"Na na na na na, uwiiii~" senandung seorang gadis bersurai golden brown berjaket hujan kuning terdengar di sebuah jalanan dengan latar belakang hujan di malam hari yang menambah suasana yang pas bagi para pejuang kegalauan, azeekk.
"Hujan gini enaknya makan permen deh" gak neng, enaknya mah ind*mie.ygyg.
Sang gadis pun berjalan kearah sebuah toko langganan nya untuk membeli permen kesukaan nya, yaitu alpinlibe rasa blueberry yang sodap sodap ahh~
Dok Dok Dok
"Yo mamank, permen alpinlibe racun kupu kupu nya satu" ucap nya sambil berjalan kedepan penjaga toko, sebut sama bu Youngha. Youngha menoleh pada pelanggan setia nya dan memakai kacamata hitam ala swag dan memberikan 2 bungkus permen pada sang pelanggang tercyntah, azeekk.
"Yo dek nem, ini permen racun kupu kupu nya" balas Youngha sambil memberikan 2 bungkus permen alpinlibe blueberry pada (Name) yang menerima nya dengan gaya swag seperti Youngha.
Cring Cring
Yak, mbak nem ngerogoh saku celan nya buat ambil beberapa uang koin di saku celana nya itu dan dapet uang 500 won yang langsung diberi pada Youngha yang langsung menerima uang itu dengan swag mereka.
Phak
"Yo" ucap (Name) sambil berjalan menjauh, Youngha melambai sekilas dan duduk lagi lalu membaca koran cem bapack bapack.
Tap Tap Tap
"Enaknya ujan ujanan, kakak bakal marah gak ya" gumam (Name) sambil membuka bungkus permen nya dan memasukkan nya ke mulutnya, suara decakan lidah yang basah mulai terdengar.
"Dah ah, mending balik aja" lanjut (Name) yang sekarang ini mulai berlari dengan kecepatan yang tidak kira kira, bahkan dia berlari sambil melompati mobil yang sedang melaju hingga tak jarang ada yang memberikan klakson padanya.
(Name) hanya tertawa, perbuatan nya itu memang sangat menguji adrenalin. (Name) selalu yakin dengan kaki dan tangan kebanggaan nya, (Name) yakin dua pasang anggota tubuhnya itu memang tidak akan mengecewakan dirinya.
Sisi Lain
"Huh, mana sih (Name) ini, jangan bilang main hujan lagi" dengus seorang gadis bersurai cocoa yang menunggu (Name) yang saat ini sedang adu gonggong di ruang tamu.
"Kenapa bibi nitipin siluman Kaori ini ke aku sih?! Gak tau kalau aku bisa masuk rsj, apa?!" Kesalnya lagi hingga terdengar seorang pria paruh baya yang tertawa karena nya.
"Bomi, kamu ngapain gitu sih? Mending juga tidur aja, biar ayah atau ibu yang nunggu (Name) pulang" Bomi berbalik dan menghela napas, lalu duduk bersandar di sofa sambil memperhatikan sang ayah yang duduk di sofa lain.
"Tapi dia bikin aku ovt terus, yah" balas Bomi, ayah Bomi hanya tersenyum dan bergeleng kecil.
"Biarin aja, nanti dia pulang juga palingan di marahin sama ibu kok" Bomi mempout kan bibirnya dan bangun, kemudian beranjak menuju kamarnya sendiri.
Sementara (Name)
"Woof woof woofff!!" Gonggong (Name) yang sedang adu gonggong dengan seorang pria bersurai coklat pendek dengan poni belah pinggir.
"Wooff woofff!!!" Balas pria itu, (Name) menggeram dengan kedua tangan yang di tekuk di samping sisi kiri dan kanan nya dengan jarak yang sedikit jauh.
Buk Buk
Gedubrag
"ANAK ANAK ANJINK!! BERISIK DAH MALEM, GOBLOK!!" pekik seorang wanita paruh baya yang melempar bungkusan sampah pada (Name) yang sudah melompat duluan hingga bungkusan sampah itu tercecer di aspal, (Name) berjengkit kecil dan menggendong pria itu dan berlari jauh dari sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Uncontinued | Crazy (HTF x Fem! Readers)
Fanfiction"WHAT?!" Shock? Pasti. Gak percaya? Iya. Stress? APALAGI!! Yak, ini cerita seorang gadis yang tolol, bikin emosi, gesrek, juga minta di geplak yang sayangnya cantik juga kuat dan tangguh. "Lo mau gelud sama gw gak, hoon?" "WE HOBIN, MINTA CHIKKI LO...