Sam membuka pintu apartemen miliknya. Gadis itu bisa melihat apartemennya begitu rapi dan bersih. Sepertinya Alan menyuruh seseorang untuk menjaganya.
Gadis itu tidak ikut pulang bersama Alicia. Dia beralasan jika dirinya merindukan kedua orang tuanya. Padahal kenyataannya ingin mengecek beberapa hal penting.
Tangan lentik itu bergerak lincah di atas keyboard komputer. Matanya bergerak mengikuti setiap pergerakan jarum kecil yang berada di komputer miliknya. Keningnya menyerit ketika melihat keuangan perusahaan yang mulai bangkit.
Damn! Perusahaan sudah dibeli oleh keluarga Walter. Batin Sam gelisah.
Tapi tunggu! Kenapa nama pemilik perusahaan ini masih bertuliskan namaku pikirnya bingung. Gadis itu kembali mengecek beberapa hal dan membobol keamanan perusahaan. Bersih!
Perusahaan itu bertuliskan namanya tanpa syarat apapun yang berkaitan dengannya. Kenapa? Sam yakin Alan tidak akan melakukan ini dengan percuma.
Apa yang kau rencanakan Alan? Untuk apa kau merepotkan dirimu sendiri hanya untuk ini. Batin Sam termenung.
"Sepertinya kau mulai mengerti dengan rencanaku."
Hap
Alan tangan Sam yang hampir memukulnya. Gadis itu memiliki refleks yang sangat bagus. Tapi, tidak harus padanya!
"Kenapa kau bisa masuk?" tanya Sam memicingkan matanya curiga. Jelas-jelas dirinya sudah mengunci pintu dengan sangat rapat. Bagaimana pria yang bisa masuk?
Alan menurunkan tangan Sam. Mengukung tubuh gadis itu di kursi. Menatap lurus ke dalam mata Sam. "Kau jelas tahu siapa aku. Aku tidak perlu menjawabnya bukan? Kau sudah tahu jawabannya, sayang."
"Jawab saja!" ketus Sam. Gadis itu membuang pandangannya asal tidak menetap mata Alan. Sungguh tidak baik untuk kesehatan jantung!
"Aku bisa melakukan apapun. Membuka pintu seperti itu hal mudah untukku."
"Sombong!" Sam memutar kursi miliknya agar terlepas dari kukungan Alan. Aroma tubuh pria itu bisa membuatnya khilaf! Mau bagaimanapun dirinya seorang gadis yang menyukai pria tampan. Pesona Alan tidak main-main!
"Itu fakta, sayang." gemas Alan. Mata pria itu menatap tajam pada komputer Sam.
"Kau memasuki keamanan perusahaan?"
"Bukan urusanmu!" Sam segera matikan komputer miliknya. Dia yang tidak ingin Alan sampai tahu jika dirinya bisa melakukan beberapa trik hack.
Gadis itu bangkit dan beranjak keluar dari kamarnya. Namun, apa yang ditemukan Gadis itu membuatnya marah. Foto dirinya bersama orang tuanya retak!
Plak
"Apa yang kau lakukan, bitch!" bentak Sam murka. Gadis itu memberikan tamparan dahsyat di pipi Lita sehingga sudut bibir Gadis itu terluka. Tangan Sam terkepal! Gadis itu menatap bengis pada Lita.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Bad Girl
RastgeleCupu! Yes. Bad? Yes. Samantha memilih untuk mengeluarkan ekspresi yang selama ini dipendamnya. Memilih untuk menghilangkan keterpurukannya dengan menikmati hidup. Membiarkan sampah yang mengaku sebagai keluarga untuk menikmati hartanya. Sebelum dia...