Pertama Kalinya

4.4K 41 0
                                    

Musim panas di bulan Agustus bukanlah hal yang disukai Lumine. Gadis berambut pirang itu tidak menyukai cuaca terik yang menyiksa terutama minggu ini diprediksi menjadi musim panas terpanas tahun ini.

Dengan Lumine yang hanya sendirian di rumah menambah poin kekesalannya hari ini. Kembaran sekaligus kakak satu-satunya, Aether sedang pergi bermain ke rumah temannya. Lumine yang tidak punya teman dekat karena dia yang harus homeschooling merasa iri dengan kakaknya yang diperbolehkan bersekolah di sekolah umum.

Lumine jadi tidak punya teman perempuan untuk berbagi cerita dan bermain. Satu-satunya orang tempat Lumine berbagi cerita hanya Aether. Aether selalu mau mendengarkan keluh kesahnya, Aether juga selalu menceritakan bagaimana kehidupan sekolahnya yang sangat didambakan Lumine.

Walau kadang merasa bersalah karena terlalu memonopoli kakaknya sehingga Aether jarang bermain dengan teman sebayanya, tetapi Lumine tidak punya pilihan lain karena hanya Aether teman dan kakak yang dia punya.

Sudah tidak tahan karena panasnya udara, Lumine memutuskan untuk mandi lagi sambil menunggu kepulangan kakaknya.

Seusai mandi Lumine memilih pakaian yang menurutnya bisa mengurangi rasa panas. Dia memilih lingerie berwarna merah muda dengan belahan yang memperlihatkan perutnya juga dengan pita di tengah sebagai atasannya dan celana dalam berwarna senada sebagai bawahannya.

Memang terlalu terbuka tetapi membeli pakaian yang lucu adalah salah satu hobi Lumine. Terutama untuk hal membeli pakaian Lumine dibebaskan memilih pakaian kesukaannya. Orang tuanya memang sangat ketat dalam urusan apapun. Tetapi untuk urusan berpakaian Lumine dan sekolah Aether adalah hal yang mereka bebaskan untuk anak mereka pilih.

Karena keketatan itulah Aether sering mencuri-curi waktu untuk keluar saat orang tua mereka bekerja. Orang tua mereka akan pulang ke rumah saat pagi hari dan kembali pergi bekerja tiga jam kemudian. Kedua orang tua mereka memang gila kerja tetapi Lumine dan Aether beruntung setidaknya orang tua mereka masih menyempatkan diri untuk pulang ke rumah.

Karena waktu yang dihabiskan di rumah hanya tiga jam, kedua orang tua mereka jadi tidak terlalu memperhatikan cara berpakaian Lumine.

Awalnya Lumine juga tidak tahu banyak tentang pakaian karena dia hanya memakai apa yang ibunya belikan. Tetapi Lumine kecil yang saat itu asyik membaca majalah ibunya menjadi tertarik dengan model sebuah pakaian. Lumine bilang ke kakaknya dia pasti akan terlihat cantik jika memakai pakaian itu.

Saat ulang tahun mereka yang kedua belas, malam setelah pesta kecil yang keluarga mereka rayakan, Aether mengunjungi kamarnya dengan kotak besar di tangannya. Aether bilang kalau itu adalah hadiah darinya untuk Lumine. Lumine yang sangat senang melihat baby doll putih dengan pita-pita kecil langsung memeluk kakaknya itu. Lumine pun langsung mengganti pakaian tidurnya dengan hadiah dari Aether.

Tanpa disadari Lumine bahwa ada hasrat kecil yang tumbuh di hati Aether saat melihat kembarannya memakai baju pemberiannya. Tubuh putih Lumine terlihat jelas dari balik pakaian yang hampir transparan itu. Sejak saat itulah Aether selalu membelikannya berbagai macam baby doll bahkan membujuk orang tuanya agar memberi kelonggaran pada Lumine untuk berbelanja pakaiannya sendiri.

Setelah mendapat persetujuan orang tuanya, Aether bahkan mengajari Lumine untuk membeli pakaian yang lebih terbuka tanpa Lumine tau bahwa kakaknya menjadikannya fantasi pemuas nafsu.

Lumine yang sudah menginjak remaja bahkan tidak tahu bahwa pakaian yang ia pakai sekarang bisa mengundang para pria untuk menculiknya.

Lumine bercermin sambil memasang jepitan rambut bunga di kepalanya. Dada dan bokongnya yang lumayan berisi dan padat menambah poin plus untuk daya tariknya. Terutama wajahnya yang memang cantik dengan mata amber besar dan bulu mata yang lentik, kulit putih dan halus, juga rambut pirang terangnya yang dipotong pendek membuat kaum hawa manapun akan iri.

POPSICLE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang