ini. Sekalipun Dara memiliki banyak pekerjaan dan sering kali lembur, namun setidaknya dia masih ada sedikit waktu dan cukup banyak uang untuk membeli krim terbaik dari negeri gingseng yang memang ampuh mencerahkan dan menghilangkan kerutan. Bahkan kulitnya terlihat seperti remaja jika seminggu sekali Dara aplikasikan masker di wajah.
Menarik napas dalam, Dara merasa sedih melihat kondisi kulit wajahnya kini yang sedikitpun tidak terawat. Bahkan jerawat nakal mulai muncul di area sekitar keningnya. Sungguh sangat menyebalkan jika Dara melihatnya terlalu lama. Tangannya terasa gatal ingin menggaruk atau memecahkan jerawat yang hampir matang di area keningnya.
"Akh ... tidak!!" gumam Dara gemas.
Besok dia ada interview lagi. Tapi kali ini Dara sudah pastikan bila perusahaan ini adalah perusahaan baik-baik, karena jika dilihat backgroundnya kurang lebih sama seperti d'Express. Maka dari itulah Dara tidak ingin menampilkan hal buruk besok. Tapi masalahnya apa yang bisa dia lakukan dengan kondisi wajah seburuk ini?
Terus merengut sedih, perlahan terdengar ketukan dari pintu kamar kostnya. Dara melirik ke arah pintu tersebut. Rasanya malam ini ia tidak berjanji dengan siapapun. Lalu siapa yang datang sampai mengetuk pintu kamar kostnya?
Pikirannya langsung menampilkan sebuah jawaban. Orang yang melakukannya pasti Fla. Karena melihat dari kondisi Dani yang sibuk tadi siang, rasanya tidak mungkin bila laki-laki itu mengganggunya malam ini.
Bergerak turun dari ranjang, kemudian membuka kunci pintu kamar, Dara langsung disajikan senyum ceria dari Fla. Di tangan perempuan itu ada dua kantung makanan, serta beberapa minuman dingin. Seolah Fla ingin mengajaknya menonton serial drama terbaru di salah satu platform tontonan streaming.
"Holaaa ..." seru Fla sambil cengengesan.
Meletakkan dengan sengaja dua plastik makanan serta minuman di atas meja komputer Dara, Fla langsung melemparkan tubuhnya ke atas ranjang ukuran single milik Dara.
"Capeknya."
"Abis dari mana lo?"
"Ke kampus. Lanjut kerja karena ada pesanan. Terus ...."
"Terus?"
"Terus ke rumah. Nyokap gue suruh ke sana."
Seketika mengingat perempuan yang waktu itu membuat kondisi di antara mereka awkward Dara mendadak diam.
"Lo udah makan belum, Dar? Gue beli banyak makanan tuh, sama minuman. Taruh di kamar lo aja. Nanti kalau gue minta tinggal ambil, kan?"
Dara membungkam. Kini dia duduk di atas kursi komputernya. Kedua kakinya sengaja diangkat ke atas, sambil memeluknya, Dara menatap Fla tanpa berkedip.
"Kenapa lo?"
"Besok gue ada interview pagi."
"Terus?"
KAMU SEDANG MEMBACA
SPOSAMI! DANTE
RomancePerkara uang 100 Juta, aku pikir kami akan terikat dan menjadi dekat setelahnya. Namun nyatanya tidak. Setelah membaca-baca berbagai macam berita, akhirnya aku sadar, salah satu negara di dunia ini yang mayoritas pendudukanya terlambat menikah adala...