Tiga

33 10 0
                                    

Hallo semua

Yuk ramein cerita aku, dengan cara vote n comment sebanyak-banyaknya

mau spam vote, spam comment, terserah dah

Acara pertunangan di adakan di rumah Nafia, sejak tadi pagi rumah Nafia sudah ramai banyak orang yang sibuk mempersiapkan makanan dan dekorasi nya.

Sedangkan calon mempelai wanitanya masih berada di alam mimpi, tertidur pulas dibawah selimut tebalnya.

Sekarang sudah jam 7 pagi, tetapi Nafia belum bangun juga, Rani tidak habis pikir dengan putrinya, bisa bisanya dihari pertunangan nya masih bisa tertidur pulas. Rani segera berjalan ke kamar Nafia untuk membangunkan putrinya.

“Sayang, Nafi, bangun nak, ini sudah jam 7, kamu harus bersiap untuk di rias” ucap Rani sambil menggoyangkan bahu anaknya
Nafia dengar jika mamahnya memanggil namanya, namun ia enggan untuk membuka matanya.

“Nafia bangun sekarang, atau mamah menyuruh Shauqi untuk membangunkan kamu” ancam sang mamah

Mendengar hal itu, mata Nafia yang tadinya tertutup langsung terbuka lebar, “Ih mamah, ga seru deh ngancam nya”, Nafia mengerucutkan bibirnya

“Kamu ini kebiasaan selalu bangun siang, ini acara penting Nafia, acara pertunangan kamu” ucap sang mamah

“Hehehe, Nafia tadi lagi mimpi makan makanan yang enak, makannya ga bangun bangun” Nafia nyengir menunjukkan gigi kelincinya.

“Ayo cepat mandi, siap siap untuk di rias, nanti keburu keluarga Shauqi datang” ucap sang mamah

“Iya mamah, Nafia mandi dulu”

“Yasudah, mamah mau ke bawah dulu”

Setelah selesai mandi Nafia memakai gaun yang sudah di siapkan oleh mamahnya, dan bersiap untuk di rias.

Saat sedang di rias, entah mengapa Nafia merasa gugup, ia tidak menyangka jika hari ini akan bertunangan dengan seseorang yang tidak ia kenal sebelumnya.

Sang perias membuyarkan lamunannya, “Wah kamu terlihat cantik sekali”, ucap sang perias yang kagum melihat kecantikan Nafia.

Nafia memandangi dirinya di depan cermin, “Ternyata gue cantik juga ya kalo di rias gini” gumamnya seraya tersenyum.

Rani memasuki kamar Nafia, melihat wajah Nafia yang sudah di rias membuat putrinya terlihat lebih cantik.

“Wah cantik sekali anak mamah”, Ucap sang mamah sambil tersenyum menghampiri putrinya

“Iya dong, siapa dulu mamahnya” jawab Nafia

“Yasudah ayo kita turun ke bawah, keluarga Shauqi sudah datang, kasian mereka kalau lama nunggunya”

Nafia beranjak dari tempat duduknya, mengikuti sang mamah menuju lantai bawah, perlahan Nafia menuruni anak tangga, dengan tangannya digandeng sang mamah. Semua mata tertuju ke arah Nafia, ia terlihat sangat cantik mengenakan gaun putih dengan rambutnya yang disanggul.

 Semua mata tertuju ke arah Nafia, ia terlihat sangat cantik mengenakan gaun putih dengan rambutnya yang disanggul

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ShafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang